Suara.com - Timnas Indonesia resmi tergabung di Grup B bersama dua kekuatan tradisional Asia, yaitu Arab Saudi dan Irak, yang sama-sama menyimpan potensi ancaman besar.
Arab Saudi tak hanya datang dengan status unggulan, tetapi juga menjadi tuan rumah putaran keempat, yang otomatis memberi keuntungan atmosfer dan adaptasi.
Sejak putaran kedua, The Green Falcons menunjukkan konsistensi dengan empat kemenangan, satu imbang, dan hanya sekali kalah, membuktikan level permainan mereka stabil.
Meski sempat dikejutkan Yordania dan ditahan imbang Tajikistan, Arab Saudi tetap menunjukkan bahwa mereka punya kualitas skuad dan mental bertanding yang tangguh.
Masuk ke putaran ketiga, performa mereka memang sedikit menurun, namun tetap cukup kuat untuk menyulitkan lawan-lawan sekelas Jepang dan Uzbekistan.
Yang menarik, Timnas Indonesia pernah membuat kejutan dengan menahan imbang Arab Saudi 1-1 di laga tandang, dan bahkan menang 2-0 saat bermain di kandang sendiri.
Namun hal itu bukan alasan untuk lengah, karena pengalaman Arab Saudi di turnamen besar, termasuk Piala Dunia, menjadikan mereka tim yang sangat berbahaya.
Di sisi lain, Irak justru menjadi batu sandungan yang lebih konsisten bagi Indonesia, dengan dua kemenangan telak saat bertemu di putaran kedua.
Kemenangan 5-1 dan 2-0 atas Indonesia menunjukkan betapa kuat dan dominannya Singa Mesopotamia saat dalam kondisi terbaiknya.
Baca Juga: Kisah Tragis Putra Mahkota Saudi Setelah 20 Tahun Koma
Irak tampil sempurna di putaran kedua dengan enam kemenangan dari enam laga, menjadikan mereka lawan yang paling menakutkan dalam grup.
Memang, Irak sedikit goyah di putaran ketiga, tapi tetap sukses lolos ke ronde empat berkat kualitas dan kedalaman skuad yang tetap terjaga.
Kombinasi fisik, teknik, dan pengalaman pemain Irak menjadi faktor penting yang harus diwaspadai Patrick Kluivert dan staf pelatih Timnas Indonesia.
Selain kekuatan lawan, faktor teknis seperti hanya dua pertandingan yang dimainkan membuat peluang lolos jadi sangat bergantung pada ketajaman strategi.
Oleh karena itu, FIFA Matchday pada September 2025 melawan Kuwait dan Lebanon wajib dimanfaatkan maksimal oleh skuad Garuda sebagai simulasi penting.
Tambahan pemain naturalisasi seperti Mauro Zijlstra bisa menjadi elemen pembeda untuk memperkuat lini serang yang kerap tumpul saat menghadapi tekanan tinggi.
Adaptasi cepat terhadap gaya bermain Timur Tengah akan sangat krusial jika Indonesia ingin mencuri poin dari Irak dan Arab Saudi.
Timnas Indonesia harus tampil dengan kewaspadaan ekstra tinggi, karena sedikit kelengahan di dua laga ini bisa menggugurkan mimpi tampil di Piala Dunia 2026.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Skandal Domino Menteri Kehutanan: Beneran Nggak Kenal atau Tanda Hilangnya Integritas?
-
Mikel Merino Hattrick, Spanyol Bantai Turki Setengah Lusin
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
Terkini
-
Mees Hilgers dan FC Twente Sama-sama Lagi Sial
-
Semakin Dekat 100 Besar! Hitung-hitungan Ranking FIFA Timnas Indonesia Kalahkan Lebanon
-
Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Kurang dari 12 Jam Jelang Lawan Lebanon Malam Ini
-
Mikel Merino Hattrick, Spanyol Bantai Turki Setengah Lusin
-
Bikin Malu Shin Tae-yong! Satu-satunya Jalan Timnas Indonesia Lolos Piala Asia U-23 2026
-
Timnas Indonesia Effect! Laos Mendadak Jadi Tim Menakutkan di Asia
-
Prediksi Formasi Timnas Indonesia vs Lebanon, Susunan Pemain Terbaik Sepanjang Sejarah?
-
Diserang PSG Gegara Cedera Ousmane Dembele, Didier Deschamps Bela Diri
-
Daftar 17 Negara yang Sah Lolos ke Piala Dunia 2026, Indonesia Selanjutnya?