Suara.com - Siapa Giovanni Stroppa? Juru taktik yang baru saja ditunjuk Venezia dan berpotensi menjadi pelatih bek Timnas Indonesia, Jay Idzes, musim depan.
Venezia baru saja melakukan perombakan di tubuh staf kepelatihan dengan menunjuk Giovanni Stroppa sebagai pelatih barunya.
Penunjukkan Stroppa sebagai pelatih baru tak lepas dari perginya Eusebio Di Francesco yang bergabung dengan klub Serie A, Lecce.
Sejatina, Di Francesco masih terikat kontrak dengan Venezia. Namun kedua pihak sepakat untuk mengakhiri kontrak bersama-sama.
“Venezia FC dan Eusebio Di Francesco telah sepakat untuk mengakhiri kontrak dengan persetujuan bersama,” bunyi pernyataan klub berjuluk I Lagunari itu.
Usai Di Francesco mangkat, Venezia pun bergerak cepat dengan menunjuk Stroppa sebagai pelatih baru dengan kontrak berdurasi satu tahun.
Namun kontrak ini bisa diperpanjang jika pelatih berusia 57 tahun itu bisa membawa Venezia kembali promosi ke Serie A musim depan.
“Stroppa telah menandatangani kontrak satu tahun hingga akhir musim 2025/26, dengan perpanjangan otomatis jika promosi ke Serie A,” bunyi pernyataan klub.
Lantas, siapakah sosok Giovanni Stroppa itu? Seperti apa rekam jejak pelatih yang akan menukangi Jay Idzes dan Venezia itu? Berikut rangkumannya.
Baca Juga: 5 Pemain Timnas Indonesia Masuk Nominasi Dream XI Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapa Saja?
Legenda AC Milan dan Spesialis Promosi
Giovanni Stroppa merupakan pelatih dan juga mantan pesepak bola asal Italia yang lahir di Mulazzano, Lombardy, pada 24 Januari 1968.
Kariernya di dunia sepak bola bermula sebagai pemain, di mana ia menimba ilmu di akademi salah satu klub top Italia, AC Milan.
Setelah bermain di akademi Rossoneri, Stroppa promosi ke tim utama dan bermain bagi Il Diavolo Rosso selama lima musim sejak 1986-1991.
Dalam kurun waktu itu, Stroppa mampu membawa Milan meraih empat gelar yakni Liga Champions, dua gelar Piala Super UEFA, dan Piala Interkontinental.
Setelah membela Milan, pemain yang dulunya berposisi gelandang serang ini sempat dilepas ke Lazio dan bermain di Foggia sejak 1991-1994.
Namun pada tahun 1994, Stroppa kembali ke Milan dan bermain selama satu musim dengan mempersembahkan gelar Piala Super UEFA dan Supercoppa Italiana.
Pada tahun 1995, Stroppa kembali berpisah dengan Milan dan mengalami penurunan karier dengan bermain di tim papan tengah Serie A, tim Serie B, hingga tim Serie C.
Satu dekade berkelana di tim-tim papan bawah, Stroppa pun akhirnya pensiun pada 2005 dan menimba ilmu kepelatihan selama enam tahun.
Stroppa baru melatih pertama kali pada 2009 dengan melatih tim Milan Primavera atau tim akademi Rossoneri selama dua tahun.
Di tangannya, Milan Primavera berhasil menjuarai Coppa Italia Primavera pada musim 2009/2010 atau di musim debutnya sebagai pelatih.
Kiprahnya membuat tim-tim Italia merekrutnya. Tercatat, tim profesional pertama yang dilatih Stroppa adalah FC Sudtirol yang saat itu bermain di Serie C.
Kemudian, Stroppa naik kelas dengan melatih Pescara di Serie A pada 2012, melatih Spezia di Serie B pada 2013, dan kembali ke Sudtirol pada 2015 di Serie C.
Pada 2016, Stroppa melatih tim Serie C lainnya, Foggia, dan berhasil membawa tim yang pernah dibelanya saat bermain itu promosi ke Serie B.
Setelahnya ia menjalani dua periode kepelatihan di Crotone pada Juni 2018 dan Desember 2018. Di periode pertama, ia sempat dipecat.
Namun di periode kedua, Stroppa berhasil membawa Crotone terbang tinggi hingga promosi ke Serie A, sebelum akhirnya dipecat pada 2021.
Pada tahun 2021, Stroppa ditunjuk sebagai pelatih Monza dan berhasil membawa tim tersebut promosi ke Serie A untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Namun kiprahnya di Serie A tak berjalan manis menyusul hasil minor yang didapat Monza di enam laga awal, sehingga berujung dirinya dipecat.
Pada 2023, Stroppa melatih tim Serie B, Cremonese, hingga 2025 ini. Lagi-lagi ia berhasil membawa timnya promosi di musim 2024/2025.
Sayangnya, Cremonese memutuskan memecatnya pada Juni 2025 dan membuat Venezia merekrutnya sebagai pelatih untuk musim 2025/2026.
Selama melatih, Stroppa sudah memimpin 490 pertandingan dengan mencatatkan 219 kemenangan, 121 hasil imbang, dan 150 kekalahan dengan mencetak 762 gol dan kebobolan 609 gol.
Catatannya tak terbilang buruk untuk pelatih yang tak punya nama besar. Apalagi dirinya punya label sebagai pelatih spesialis promosi dengan membawa tiga tim promosi ke Serie A.
Akankah Giovanni Stroppa bisa memberikan tuah ke Venezia dengan membawa Jay Idzes dkk kembali ke kasta teratas Italia musim depan? Menarik untuk melihat kiprahnya.
Felix Indra Jaya
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Hasil Liga Spanyol: Jungkalkan Villarreal, Real Madrid Kembali Puncaki Klasemen
-
Calvin Verdonk Dicoret dari Skuad Lille, Lobi PSSI demi Kualifikasi Piala Dunia 2026?
-
Justin Hubner Tampil Gemilang, Bawa Fortuna Sittard Menang 1-0 atas Volendam
-
Breaking News! Patrick Kluivert Semringah, Maarten Paes Is Back
-
5 Fakta Kemenangan Chelsea atas Liverpool: Gol Ajaib, Rekor Baru, dan Krisis The Reds
-
Insiden Horor di Bundesliga! Grimaldo Tumbang Usai Benturan dengan Rekan Setim
-
Minus Emil Audero, Cremonese Dilumat Inter: Lautaro Martinez Cetak 158 Gol
-
Hasil Premier League: Chelsea Perpanjang Rekor Buruk Liverpool
-
Arsenal Gebuk West Ham! Bukayo Saka Cetak Sejarah, Lampaui Harry Kane dan Haaland
-
7 Fakta Kemenangan Manchester United atas Sunderland: 11 Tahun Tanpa Kekalahan