Suara.com - Insiden unik dan menggelitik datang dari dunia sepak bola Bulgaria, ketika klub PFC Arda Kardzhali harus menanggung malu akibat kekeliruan fatal.
Klub ini secara tidak sengaja menyatakan bahwa mantan pemain mereka, Petko Ganchev, telah meninggal dunia—padahal sang legenda hidup itu masih sehat dan bugar.
Kisah bermula saat laga lanjutan liga Bulgaria antara PFC Arda Kardzhali melawan Levski Sofia yang digelar di Arena Arda pada Minggu, 16 Maret 2025.
Sebelum pertandingan dimulai, suasana mendadak menjadi khidmat. Seluruh pemain dan penonton diajak untuk mengheningkan cipta sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Petko Ganchev, yang dikabarkan telah wafat.
Namun, fakta yang mengejutkan muncul tak lama setelah pertandingan berlangsung. Di pertengahan babak kedua, pihak klub menyadari adanya kekeliruan besar.
Petko Ganchev, yang dianggap telah tiada, ternyata masih hidup dan dalam kondisi sehat. Kekacauan informasi ini pun langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola Bulgaria.
Tak ingin kesalahan ini berlarut-larut, manajemen PFC Arda segera mengeluarkan permintaan maaf secara terbuka melalui media sosial resmi klub.
Dalam pernyataannya, pihak klub mengakui bahwa mereka menerima informasi yang tidak benar mengenai kondisi Ganchev.
"Para jurnalis dan penggemar Arda, manajemen klub ingin menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada mantan pemain kami, Petko Ganchev, dan keluarganya, setelah menerima informasi yang keliru mengenai wafatnya beliau. Kami berharap beliau senantiasa diberi kesehatan dan kesuksesan," tulis akun resmi klub.
Petko Ganchev sendiri kini diketahui berusia 78 tahun dan masih menjalani hari-harinya dengan sehat.
Tidak ada laporan medis atau kabar sebelumnya yang mengindikasikan bahwa ia tengah mengalami kondisi kesehatan serius, sehingga kesalahan informasi ini benar-benar mengejutkan banyak pihak.
Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi klub PFC Arda Kardzhali dalam hal verifikasi data, terutama ketika menyangkut isu sensitif seperti kabar kematian.
Di era digital yang serba cepat seperti sekarang, informasi yang belum diverifikasi kebenarannya bisa menyebar luas dan berdampak besar, sebagaimana yang terjadi dalam insiden ini.
Kesalahan ini memang terbilang langka dalam dunia olahraga, namun tidak menutup kemungkinan terjadi lagi apabila tidak ada mekanisme pengecekan informasi yang ketat. Reputasi klub pun ikut tercoreng akibat kelalaian yang sebenarnya bisa dicegah.
Meski demikian, publik Bulgaria tampaknya memilih melihat sisi humor dari kejadian ini.
Berita Terkait
-
Media Belanda Soroti Warisan Positif Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, Memang Ada?
-
Tanpa Pemain Naturaliasi, Eks Pemain Malaysia: Harimau Malaya Masih Punya Taring
-
Batal Bela Timnas Indonesia, Klub Liga Inggris Selamatkan Karier Jairo Riedewald
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober 2025, Banjir Pemain Bintang 110-113 dan Gems
-
Prediksi Susunan Pemain Persita Tangerang vs PSIM Yogyakarta Minus Anton Fase
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Singkat Padat! Ini Respons Indra Sjafri Lihat Hasil Drawing SEA Games 2025
-
4 Dampak Keluarnya Jepang dari AFC, Timnas Indonesia Turut Kena Imbas
-
Beda Nasib Timnas Indonesia Putra dan Putri di Drawing SEA Games 2025, Kenapa?
-
4 Pelatih BRI Super League Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Percuma! Elkan Baggott Mungkin Tak Bisa Kembali Jika STY Jadi Pelatih Timnas Indonesia Lagi
-
Marselino Ferdinan Tunjukkan Naluri Menyerang dalam Debut 45 Menit di AS Trencin
-
Alasan Pelatih Jepang Paling Cocok Gantikan Patrick Kluivert, Bukan dari Belanda Lagi
-
Marselino Ferdinan Buang Peluang Emas di Laga Perdana, Pelatih AS Trencin Tegaskan Satu Hal
-
Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Masuk di Menit Akhir, Justin Hubner Rasakan Kekalahan Fortuna Sittard