Suara.com - Duel Indonesia melawan Malaysia akan kembali tersaji di Piala AFF U-23 2025, adu pengalaman Gerald Vanenburg dan Nafuzi Zain.
Gerald Vanenburg resmi ditunjuk oleh PSSI sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia U-23 pada 24 Januari 2025.
Di saat yang sama, PSSI juga menegaskan jika peran Vanenburg sekaligus menjadi asisten pelatih Patrick Kluivert di timnas senior.
Vanenburg bertanggung jawab dan terlibat dalam program pengembangan pemain dari tim U-17 hingga U-23.
Piala AFF U-23 2025 jadi ajang pertama Vanenburg sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23.
Dan di ajang ini, Vanenburg akan dihadapkan salah satu legenda sepak bola Malaysia, Nafuzi Zain.
Seperti yang diketahui, Indonesia dan Malaysia tergabung di Grup A Piala AFF U-23 2025, bersama Filipina dan Brunei Darussalam.
Berikut perbandingan antara Gerald Vanenburg dengan Nafuzi Zain:
Nafuzi Zain
Baca Juga: 3 Pemain Termahal Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025, Jens Raven Kalah
Bernama lengkap Mohd Nafuzi bin Mohd Zain, lahir di Kelantan pada 27 Oktober 1978, usianya kini 46 tahun.
Nafuzi Zain merupakan mantan pemain Liga Malaysia dengan sejumlah klub yang pernah dibelanya.
Seperti Terengganu FC, Kedah FA dan Kelantan FC, ia memutuskan pensiun pada tahun 2009.
Karier kepelatihan Nafuzi Zain dimulai pada 2014, kala itu ia menjadi asisten pelatih Kelantan FC.
Pada musim 2016-2017, ia hijrah ke Terengganu FC dan sempat menjadi pelatih interim di musim 2018-2019.
Hingga satu musim kemudian, Nafuzi Zain terpilih sebagai pelatih kepala Terengganu FC.
Karier kepelatihan Nafuzi Zain di Liga Malaysia berlanjut pada musim 2022-2023 dengan menukangi KDA FC.
Sebelum pada tahun 2024 ditunjuk sebagai pelatih Timnas Malaysia U-23, bisa dikatakan ini menjadi musim debutnya di timnas.
Gerald Vanenburg
Gerald Mervin Vanenburg, merupakan pelatih asal Belanda yang memiliki keturunan Suriname.
Lahir di Utrecht pada 5 Maret 1964, usianya kini 61 tahun dan memiliki lisensi Pro - UEFA.
Vanenburg pensiun dari pemain sepak bola pada 2000, namun segera terjun ke dunia pelatihan.
Dimulai sebagai pelatih kepala PSV U-19, dua tahun berselang menjadi asisten pelatih 1860 Munich.
Namun tak lama kembali menukangi PSV U-19, tetapi pada 2004 ditunjuk sebagai pelatih kepala 1860 Munich.
Di saat yang sama ia juga bertanggung jawab untuk PSV U-19 sebagai pelatih kepala juga.
Hingga pada 2006, Gerald Vanenburg menukangi Helmond Sport dan pada 2008 ditunjuk sebagai pelatih FC Eindhoven.
Vanenburg sempat menukangi Willem II sebagai asisten pelatih, sebelum pada 2020 ditunjuk sebagai pelatih teknik Ajax U-18.
Hingga 2021, Vanenburg mengurus tiga tim kelompok umur Ajax, selain U-18, juga U-17 dan U-19.
Itulah perbandingan pengalaman antara dua pelatih yang akan saling beradu strategi di Piala AFF U-23 2025: Gerald Vanenburg dari Indonesia dan Nafuzi Zain dari Malaysia.
Meskipun keduanya baru pertama kali menangani tim nasional kelompok umur di ajang regional ini, latar belakang kepelatihan mereka menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan, baik dari sisi pengalaman internasional maupun rekam jejak pembinaan pemain muda.
Dengan materi pemain yang relatif seimbang, laga ini bisa jadi penentu langkah awal siapa yang lebih siap menakhodai generasi muda di kawasan ASEAN.
Apakah pengalaman dan metode Eropa Vanenburg akan mendominasi, atau justru pendekatan lokal Nafuzi Zain yang mampu mengejutkan?
Satu hal yang pasti, pertemuan Indonesia vs Malaysia di ajang ini akan kembali membakar rivalitas klasik di Asia Tenggara, sekaligus membuka babak baru pertarungan antar pelatih yang sama-sama haus akan pencapaian di level timnas muda.
Kontributor: Eko
Berita Terkait
-
3 Pemain Termahal Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025, Jens Raven Kalah
-
Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23: Gerald Vanenburg dan Kentalnya Aroma Belanda
-
Malaysia Umumkan Skuat Hadapi Timnas Indonesia U-23: Ada Pemain Keturunan
-
Eks Andalan STY Tak Mau Gagal Lagi Bersama Timnas Indonesia U-23, Kenapa?
-
Tak Ada Kompromi, Timnas Indonesia Pede Incar Gelar Juara di Piala AFF U-23
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Pratama Arhan Habis Jatuh Tertimpa Tangga, Cuma Nonton Bangkok United Dibantai Eks Klub Jordi Amat
-
Fans Terancam tanpa Atribut Merah Putih saat Dukung Langsung Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Dulu Sering Dipakai, 4 Pemain Timnas Indonesia Kesayangan Shin Tae-yong Akhirnya Tersingkir
-
Alasan Pemanggilan Mees Hilgers ke Timnas Indonesia Berpeluang Jadi Masalah
-
Calvin Verdonk Starter Penuh, Kontribusi Bek Kiri Lille OSC Saat Tumbangkan Brann 2-1
-
PSSI Protes Jatah Tiket Suporter Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Tidak Ideal!
-
Debut Solid Calvin Verdonk di Liga Europa, Diganjar Rating Tinggi
-
Statistik Dean James Buat Penggemar Timnas Indonesia Terpukau di Liga Europa
-
Hasil Liga Europa: Aston Villa dan Lyon Menang dengan Gol Tunggal yang Efektif
-
Gol Eric Garcia, Lewandowski, Araujo Antarkan Barcelona Kemenangan Dramatis Lawan Oviedo