“Saya punya hubungan dengan Indonesia melalui kakek-nenek saya, yang meninggalkan Hindia Belanda untuk pindah ke Belanda, tetapi sekarang saya lebih peduli dengan Belanda dan Belgia,” ujarnya.
Dari dua pilihan yang ada di hadapannya itu, Pascal Struijk secara terang-terangan menyebut bahwa dirinya lebih memilih Belanda.
Apalagi dirinya sudah pernah membela Timnas Belanda kelompok umur, sehingga pilihannya jatuh untuk negara tempat dirinya tumbuh.
“Saya juga langsung menyatakan bahwa saya pasti akan memilih Belanda dan bukan Belgia, meskipun saya tidak masuk dalam pilihan akhir (skuad Belanda),” ujar Pascal Struijk kepada Voetbalzone.
Karena pernyataan-pernyataan tersebut, kesempatan Timnas Indonesia untuk meminang Pascal Struijk dalam waktu dekat ini bisa dikatakan telah tertutup rapat.
Apalagi Pascal Struijk berpeluang dipanggil ke Timnas Belanda tahun ini, mengingat dirinya akan bermain di Premier League 2025/2026 usai membawa Leeds United promosi.
Profil Pascal Struijk
Pascal Struijk merupakan salah satu pemain muda berbakat yang kini memperkuat Leeds United di kompetisi EFL Championship.
Lahir pada 11 Agustus 1999, pemain yang memiliki tinggi menjulang ini kini menjabat sebagai wakil kapten tim, menunjukkan peran pentingnya dalam struktur pertahanan klub asal Inggris tersebut.
Baca Juga: Selamat Tinggal! Shayne Pattynama Resmi Berpisah dengan KAS Eupen
Struijk dikenal sebagai bek tengah andal, namun fleksibilitasnya di lapangan juga memungkinkannya bermain sebagai bek kiri maupun gelandang bertahan.
Perjalanan karier Struijk dimulai sejak usia dini di negara asalnya, Belanda.
Pada usia tujuh tahun, ia menimba ilmu sepak bola di akademi ADO Den Haag, salah satu klub yang cukup ternama di Eredivisie dalam hal pengembangan pemain muda.
Perkembangannya yang cukup pesat membuat Ajax Amsterdam, klub raksasa Belanda dengan reputasi kuat dalam membina talenta muda, tertarik memboyongnya pada tahun 2016.
Namun, masa-masa awalnya di Ajax tidaklah mudah. Ia harus bersaing ketat dengan pemain-pemain muda berbakat lainnya di posisi bek tengah, termasuk Sven Botman, yang kini dikenal sebagai pemain internasional Belanda.
Demi mendapatkan menit bermain dan posisi yang sesuai, Struijk bahkan sempat dicoba sebagai penyerang dalam beberapa laga kelompok usia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Ole Romeny Kaget Bisa Bela Timnas Indonesia, Baru Tahu Neneknya Lahir di Medan
-
Kalah 2-3 dari Malut United, Pelatih Borneo FC Soroti Kepemimpinan Wasit
-
Ole Romeny Beberkan Keajaiban yang Didapatnya Usai Pilih Bela Timnas Indonesia
-
Media Kanada Ungkap John Herdman Sudah Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Disebut Duet Bek Terbaik Serie A, Partner Jay Idzes Beri Respons Berkelas
-
Inter Milan Tutup 2025 dengan Memimpin Klasemen Liga Italia
-
Bocoran Media Belanda, Jordi Cruyff Sepakat Jadi Direktur Teknik Ajax Amsterdam
-
Napoli Bungkam Cremonese, Rasmus Hojlund Perdaya Emil Audero Dua Kali
-
Statistik Impresif Jay Idzes Saat Sassuolo Tahan Imbang Bologna
-
Jay Idzes Tampil Solid, Bantu Sassuolo Petik Satu Poin dari Markas Bologna