Suara.com - Kepindahan Jay Idzes dari Venezia ke Sassuolo menjadi sorotan besar di bursa transfer musim panas Serie A Italia.
Sassuolo resmi mengumumkan perekrutan bek Timnas Indonesia tersebut pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
Sebelumnya, nama Jay juga sempat dikaitkan dengan klub Italia lainnya seperti Udinese dan Torino.
Namun, klub berjuluk Neroverde atau Hitam Hijau itu akhirnya berhasil mengamankan tanda tangan pemain berusia 25 tahun tersebut.
Jay direkrut untuk memperkuat sektor pertahanan yang musim lalu menjadi salah satu titik lemah Sassuolo.
Untuk mendapatkan jasanya, Sassuolo mengeluarkan biaya transfer senilai 8 juta euro atau sekitar Rp151,7 miliar.
Selain itu, Venezia juga berpotensi menerima bonus tambahan sebesar 500 ribu euro atau sekitar Rp9,4 miliar.
Nilai kontrak ini membuat gaji Jay Idzes menjadi salah satu bek Asia Tenggara dengan harga transfer tertinggi di Eropa.
Dampak positif kepindahan ini juga terasa pada pendapatan pribadi Jay Idzes.
Baca Juga: Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
Gaji tahunannya di Sassuolo diperkirakan mencapai 1,1 juta euro atau setara Rp20,8 miliar.
Jumlah itu melonjak signifikan dibandingkan saat ia membela Venezia yang hanya sekitar 300 ribu euro atau Rp5,6 miliar per tahun.
Kenaikan gaji ini menjadi bukti peningkatan nilai pasar dan kualitas permainan sang bek.
Jay Idzes sendiri dikenal sebagai pemain yang memiliki kemampuan membaca permainan dengan baik.
Pada musim lalu bersama Venezia, ia menjadi salah satu tembok kokoh di lini belakang tim.
Dalam 38 pertandingan Serie A musim 2024/2025, gawang Venezia hanya kebobolan 56 gol.
Rata-rata kebobolan tersebut masih lebih baik dibandingkan tim yang finis di atas zona degradasi seperti Lecce, Parma, dan Hellas Verona.
Konsistensi penampilan inilah yang membuat namanya masuk radar klub-klub besar Italia.
Kini, Jay akan menghadapi tantangan baru bersama Sassuolo yang dikenal bermain dengan intensitas tinggi.
Persaingan untuk mendapatkan posisi utama di bawah pelatih Fabio Grosso akan menjadi ujian tersendiri.
Selain adaptasi dengan rekan setim baru, Jay juga harus cepat memahami sistem pertahanan yang diterapkan.
Sassuolo sendiri merupakan klub yang beberapa musim terakhir identik dengan permainan menyerang.
Namun, pada musim lalu mereka mengalami masalah di lini belakang sehingga butuh pemain berpengalaman seperti Jay.
Liga Italia atau Serie A memang menjadi salah satu kompetisi paling kompetitif di dunia.
Banyak pemain bertahan top dunia yang lahir dari liga ini sehingga persaingannya ketat.
Bagi Jay, ini adalah kesempatan emas untuk membuktikan kualitasnya di panggung yang lebih besar.
Selain itu, performa apik di Sassuolo bisa menjadi modal penting untuk kariernya di Timnas Indonesia.
Pemain kelahiran Belanda ini memang telah menjadi andalan pelatih Shin Tae-yong di sektor pertahanan.
Keberadaannya di klub Serie A diharapkan mampu meningkatkan level permainan Timnas Indonesia secara keseluruhan.
Bursa transfer musim panas 2025 ini memang dipenuhi perpindahan pemain Asia yang mencuri perhatian.
Fenomena ini menjadi bukti bahwa pasar sepak bola Eropa semakin terbuka untuk talenta dari Asia Tenggara.
Kepindahan Jay Idzes juga diharapkan menjadi inspirasi bagi pesepak bola muda Indonesia lainnya.
Dengan disiplin, kerja keras, dan konsistensi, peluang berkarier di Eropa semakin terbuka lebar.
Sassuolo sendiri akan memulai musim baru Serie A dengan ambisi kembali masuk ke papan tengah klasemen.
Dengan tambahan pemain seperti Jay, pertahanan mereka diprediksi akan lebih solid.
Musim 2025/2026 bisa menjadi salah satu momen penting dalam karier sang bek andalan Timnas Indonesia ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Jangan Berhenti Mencari, Pesan Haru Keluarga Pelatih Valencia yang Hilang di Labuan Bajo
-
Profil Lengkap Fernando Martin, Pelatih Valencia yang Alami Kecelakaan Tragis di Labuan Bajo
-
Erling Haaland Ejek Donnarumma Usai Man City Menang Dramatis
-
Selisih 3 Poin dari Arsenal, Unai Emery Malah Bilang Aston Villa Bukan Penantang Gelar
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Chelsea Double Combo! Dipermalukan Aston Villa Plus Berpotensi Kena Sanksi Gegara Botol Terbang
-
Antoine Semenyo Bikin Sakit Hati MU, Lebih Pilih ke Etihad Dibanding Old Trafford
-
Juventus Susah Payah Kalahkan Pisa, Luciano Spalletti: Kami Beruntung Bisa Menang
-
Mikel Arteta: Harusnya Arsenal Menang Besar Lawan Brighton!
-
Pelatih Valencia Tewas di Labuan Bajo, Real Madrid Tulis Pesan Menyentuh