Suara.com - Mendiang Paus Fransiskus dikenal sebagai pecinta sepak bola. Pemimpin Gereja Katolik ke-266 itu merupakan suporter klub Liga Argentina, San Lorenzo.
Pada 2013, pria bernama lahir Jorge Bergoglio itu sangat senang saat mendapat jersey San Lorenzo. Paus sangat tergila-gila pada sepak bola.
Saat ia menjadi pemimpin gereja Katolik ke-266, Paus mendapatkan kesempatan untuk bisa bertemu dengan legenda sepak bola dunia, salah satunya ialah Diego Maradona.
Enam tahun sebelum Maradoan wafatya, tepatnnya pada 2014, Paus bertemu legenda sepak bola Argentina itu. Pertemuan itu terjadi pada September 2014.
Saat Diego Maradona menghembuskan nafas terakhir di usia 60 tahun, Paus Fransiskus mengenang sang legenda dalam doa.
Paus Fransiskus bahkan memiliki tiga kata ajaib untuk Diego Maradona. Dikuti dari Dail Mail, Paus menyebut Maradona sebagai 'penyiar sepak bola'
Hubungan Paus dengan Diego Maradona terbilang cukup hangat, begitu juga pemain Argentina lainnya seperti Lionel Messi.
Selama 12 tahun di Vatikan, Paus beberapa kali bertemu dengan bintang sepak bola dunia, dari Gianlugi Buffon, Pep Guardiola, pemain San Lorenz, pemain Jerman dan masih banyak lagi.
Kecintaan Paus Fransiskus pada San Lorenzo
Baca Juga: Jerome Kurnia Syok Dengar Kabar Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Tengah Premiere Film Baru
Pemimpin gereja Katolik Paus Fransiskus meninggal dunia dalam usia 88 tahun pada Senin (21/4) waktu setempat.
Paus Fransiskus merupakan pengagum berat sepak bola. Ia dikenal sebagai suporter sejati klub Liga Argentina, San Lorenzo.
Paus tidak pernah menyembunyikan kecintaanya pada sepak bola dan klub San Lorenzo.
Paus Fransiskus yang bernama lahir Jorge Bergoglio seperti dilansir dari Beinsports, mengaku sedari kecil ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain sepak bola.
Bola yang terbuat dari kain kemudian dilipat-lipat, Paus keci akan bermain bola di lapangan Flores, Buenos Aires, Argentina.
Menariknya, Paus Fransiskus sempat mengatakan bahwa ia sebenarnya tidak piawai bermain sepak bola. Meski begitu, ia tak gentar dan terus bermain.
Posisi favoritnya ialah kiper. "Saya sering menjadi penjaga gawang," kata Paus dalam otobiografinya yang ditulis oleh Carlo Musso.
"Saya suka bermain sepak bola, meskipun saya tidak begitu bagus. Di Buenos Aires, orang-orang seperti saya dipanggil 'pata dura' yang artinya memiliki dua kaki kiri. Tapi saya tetap bermain," ungkap Paus.
Kecintaan Paus Fransiskus kepada sepak bola terus tumbuh hingga akhirnya ia jadi suporter sejati klub San Lorenzo.
Menariknya, meski lahir di Buenos Aires dan teman-teman sebayanya memilih jadi suporter Boca Junior atau River Plate, Paus jatuh cinta kepada San Lorenzo.
Kecintaan Paus kepada San Lorenzo tak luntur saat ia jadi pemimpin umat katolik. Paus Fransiskus bahkan memiliki nomor anggota San Lorenzo 88.235 N-0.
Bahkan saat ia menjadi Kardinal Buenos Aires, Paus tiap tanggal 1 April ia merayakan misa di kapel Ciudad Deportiva de Bajo Flores untuk memperingati hari jadi San Lorenzo.
Menurut laporan Vatican News, Kardinal Kevin Farrell mengumumkan bahwa Paus Fransiskus meninggal di kediamannya pada 7:35 pagi waktu Vatikan.
“Hidupnya telah dibaktikan bagi melayani Tuhan dan Gereja. Beliau telah mengajarkan kita supaya hidup dengan nilai-nilai Injil dengan iman, keberanian, dan cinta kasih bagi semua, terutama kepada mereka yang paling miskin dan terpinggirkan,” ucap Kardinal Farrell.
Pada awal Februari 2025, Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli setelah menderita bronkitis selama beberapa hari.
Kondisi klinis pemimpin Gereja Katolik tersebut semakin memburuk, dan pada Selasa (18/2), Paus didiagnosis menderita pneumonia bilateral. Paus Fransiskus akhirnya pulang ke kediamannya setelah dirawat selama 38 hari.
Berita Terkait
-
Jerome Kurnia Syok Dengar Kabar Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Tengah Premiere Film Baru
-
Kirim Surat ke Dubes Vatikan: Megawati Ucapkan Duka Cita Wafatnya Paus Fransiskus, Ini Isinya
-
Paus Fransiskus: Dari Kiper, Suporter San Lorenzo ke Gereja Katolik
-
Paus Fransiskus Wafat, AC Milan: Kata-katamu Akan Hidup di Hati Kami
-
Kagum Sedari Dulu, Habib Jafar Nobatkan Paus Fransiskus Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Kabar Sial untuk Jay Idzes Jelang Lawan Arab Saudi dan Irak, Sabar Yah Bang...
-
Alasan Andre Onana Ditendang Manchester United, Masuk Akal Sih
-
Perbandingan Nilai Miliano Jonathans vs Mauro Zijlstra Debut Timnas Indonesia, Layak Dipakai Lagi?
-
Pantas Dipecat? Evaluasi Gerald Vanenburg vs Shin Tae-yong dan Indra Sjafri Urus Timnas U-23
-
Kata-kata Nasihat Teman Shin Tae-yong untuk Gerald Vanenburg: Saya Yakin...
-
Peta Kekuatan Irak Berubah Jelang Lawan Timnas Indonesia, Apa Saja yang Lebih Baik?
-
Luis de la Fuente Semringah dengan Kemenangan Telak Spanyol atas Turki
-
Pemain Keturunan Rp86,91 Miliar Bikin Persaingan Bek Tengah Timnas Indonesia Semakin Ketat
-
Gareth Bale 'Comeback', Siap Kembali Merumput di Korea Selatan
-
Market Value Timnas Indonesia Tembus Rp519 Miliar, Lewati Arab Saudi hingga Qatar Jelang Putaran 4