Suara.com - Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia, Simon Tahamata, membeberkan kriteria pemain yang akan menjadi bidikannya dalam proyek jangka panjang bersama PSSI.
Penunjukan Simon bukan sekadar langkah formalitas, melainkan bagian dari strategi besar PSSI dalam membangun fondasi pengembangan pemain nasional secara berkelanjutan.
Salah satu aspek penting yang disorot Simon adalah kemampuan teknik dasar pemain, terutama kemahiran menggunakan kedua kaki secara seimbang saat menendang bola.
Menurutnya, penguasaan bola dengan kedua kaki akan menjadi nilai plus bagi seorang pemain yang ingin menembus skuad Garuda.
Simon Tahamata resmi ditunjuk PSSI sebagai kepala pemandu bakat Timnas Indonesia sejak 22 Mei 2025.
Mantan bintang Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda ini dipercaya untuk mengidentifikasi serta merekrut talenta potensial, baik dari dalam negeri maupun dari diaspora Indonesia di luar negeri, khususnya yang berada di Belanda.
Penunjukan Simon tak lepas dari jejaring kuat yang ia miliki di dunia sepak bola Eropa, serta pengalaman panjang dalam membina pemain muda.
Ia akan bekerja berdampingan dengan sejumlah tokoh besar lain seperti Patrick Kluivert yang melatih tim senior, Gerald Vanenburg di U-23, dan Nova Arianto di Timnas U-17.
Kepada sejumlah media termasuk Suara.com, Simon mengungkapkan bahwa pemain yang masuk dalam radar pencariannya bukanlah sosok sembarangan.
Baca Juga: Eliano Reijnders Kasih Kabar Bahagia: Selamat Datang ke Dunia, Isairo Reijnders
Selain memiliki skill teknik tinggi dan mentalitas pemenang, ia menekankan pentingnya fleksibilitas dalam permainan.
“Saya ingin memilih pemain yang bisa menggunakan kedua kaki (sama bagusnya), kemampuan teknis yang sangat bagus, mental pemenang,” ucap Simon di Stadion Madya, Jakarta, Senin (2/6/2025).
Simon juga tidak menjadikan tinggi badan sebagai indikator mutlak dalam menilai kualitas seorang pemain.
Ia menegaskan bahwa selama pemain punya keunggulan lain yang menonjol, faktor postur tubuh bisa dikesampingkan.
Ia bahkan menyebut dirinya sebagai contoh nyata: meski memiliki tubuh kecil, ia tetap mampu bersaing dengan pemain-pemain top Eropa.
Untuk diketahui, Simon Tahamata memiliki karier panjang dan gemilang.
Ia mencatatkan 730 penampilan untuk lima klub ternama: Feyenoord, Ajax Amsterdam, VAC Beerschot, Standard Liege, dan Beerschot AC, dengan torehan 144 gol dan 23 assist sebagai seorang penyerang sayap.
Di level internasional, ia mengoleksi 22 caps bersama Timnas Belanda, dengan mencetak dua gol dan satu assist.
Simon menjelaskan bahwa keputusannya bergabung dengan Timnas Indonesia bukan karena alasan politik atau keterkaitan dengan isu RMS (Republik Maluku Selatan) seperti yang sering diasosiasikan padanya.
Ia datang murni karena percaya Indonesia punya talenta luar biasa dan ingin membantu pengembangan sepak bola nasional bersama rekannya, Patrick Kluivert.
“Saya di sini karena Indonesia punya talent, dan coach Patrick tanya saya, mungkin kali saya mau ikut dengan Patrick di sini (Timnas Indonesia),” ucap Simon.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya sebenarnya memiliki peluang kembali ke Ajax Amsterdam, namun lebih memilih datang ke Indonesia demi misi yang lebih besar: membantu generasi muda berkembang sejak dini, seperti yang ia alami di Belanda.
“Di Belanda kami mulai dari usia 8 tahun, di sini baru mulai dari 13 atau 15 tahun, itu sudah terlambat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Simon menekankan bahwa kehadirannya bersama tim pelatih eks-Ajax adalah bagian dari komitmen untuk mendorong Timnas Indonesia bisa tampil di Piala Dunia.
“Saya tak ada politik, saya ini buat sport, saya mau Indonesia ke muka (terkenal di mata dunia), dan tanah Indonesia ini akan besar,” tegasnya menutup pernyataan.
Dengan visi yang jelas, rekam jejak yang terbukti, serta motivasi murni untuk membangun sepak bola Indonesia dari akar rumput, kehadiran Simon Tahamata menjadi harapan baru untuk mencetak pemain-pemain hebat masa depan yang bukan kaleng-kaleng.
Berita Terkait
-
Patrick Kluivert Coret 5 Pemain Timnas Indonesia vs China, Siapa Saja?
-
Erick Thohir Tolak Hadiah 3 Poin dari Patrick Kluivert, Singgung Timnas Indonesia Bukan Buat Pribadi
-
Timnas Indonesia Semakin Kokoh, Rekrut Pelatih Kiper Anyar
-
Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
-
Emil Audero Geser Maarten Paes Minta Dukungan Suporter Timnas Indonesia
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
Terkini
-
Klasemen Grup J: Timnas Indonesia U-23 di Posisi Kedua, Pepet Korea Selatan
-
Dear Marselino Ferdinan! Pesan Pelatih AS Trencin: Saya Bukan Teman, Gak Boleh Manja
-
Kata-kata Marselino Ferdinan Usai Sah ke AS Trencin, Singgung Pemain Persija
-
Garuda Muda Pesta Gol, Timnas Indonesia U-23 Tempel Ketat Korea Selatan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
AS Trencin, Klub Anyar Marselino Ferdinan Dari Slovakia Rasa Indonesia
-
Gabung ke AS Trencin, Marselino Ferdinan Dilatih 'Musuh' Nathan Tjoe-A-On
-
Viral! Wasit Wanita FIFA Dihantam Pemain Kolombia, Lapangan Jadi Ricuh
-
Bek MU: Christian Eriksen Cabut Biasa Aja, Rasmus Hojlund Hengkang Bikin Kaget
-
Luis Suarez Kambuh Lagi! Dihukum Berat Gara-Gara Ludahi Pelatih Lawan