Suara.com - Maman Abdurrahman, mantan pemain Timnas Indonesia resmi bergabung dengan Persija Jakarta, tapi bukan sebagai pemain.
Maman didatangkan tim berjuluk Macan Kemayoran itu buat menjadi pelatih di Persija Youth Development.
Kepastian ini disampaikan tim kesayangan Jakmania itu melalui sebuah pengumuman di Instagram Persija Elite Pro Academy, Kamis (19/6/2025).
"Dari lapangan ke kursi kepelatihan, Persija resmi mengontrak Maman Abdurahman sebagai tim pelatih Persija Youth Development," tulis pernyataan dalam unggahan Instagram tersebut.
"Selamat bergabung, Maman Abdurahman, mari bersama membawa kesuksesan dan mencetak pemain muda berbakat dan berprestasi untuk Persija dan Indonesia."
Sebelum diumumkan menjadi pelatih di tim muda Persija, Maman Abdurrahman sudah mengambil keputusan pensiun sebagai pemain di usia 43 tahun.
Klub terakhir yang dibela Maman Abdurahman ialah PSPS Pekanbaru.
Maman Abdurrahman juga pernah bermain untuk Persija Jakarta, Persita Tangerang, Sriwijaya FC, Persib Bandung, dan PSIS Semarang.
Akan tetapi, Maman bisa dikatakan sukses sebagai pemain saat berseragam Persija Jakarta karena sukses meraih juara Liga 1 2018 dan Piala Presiden 2018.
Baca Juga: 3 Dampak Positif Jordi Amat Jika Gabung Persija Jakarta
Maman juga salah satu legenda Timnas Indonesia. Ia sempat menjadi andalan lini belakang skuad Garuda saat masa jayanya.
Sebagai bek tengah tangguh, Maman Abdurrahman dikenal karena ketenangan, ketegasan, serta kepemimpinannya di lapangan.
Kariernya di Timnas Indonesia dimulai sejak usia muda dan terus berlanjut selama lebih dari satu dekade. Ia tercatat ikut ambil bagian dalam berbagai turnamen internasional, termasuk Piala AFF dan Kualifikasi Piala Asia.
Kontribusinya untuk tim nasional menjadikannya salah satu pemain yang disegani, baik oleh rekan setim maupun lawan.
Di level klub, perjalanan Maman mencerminkan dedikasi tinggi dan konsistensi performa.
Meskipun sempat berpindah-pindah klub, ia selalu tampil profesional dan menjadi figur penting di lini pertahanan.
Di Persib Bandung, ia menjadi pemain inti dalam beberapa musim kompetisi, sementara di Sriwijaya FC, ia turut membawa tim bersaing di papan atas liga.
Namun, puncak kariernya memang dirasakan saat kembali ke Persija Jakarta, di mana ia tidak hanya meraih gelar juara tetapi juga menjadi simbol loyalitas dan semangat juang.
Kini, dengan langkah barunya sebagai pelatih di Persija Youth Development, Maman membawa segudang pengalaman dan wawasan sepak bola yang berharga.
Peralihan dari pemain ke pelatih menunjukkan komitmennya untuk terus berkontribusi pada dunia sepak bola nasional.
Ia diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi para pemain muda dan membimbing mereka menuju level profesional, sebagaimana ia pernah menjalaninya puluhan tahun lalu.
Persija Lepas Hendro Kartiko
Sejauh ini tim utama Persija Jakarta belum mengumumkan perekrutan pemain baru, sejak dipilihnya Mauricio Souza sebagai juru taktik yang baru.
Justru tim kesayangan Jakmania itu baru saja melepas Hendro Kartiko dari jabatannya sebagai pelatih penjaga gawang di tim utama Persija.
Kontrak Hendro Kartiko tidak diperpanjang oleh manajemen Persija Jakarta, meski dia adalah salah satu legenda tim.
"Terima kasih coach Hendro," tulis Instagram persija.
"Persija resmi tidak memperpanjang kontrak Hendro Kartiko sebagai pelatih kiper. Terima kasih atas dedikasinya dan kerja keras selama berkarier bersama."
Adapun untuk Liga 1 2025/2026, manajemen Persija menargetkan gelar juara.
Untuk mewujudkan target ambisius tersebut, manajemen Persija Jakarta terus melakukan pembenahan menyeluruh terhadap skuad.
Evaluasi telah dilakukan sejak akhir musim lalu, dengan fokus pada penguatan lini-lini krusial melalui rekrutan pemain baru yang dianggap sesuai dengan kebutuhan tim.
Baik pemain lokal maupun asing menjadi bagian dari rencana strategis yang disusun oleh pelatih Mauricio Souza dan tim pelatih.
Mauricio Souza diketahui memiliki peran signifikan dalam menyusun komposisi tim. Ia memberikan rekomendasi nama-nama pemain yang dinilai mampu menjalankan filosofi bermain yang ia terapkan.
Pelatih asal Brasil itu disebut menginginkan pemain yang tidak hanya berkualitas secara teknik, tetapi juga memiliki fleksibilitas posisi, etos kerja tinggi, dan kemampuan beradaptasi cepat dengan sistem permainan.
Berita Terkait
-
Kabar Baik! Indonesia Tak Perlu Menangi Semua Laga Ronde Ke-4 untuk Melaju ke Piala Dunia 2026
-
Nathan Tjoe-A-On Tinggalkan Swansea City, Imbas Kurangnya Jam Terbang?
-
Rekor Timnas Indonesia Lawan 5 Tim Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kesusahan!
-
Rekan Patrick Kluivert Bakal Bantu Gerald Vanenburg di Timnas Indonesia U-23
-
Tolak Lawan Timnas Indonesia, Malaysia Ternyata Mau Ikut Ajang Bergengsi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Terungkap! Ada Peran Timnas Indonesia di Balik Aksi Heroik 9 Penyelamatan Emil Audero
-
Pelatih Baru FC Twente Ungkap Tak Ada Kemajuan Soal Situasi Mees Hilgers
-
Cole Palmer Kritik Rekan Setim Usai Chelsea Kalah dari Bayern Munich
-
4 Pemain Timnas Indonesia yang Ucapkan Selamat kepada Erick Thohir Usai Jadi Menpora
-
Jose Mourinho Resmi Latih Benfica, Ada Klausul Aneh
-
Bek Real Madrid Raul Asencio Terjerat Kasus Dugaan Penyebaran Video Asusila
-
Pelatih Irak Terapkan Filosofi Baru, Bikin Timnas Indonesia Wajib Waspada
-
Puja-puji Manis Hansi Flick untuk Marcus Rashford
-
Emil Audero Realistis: Timnas Indonesia Bukan Favorit, Tapi Lolos Piala Dunia Jadi Momen Bersejarah
-
Klasemen Liga Champions: Eintracht Frankfurt Duduk Manis di Puncak, PSG Kedua