Suara.com - Kevin Diks dikenal sebagai sosok bek yang kokoh, tanpa kompromi, dan memiliki mental baja di atas lapangan.
Namun Kevin Diks tak bisa menutupi rasa takut dan kalutnya saat terjebak di tengah kecamuk perang Iran-Israel.
Kevin Diks mengaku tengah berada di Hamad Internasional Airport, Qatar dan mendengar suara ledakan yang diduga berasal dari bom Iran saat menyerang pangkalan militer AS di Qatar.
“Guys, kami sekarang ini berada di Doha dan baru saja mendengar suara ledakan dari tentara Iran. Kami akan terus memberikan perkembangan lebih lanjut,” tulis Kevin Diks, Selasa (24/6/2025) dini hari.
Dalam perkembangan yang terbaru, Kevin Diks mengakui bahwa wilayah udara di Qatar memang sempat dibuka selama dua jam. Akan tetapi, belum ada kepastian soal jadwal penerbangan terbaru.
Bukan tidak mungkin, bakal terjadi keterlambatan penerbangan selama enam hingga tujuh jam. Bahkan, penerbangan menuju Eropa bisa saja dibatalkan karena alasan keamanan karena situasi yang memanas.
"Wilayah udara dibuka untuk dua jam saat ini namun tidak ada seorang pun yang tahu hal yang bakal terjadi dengan penerbangan tiap orang. Entah saya akan mengalami keterlambatan penerbangan selama 6-7 jam atau malah penerbangan itu dibatalkan," kata Kevin Diks.
Pengalaman Kevin Diks itu bukan sekadar "kaget" sesaat.
Bagi otak dan tubuh manusia, terutama bagi seorang atlet yang kondisinya diatur secara presisi, mendengar ledakan bom memicu serangkaian respons fisiologis dan psikologis yang kompleks dan berpotensi merusak.
Baca Juga: Here We Go! Timnas Indonesia OTW Punya Kapten di Klub Besar Eropa
Respons Tubuh: Adrenalin, Kejut, dan Mode Bertahan Hidup
Saat telinga menangkap suara ledakan yang dahsyat, otak primitif manusia—amygdala—langsung mengambil alih.
Ia tidak peduli apakah ledakan itu jauh atau dekat; ia hanya tahu itu adalah sinyal bahaya ekstrem.
Dalam sepersekian detik, tubuh akan membanjiri sistem dengan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol.
Jantung berdebar kencang, napas menjadi cepat dan dangkal, otot-otot menegang, dan indra menjadi sangat tajam. Ini adalah respons "lawan atau lari" (fight or flight) yang dirancang untuk bertahan hidup.
Bagi seorang atlet, kondisi ini mungkin terasa familiar seperti saat akan bertanding, namun konteksnya—ancaman kematian—membuatnya menjadi pengalaman traumatis.
Berita Terkait
-
Jay Idzes, para Klub Peminat dan Akhir dari Saga Transfer Tentangnya yang Masih Abu-Abu
-
Here We Go! Timnas Indonesia OTW Punya Kapten di Klub Besar Eropa
-
Analisis Kans Kevin Diks Jadi Kapten Gladbach dan Pemain Kesayangan Gerardo Seoane
-
Gencatan Senjata Iran-Israel Jauh dari Meja Runding, Perang Terbuka dengan Hezbollah di Depan Mata
-
Jay Idzes Jadi Dibeli Fiorentina? Ada Kabar Bagus dari Klub Soal Bursa Transfer
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Jelang Bursa Transfer Januari 2026, AC Milan Dirumorkan Bidik Gabriel Jesus
-
Sosok Rp552,9Miliar Ini Bisa Jadi Masalah Chelsea, Enzo Maresca Wajib Ambil Tindakan
-
Dijamu Persiba, Kendal Tornado FC Ingin Lanjutkan Tren Positif dan Intip Peluang ke Papan Atas
-
Hasil Piala Afrika 2025: Maroko Ditahan Mali, Zambia vs Komoro Berakhir Imbang
-
Jadwal Liga Italia Malam Nanti: AC Milan Ditantang Verona, Inter Milan vs Atalanta
-
Jadwal Liga Inggris Malam Nanti: Duel Krusial Arsenal dan Manchester City di Boxing Day
-
Mohamed Salah Gendong 10 Pemain Mesir ke Babak Knockout Piala Afrika 2025
-
5 Fakta Menarik Usai Patrick Dorgu Bawa Manchester United Menang di Boxing Day
-
Manchester United Menang, Ruben Amorim Tak Lagi Kepala Batu
-
Hadapi Juara Dua Musim, PSM Makassar Datang ke Bandung Tanpa Takut