Suara.com - Oyong Liza meninggal dunia di Jakarta pada Senin siang.
Kabar wafatnya mantan kapten Timnas Indonesia ini disampaikan Kesit B Handoyo.
Kesit mendapat informasi tersebut dari mantan pemain Timnas, Andjas Asmara.
"Innalillahi wainna ilaihi roji'un. Bang Oyong berpulang. Semoga mendapatkan surga-Nya Allah SWT," tulis Kesit.
Berita meninggalnya Oyong Liza menjadi duka mendalam bagi Persija Jakarta.
Sosok Oyong Liza di Timnas Indonesia
Oyong Liza adalah libero tangguh Timnas Indonesia pada era 1970-an.
Ia pernah dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia dalam sejumlah laga besar.
Prestasi bersejarahnya adalah membawa Timnas ke babak play off Olimpiade.
Baca Juga: Kata-kata Kapten Timnas Indonesia U-23 Wajib Menang Melawan Korea Selatan
Keberanian dan kepemimpinannya membuatnya dihormati rekan setim maupun lawan.
Namanya tercatat dalam sejarah sepak bola Indonesia sebagai legenda.
Karier Gemilang Bersama Persija Jakarta
Selain di Timnas Indonesia, Oyong Liza menjadi kapten Persija Jakarta.
Ia lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 10 November 1946.
Bersama Macan Kemayoran, ia meraih gelar juara kompetisi tiga kali.
Trofi itu diraih pada musim Perserikatan 1973, 1975, dan 1979.
Ia juga mengantarkan Persija menjuarai Piala Soeratin 1972.
Gelar dan Laga Bersejarah
Prestasi lainnya adalah menjuarai Piala Marah Halim pada 1977.
Laga yang tak terlupakan adalah saat Timnas menahan Manchester United 0-0.
Pertandingan monumental itu terjadi pada tahun 1975 di Jakarta.
Dua tahun kemudian, Oyong membawa Persija menang atas Jepang 1-0.
Kemenangan itu menambah catatan emas dalam sejarah Persija Jakarta.
Warisan untuk Sepak Bola Indonesia
Oyong Liza dikenal sebagai pemain dengan gelar terbanyak bersama Persija.
Dedikasinya di lapangan menjadi teladan bagi generasi muda sepak bola.
Ia bukan hanya kapten, tetapi simbol kepemimpinan sejati.
Namanya akan selalu dikenang dalam sejarah Timnas Indonesia.
Kiprahnya menegaskan betapa pentingnya peran libero di era 1970-an.
Sosok yang Dirindukan
Kepergian Oyong Liza meninggalkan kesedihan bagi dunia sepak bola.
Para pecinta Timnas Indonesia mengenangnya dengan doa terbaik.
Persija Jakarta juga kehilangan sosok panutan di lapangan.
Warisan prestasinya tetap hidup di hati para penggemar.
Sepak bola Indonesia kehilangan salah satu tokoh besar sepanjang sejarah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Timnas Kamerun Kacau! Dua Skuad Berbeda Jelang Piala Afrika 2025, Samuel Eto'o Biang Keroknya
-
Lupakan Hasil Fantastis di ACL 2, Thom Haye Tak Sabar Ingin Kalahkan MU
-
Doa Buruk Malaysia Usai Timnas Indoensia U-22 Tersingkir dari SEA Games 2025
-
Klasemen Akhir Sepak Bola SEA Games 2025: Filipina Lolos, Indonesia Tersingkir Menyakitkan
-
Timnas Indonesia U-22 Angkat Koper Lebih Cepat dari SEA Games 2025, Indra Sjafri Dipecat?
-
Hanya Satu Umpan! Bedah Statistik Miliano Jonathans di Laga FC Utrecht vs Nottingham Forest
-
SUDAH MULAI Link Streaming Timnas Indonesia vs Myanmar SEA Games 2025
-
Dejavu Pesta Gol? Indra Sjafri Punya Resep Rahasia Hancurkan Myanmar di SEA Games 2025
-
Rapor Merah Pemain Indonesia di Liga Europa: Verdonk Cedera, Dean James dan Miliano Kompak Kalah
-
Mental Diuji! Media Vietnam Remehkan Peluang Lolos Timnas Indonesia U-22 ke Semifinal SEA Games 2025