Suara.com - Pelatih asal Belanda, Robert Maaskant, memberikan komentar pedas terhadap fenomena naturalisasi Timnas Indonesia, di mana pemain keturunan tak akan mau bergabung skuad Garuda.
Bagi Robert Maaskant, para pemain keturunan itu tak akan mau bergabung Timnas Indonesia jika memenuhi syarat untuk membela Timnas Belanda.
Hal ini diungkapkan oleh pelatih Helmond Sport itu dalam sebuah Podcast, saat memberikan opininya pasca pertandingan Australia vs Indonesia, Kamis (20/3) lalu.
Dalam Podcast bertajuk ‘De Maaskantine’ itu, Robert Maaskant menyebut para pemain keturunan di kubu tim Merah Putih tak ada apa-apanya di kancah internasional.
“Mereka pemain hebat di Eredivisie, tapi tentunya grup mereka (pemain keturunan) tak ada apa-apanya di level internasional,” ucap Maaskant, dilansir dari Sportnieuws.
“Jika Anda punya pemain ‘rata-rata’ di level internasional, Anda tak bisa mengharapkan punya tim top dalam semalam,” lanjutnya.
Usai menyindir kualitas para pemain keturunan Timnas Indonesia, eks pelatih Go Ahead Eagles itu juga menyindir program naturalisasi yang dijalankan PSSI.
Menurut Maaskant, para pemain keturunan yang bergabung skuad Garuda terlalu dilebih-lebihkan oleh media, terutama di Belanda.
Maaskant menilai jika sejatinya para pemain keturunan di Timnas Indonesia itu hanya bermain di tim-tim papan tengah di Belanda.
Baca Juga: Intip Sesi Latihan Bahrain Jelang Lawan Timnas Indonesia: Satu Pemain Senasib dengan Mees Hilgers
Karenanya, para pemain keturunan ini sejatinya tak akan mau membela Timnas Indonesia jika bisa memenuhi syarat untuk membela Timnas Belanda.
“Di sana sekarang ada 10 pemain (keturunan) Belanda di Starting Line-Up, api kemudian Australia, yang telah bermain di Piala Dunia selama bertahun -tahun, ternyata terlalu kuat.”
“Tapi jujur saja, para pemain ini (keturunan) tak akan memilih Indonesia jika mereka memenuhi syarat untuk membela Timnas Belanda,” pungkasnya.
Pernyataan Maaskant sendiri tak sepenuhnya salah. Pasalnya, banyak pemain keturunan di skuad Garuda yang sebelumnya memprioritaskan membela Belanda yang jadi tanah kelahirannya.
Sebagai contoh ada Kevin Diks. Sebelumnya, bek berusia 28 tahun itu sempat menolak untuk dinaturalisasi karena masih bermimpi membela Timnas Belanda.
Namun karena tak kunjung dipanggil, akhirnya ia menerima pinangan untuk dinaturalisasi pada Oktober 2024 lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Kapten Timnas Indonesia U-17 Minta Maaf Usai Gagal Lolos Piala Dunia U-17 Qatar
-
Anak Patrick Kluivert Dirumorkan Khianati Belanda, Bela Spanyol
-
Kronologis Andres Iniesta Dituding Tipu Banyak Penguasaha, Kerugian Capai Rp10 M
-
Ronaldo Umumkan Pensiun Internasional, Piala Dunia 2026 Jadi Akhir Karier Megabintang di Timnas
-
Pelatih Thailand Waspadai Ancaman Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025
-
Media Vietnam Salut dengan Prestasi Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Piala Dunia 2026 akan Jadi Turnamen Besar Terakhir Cristiano Ronaldo
-
Dipecat PSSI, Patrick Kluivert Turun Kasta, Ditawari Pekerjaan Baru Ini
-
Performa Gila di Coventry Bikin Frank Lampard Dianggap Layak Latih Timnas Inggris
-
Bojan Hodak Pelatih Timnas Indonesia, Kabar Ini Semakin Kencang