Bola / Bola Indonesia
Kamis, 08 Mei 2025 | 13:02 WIB
Insiden tidak mengenakkan sempat mewarnai laga Timnas Indonesia melawan Bahrain yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada 25 Maret lalu. Momen yang seharusnya menjadi kenangan indah bagi seorang bocah bernama Kenneth, justru berubah menjadi insiden memalukan yang terekam kamera dan viral di media sosial. [Akun IG pengamatsepakbola]

Suara.com - Insiden tidak mengenakkan sempat mewarnai laga Timnas Indonesia melawan Bahrain yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada 25 Maret lalu.

Momen yang seharusnya menjadi kenangan indah bagi seorang bocah bernama Kenneth, justru berubah menjadi insiden memalukan yang terekam kamera dan viral di media sosial.

Kejadian itu bermula saat Timnas Indonesia melakukan victory lap atau keliling lapangan untuk menyapa suporter usai laga yang berlangsung sengit.

Salah satu pemain muda berbakat, Marselino Ferdinan, melihat seorang anak laki-laki di tribune penonton membentangkan poster dari kardus yang berisi permintaan sederhana: ia ingin jersey sang idola.

Media Asing Puji Debut Marselino Ferdinan di Championship, Menjanjikan! [Dok. IG Oxford United]

Tanpa pikir panjang, Marselino yang masih berada di tengah lapangan melepaskan jerseynya dan mengarahkannya ke arah anak tersebut.

Namun, niat tulus sang pemain muda berubah jadi momen memilukan ketika seorang pria dewasa dengan cepat menerobos kerumunan, merebut jersey tersebut di tengah udara, dan kabur begitu saja.

Tindakan tidak terpuji ini sontak menuai kemarahan publik, terutama dari publik yang menyaksikan video kejadian tersebut.

Warganet menilai bahwa tindakan merebut jersey yang jelas ditujukan untuk seorang anak adalah sikap yang tidak pantas, apalagi dalam atmosfer penuh sportivitas dan dukungan terhadap tim nasional.

Menanggapi kejadian tersebut, PSSI tidak tinggal diam.

Baca Juga: Elkan Baggott Terancam Masuk Pusaran 'Gelombang PHK' di Ipswich Town

Melalui sistem pemantauan dan keamanan yang mereka miliki, pihak federasi berhasil mengidentifikasi pria yang mengambil jersey tersebut secara tidak etis.

Sebagai bentuk sanksi, pria tersebut dimasukkan ke dalam daftar hitam dan dilarang menonton langsung pertandingan Timnas Indonesia untuk waktu yang tidak ditentukan.

Pemain muda Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, akhirnya catatkan debut di panggung Liga Championship. (Instagram/marselinoferdinan10)

"Kemarin ada jersey yang dilempar Marselino diambil orang, orang tersebut blacklist nonton pertandingan Timnas Indonesia. Karena kita punya sistem untuk menjaga itu," kata Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga dikutip dari Antara, Kamis (8/5/2025).

PSSI menegaskan bahwa tindakan tegas ini diambil demi menjaga sportivitas, kenyamanan penonton, serta memberikan efek jera bagi siapa pun yang berniat melakukan tindakan serupa di masa depan.

Mereka juga ingin memastikan bahwa momen-momen emosional antara pemain dan suporter tetap terjaga dengan baik dan tidak dikotori oleh perilaku yang merugikan.

Tidak hanya memberikan sanksi kepada pelaku, PSSI juga menunjukkan kepedulian mereka terhadap Kenneth.

Sebagai bentuk penghargaan dan kompensasi, bocah tersebut akhirnya mendapatkan jersey asli yang digunakan Marselino Ferdinan dalam pertandingan itu.

Dalam unggahan resmi akun Instagram Timnas Indonesia tanggal 27 Maret, Kenneth terlihat bahagia memamerkan jersey yang kini menjadi miliknya.

Aksi cepat tanggap PSSI ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.

Mereka menilai bahwa tindakan federasi memberikan keadilan bagi Kenneth dan menunjukkan bahwa suporter cilik pun layak mendapatkan perlakuan istimewa ketika hadir mendukung langsung tim kebanggaan mereka.

Kejadian seperti ini sejatinya mencerminkan pentingnya kesadaran etika dalam dunia olahraga.

Sepak bola bukan hanya tentang permainan di lapangan, tetapi juga soal membangun hubungan emosional yang kuat antara pemain dan penonton.

Ketika seorang pemain memberikan jersey kepada penggemarnya, itu bukan sekadar hadiah fisik, melainkan simbol penghargaan dan kedekatan yang seharusnya dihormati semua pihak.

Jersey pemain nasional, terlebih saat pertandingan resmi, sering kali dianggap sebagai benda bersejarah yang menyimpan kenangan tersendiri.

Banyak anak-anak yang memimpikan bisa memegang jersey asli dari para idolanya, sebagai motivasi dan inspirasi untuk terus bermimpi menjadi seperti mereka suatu hari nanti.

Momen seperti yang dialami Kenneth bisa menjadi pelajaran bersama tentang bagaimana menjaga sportivitas dan memberikan ruang bagi generasi muda untuk membangun mimpinya melalui pengalaman langsung di stadion.

PSSI telah memberikan contoh bagaimana federasi harus hadir melindungi semangat fair play, bahkan di luar lapangan.

Load More