Suara.com - Kemenangan besar Timnas Indonesia U-23 atas Brunei dengan skor mencolok 8-0 memang menggembirakan, namun bisa menjadi sia-sia jika skuad Garuda Muda gagal mengamankan posisi juara Grup A Piala AFF U-23 2025.
Hal ini disebabkan oleh aturan format baru turnamen, di mana hanya tiga juara grup dan satu runner-up terbaik yang berhak lolos ke babak semifinal.
Masalahnya, hasil pertandingan melawan tim juru kunci Grup A—yang berpotensi besar diisi Brunei—tidak akan dihitung dalam klasemen runner-up terbaik.
Angkat Moral, Belum Tentu Menguntungkan
Ini berarti kemenangan besar atas Brunei, meskipun mengangkat moral dan statistik, tidak akan memberi keuntungan langsung dalam perebutan tiket semifinal bila Indonesia hanya finis sebagai runner-up.
Dalam format seperti ini, Grup A yang dihuni empat tim justru berada di posisi yang lebih tertekan dibanding Grup B dan C yang hanya diisi tiga tim.
Timnas Indonesia U-23 akan benar-benar bergantung pada dua laga lainnya di Grup A, yakni kontra Malaysia dan Filipina.
Margin kesalahan pun menjadi sangat kecil, karena satu hasil imbang atau kekalahan saja bisa memupus peluang ke semifinal.
Tekanan juga datang dari fakta bahwa di Grup B dan C, semua pertandingan dihitung tanpa pengecualian, membuat peluang lolos runner-up terbaik dari grup itu lebih adil.
Situasi ini menuntut Garuda Muda tampil konsisten dan tidak hanya mengandalkan kemenangan besar atas tim lemah.
Baca Juga: Otu Abang Banatao: Pahlawan Filipina yang Makin Panas Jelang Lawan Indonesia
Dua Laga Sisa Jadi Kunci
Pelatih Gerald Vanenburg harus mempersiapkan tim dengan strategi matang untuk dua laga kunci berikutnya.
Jika Indonesia hanya finis sebagai runner-up dan kalah dalam perhitungan poin, maka pesta gol ke gawang Brunei tidak akan berarti apa pun.
Untuk itu, satu-satunya jalan aman bagi Indonesia adalah menyapu bersih semua laga dan memastikan diri sebagai juara grup.
Dengan menjadi pemuncak klasemen Grup A, mereka akan otomatis lolos ke semifinal tanpa memikirkan perhitungan rumit.
Tugas berat ini harus dijalani tanpa lengah, karena status tuan rumah datang dengan tekanan tinggi.
Apalagi Filipina dan Malaysia terbukti bukan lawan yang mudah, bahkan Filipina sempat mengalahkan Malaysia 2-0.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab Kegagalan Timnas di SEA Games, Sumardji Pasang Badan
-
Sebagus Apa Gol Santiago Montiel hingga Kalahkan Gol Roket Rizky Ridho?
-
Kandidat Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman vs Giovanni van Bronckhorst
-
Nama Sudah Mengerucut, Paling Lambat Januari Timnas Indonesia Punya Pelatih Baru
-
Tidak Ada Rizky Ridho, Berikut Penerima FIFA Football Awards 2025
-
Kenapa Rizky Ridho Gagal Raih FIFA Puskas Award 2025?
-
Ada Lamine Yamal dan Cole Palmer, Ini Daftar 11 Permain Terbaik FIFA 2025
-
Hasil Copa Del Rey: Barcelona Usai Susah Payah Kalahkan Tim Kasta Ketiga
-
Hasil Piala Liga: Alejandro Garnacho Bawa Chelsea ke Semifinal Usai Jungkalkan Cardiff City
-
Rizky Ridho Batal Catatkan Sejarah, Ini Pemenang Puskas Award 2025