Simon Tahamata akan bekerja dalam sinergi bersama para pelatih utama timnas, termasuk Patrick Kluivert, Nova Arianto, dan Gerald Vanenburg, untuk menciptakan kesinambungan program dari level junior hingga senior.
Menariknya, Simon Tahamata juga akan melibatkan sejumlah nama besar yang memiliki rekam jejak bersama Ajax Amsterdam. Beberapa di antaranya adalah Jordi Cruyff, Sjoerd Woudenberg, Denny Landzaat, serta para pelatih yang kini terlibat aktif dalam proyek pengembangan timnas Indonesia.
Baginya, keberadaan para profesional yang pernah mencetak banyak pemain kelas dunia di Eropa dapat menjadi aset penting untuk mendongkrak kualitas talenta lokal.
Fokus Simon adalah memprioritaskan pemain berdarah Indonesia, baik yang lahir di dalam negeri maupun yang besar di luar, untuk memperkuat identitas nasional dalam tim.
Dalam komentarnya yang disampaikan dengan bahasa Indonesia terbata-bata, Simon Tahamata menekankan bahwa sepak bola harus lepas dari politik dan berlandaskan semangat olahraga murni.
Ia juga menyampaikan keyakinan bahwa Indonesia akan tumbuh besar melalui kekuatan sepak bola, selama diberi fondasi dan sistem yang tepat sejak usia dini.
"Saya mau pakai anak-anak orang-orang yang jadi Indonesia. Bukan China, bukan Belanda. Dari itu mulai dengan anak-anak muda. Sekarang dengan mereka disini, Belanda, China, mereka bisa tolong Indonesia menang China dan Jepang. Itu kan paling penting," kata Simon Tahamata.
Langkah PSSI mendatangkan Simon Tahamata tidak lepas dari strategi jangka panjang federasi untuk mendongkrak prestasi sepak bola nasional.
Setelah sukses menarik perhatian dengan merekrut pemain diaspora seperti Sandy Walsh, Rafael Struick, hingga Ivar Jenner, kini federasi berupaya memperkuat sistem dari akar.
Baca Juga: Hitung-hitungan Stefano Lilipaly Starter Timnas Indonesia vs China
Masuknya Simon juga mencerminkan arah baru PSSI yang ingin meniru pola Eropa dalam hal scouting dan pembinaan.
Di negara-negara seperti Belanda dan Jerman, pemantauan bakat usia dini sudah menjadi sistem nasional yang didukung sains olahraga, data statistik, dan pelatih spesialis.
Dengan menggabungkan pengalaman Simon dan kekuatan jaringan mantan pemain Eropa berdarah Indonesia, diharapkan Indonesia dapat memiliki basis pemain yang siap secara teknik, mental, dan fisik untuk bersaing di level Asia bahkan dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Gol Spesial Sandy Walsh untuk Kakek Saat Bela Timnas di Kampung Halaman
-
Menang dari Taiwan, Timnas Indonesia Hanya Berjarak 2 Tangga dari Vietnam di Ranking FIFA
-
Italia Bukan Catenaccio Lagi? Gennaro Gattuso Ubah Gli Azzurri Jadi Mesin Gol
-
Kecelakaan Mengejutkan! Luis Enrique Patah Tulang Selangka, PSG Terancam Tanpa Pelatih
-
Pelatih Taiwan: Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia Besar
-
Kata Media Eropa Soal Debut Milano Jonathans dan Gol Perdana Eliano Reijnders
-
Patrick Kluivert Akui Sudah Lama Incar Miliano Jonathans untuk Bela Timnas Indonesia
-
Pesta Gol di Rabat! Maroko Hajar Niger dan Amankan Tiket ke Piala Dunia 2026
-
Debut Bersama di Timnas Indonesia, Trio Persib Tunjukkan Chemistry Memukau
-
Fakta Menarik di Balik Kemenangan Besar Timnas Indonesia atas Taiwan