- Kemenangan 5-0 atas Makau berhasil membangkitkan kembali motivasi dan semangat juang para pemain jelang laga penentuan melawan Korea Selatan.
- Meskipun mengakui kekuatan superior Korea Selatan, tim tetap optimistis dengan mentalitas "bola itu bundar" dan percaya masih memiliki peluang untuk menang.
- Fokus, konsentrasi, dan disiplin penuh menjadi tiga aspek non-teknis yang ditekankan sebagai harga mati untuk bisa meraih hasil maksimal di laga krusial ini.
Suara.com - Di hadapan tembok raksasa bernama Korea Selatan, di ambang laga hidup mati yang akan menentukan nasib, apa yang terjadi di ruang ganti Timnas Indonesia U-23?
Jawabannya mungkin mengejutkan: bukan rasa takut, melainkan api semangat yang justru sedang membara.
Manajer Timnas U-23, Ahmed Zaki Iskandar, memberikan laporan langsung dari "dapur" skuad Garuda Muda.
Menurutnya, atmosfer di dalam tim saat ini berada di titik paling positif, sebuah modal mental yang krusial sebelum berhadapan dengan lawan yang sudah mencetak 12 gol tanpa kebobolan itu.
Lantas, apa yang mengubah segalanya? Kemenangan telak 5-0 atas Makau pekan lalu, menurut Zaki, bukan sekadar tiga poin. Itu adalah sebuah momen penting yang menyuntikkan kembali kepercayaan diri ke dalam nadi para pemain setelah hasil antiklimaks melawan Laos.
"Yang pasti motivasi dan semangat anak-anak lebih baik lagi," kata Zaki saat memantau latihan tim di Surabaya, dikutip dari Antara.
"Pertandingan kedua itu sangat penting sekali dan ini menunjukkan kita adalah tim yang solid dan bisa membuka skor sebetulnya," tambahnya.
Kini, ruang ganti yang sempat sedikit lesu itu telah bertransformasi. Optimisme menjadi bahan bakar utama, bahkan saat harus berhadapan dengan lawan yang di atas kertas jauh lebih superior.
Zaki menegaskan bahwa timnya menolak untuk menyerah sebelum peluit akhir dibunyikan.
Baca Juga: Kata-kata Kapten Timnas Indonesia U-23 Wajib Menang Melawan Korea Selatan
"Kita tahu Korea bisa membukukan gol yang banyak sekali. Mereka juga punya pemain belakang yang solid dan ini menjadi tantangan. Tapi kita mesti optimistis, bola itu bundar. Kita pasti punya peluang," tegas pria berusia 51 tahun tersebut.
Untuk mengubah peluang itu menjadi kenyataan, Zaki menyebut ada tiga kunci yang terus ditanamkan di ruang ganti: fokus, konsentrasi, dan disiplin.
"Pertandingan besok itu penting sekali. Maka dari itu semua harus benar-benar mencurahkan semangatnya kepada laga besok," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Rekor Penjualan Tiket! Bobotoh Banjiri GBLA Nantikan Debut Thom Haye dan Eliano Reijnders
-
Eliano Reijnders Siap Debut Lawan Persebaya, Starter atau Cadangan?
-
Persib vs Persebaya: Bojan Hodak Ungkap Kendala Maung Bandung
-
Persib Full Team! Luciano Guaycochea Janji Gasak Persebaya di GBLA
-
4-4-2 Klasik Kembali ke Anfield? Slot Punya Opsi Duet Alexander Isak-Hugo Ekitike
-
Derby Manchester Akhir Pekan Ini: Donnarumma Jadi Senjata Rahasia Guardiola
-
Resmi! Thiago Alcantara Pulang ke Barcelona, Kini Jadi Asisten Hansi Flick
-
Duduk Perkara Skandal Chelsea, Terancam Sanksi Berat: Nama Hazard hingga Etoo Terseret
-
Buka Suara Thom Haye Lebih Pilih Persib Bandung, Bos Persija: Katanya ke Eropa
-
Kylian Mbappe Tak Ingin Anaknya Jadi Pesepak Bola