Suara.com - Selangkah lagi bergabung dengan Torino, Jay Idzes tidak hanya akan pindah ke klub Serie A biasa.
Kapten Timnas Indonesia ini akan menjadi bagian dari salah satu klub paling bersejarah di Italia, sebuah tim dengan warisan besar yang bahkan turut andil dalam pembentukan kompetisi Serie A.
Cikal bakal Torino sudah ada sejak akhir abad ke-19 di kota Turin, kota yang juga menjadi tempat lahirnya raksasa Italia, Juventus.
Rivalitas pun tak terhindarkan. Torino Football Club secara resmi berdiri pada 3 Desember 1906, didirikan oleh sekelompok visioner yang dipimpin oleh Alfredo Dick.
Pertandingan resmi pertama mereka dimainkan pada 16 Desember 1906, dan Derby della Mole pertama melawan rival sekota, Juventus, tersaji sebulan kemudian pada 13 Januari 1907.
Dalam musim kompetisi pertama Serie A pada tahun 1907, Torino langsung menunjukkan tajinya dengan mengalahkan Juventus dan finis sebagai runner-up di belakang AC Milan.
Setelah melewati masa-masa sulit akibat Perang Dunia I, klub berjuluk Il Toro ini berhasil meraih gelar Scudetto pertama mereka pada musim 1927/1928.
Puncak kejayaan dalam sejarah klub tiba pada era 1940-an. Antara musim 1942/43 hingga 1948/49, lahirlah tim legendaris yang dikenal dengan sebutan ‘Il Grande Torino’ (Torino yang Agung).
Skuad ini begitu dominan hingga mampu memenangkan lima gelar Scudetto secara beruntun, sebuah pencapaian yang setara dengan rekor ‘Quinquennio’ milik Juventus.
Baca Juga: Jay Idzes Tak Main 2 Laga Pramusim Venezia, Tanda Segera Pergi?
Era keemasan ini berakhir tragis akibat Tragedi Superga pada 1949, di mana seluruh tim menjadi korban dalam sebuah kecelakaan pesawat, sebuah peristiwa yang hingga kini dikenang dalam sejarah sepak bola dunia.
Meskipun belum mampu mengulang dominasi tersebut, warisan 'Il Grande Torino' tetap abadi.
Hingga saat ini, Torino telah mengoleksi sejumlah trofi bergengsi yang membuktikan status mereka sebagai salah satu klub bersejarah di Italia.
Prestasi Torino
Secara singkat, prestasi utama Torino adalah koleksi tujuh gelar Juara Serie A (Scudetto), yang menempatkan mereka dalam jajaran klub elite Italia.
Puncak kejayaan mereka terjadi pada era 1940-an, di mana tim legendaris 'Il Grande Torino' menyumbangkan lima dari tujuh gelar tersebut secara beruntun.
Di luar liga, Il Toro juga menunjukkan tajinya di kompetisi piala dengan raihan lima trofi Coppa Italia.
Berita Terkait
-
Selangkah Lagi ke Torino, Jay Idzes Jadi Pemain Timnas Indonesia dengan Gaji Termahal
-
Rincian Gaji Jay Idzes di Torino, Pecahkan Rekor di Liga Italia
-
Perbandingan Gaji Jay Idzes di Venezia dan Torino, Naik 2 Kali Lipat
-
Dari Masashi Oguro ke Jay Idzes: Jejak Asia di Torino, Jangan Sampai Kaya Ilyas
-
Breaking News! Jay Idzes Dikontrak Torino hingga 2029
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Hasil dan Klasemen BRI Super League Usai Persija Kalah Kontroversial dari Semen Padang
-
Klausul Rp170 Miliar Menguap? Liverpool Dapatkan Penain Ini Gratis, Barcelona Rugi Bandar
-
Bikin Gebrakan, I.League Permanenkan Wasit Asing untuk Pimpin Super League 2025/2026
-
Media Asing: PSSI Tawarkan Gaji Tinggi Tak Bisa Ditolak John Herdman
-
I.League Sambut Positif Pemain Keturunan yang Main di BRI Super League
-
Yudai Yamamoto Jadi Wasit Asing Pertama yang Dapatkan Kontrak Penuh di Indonesia
-
Sergio Conceicao Buka Suara soal Masa Kelamnya di AC Milan, Tak Didukung Manajemen
-
Peter Schmeichel Bongkar Masalah Utama Manchester United Usai Alami Kekalahan Kelima Musim Ini
-
John Herdman Pernah Disanksi Federasi Kanada Akibat Perilaku Tak Sportif
-
Eks Bomber MU Jagokan Liverpool Juara Liga Inggris Musim Ini, Bercanda atau Serius?