- Timnas senior dan U-23 sama-sama gagal mencatat shot on target meski dominan.
- Patrick Kluivert dan Gerald Vanenburg jadi sorotan atas kelemahan serupa.
- PSSI hadapi tantangan besar dengan agenda internasional penting di depan mata.
Suara.com - Dua pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dan Gerald Vanenburg, sedang dalam sorotan besar usai penampilan kurang meyakinkan dari dua level berbeda yakni tim senior dan U-23.
Meski menguasai jalannya laga, keduanya sama-sama gagal mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran.
Fenomena ini langsung menyoroti dua sosok pelatih asal Belanda yang kini dipercaya PSSI, yakni Patrick Kluivert dan Gerald Vanenburg.
Alih-alih memberi jawaban atas kelemahan tim, keduanya justru berbagi catatan buruk yang sama: tumpul di lini depan.
Patrick Kluivert memimpin skuad Garuda dalam FIFA Matchday September 2025.
Hasil manis sempat didapat saat Indonesia menggilas Chinese Taipei 6-0 di laga perdana.
Namun, ketika menghadapi Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, dominasi 81 persen penguasaan bola tak mampu berbuah kemenangan.
Stefano Lilipaly dan rekan-rekan melepaskan sembilan tembakan, tapi tak ada satu pun yang mengarah ke gawang. Skor kacamata pun tak terhindarkan.
Absennya Ole Romeny karena cedera membuat kelemahan di lini serang semakin terasa.
Baca Juga: Peta Kekuatan Irak Berubah Jelang Lawan Timnas Indonesia, Apa Saja yang Lebih Baik?
Kluivert pun dituntut segera menemukan solusi, terlebih Indonesia akan menghadapi lawan berat di Kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan Oktober mendatang.
Kurang dari sehari setelah laga tim senior, giliran Timnas U-23 tampil di bawah asuhan Gerald Vanenburg.
Hasilnya, Garuda Muda takluk 0-1 dari Korea Selatan U-23 dan dipastikan gagal lolos ke Piala Asia U-23 2026.
Ironisnya, pola yang muncul sama: dominasi permainan tanpa hasil nyata.
Rafael Struick dkk memegang 59 persen penguasaan bola dan melepaskan tujuh tembakan, tapi semuanya melenceng dari sasaran.
Kedua hasil ini jadi tamparan bagi PSSI yang sebelumnya menaruh harapan besar pada dua pelatih Belanda.
Dengan jadwal besar menanti, terutama Kualifikasi Piala Dunia 2026, publik kini menunggu apakah filosofi sepak bola Belanda yang mereka bawa benar-benar cocok untuk Timnas Indonesia.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Rapor Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra di Laga Uji Coba Timnas Indonesia
-
Kabar Sial untuk Jay Idzes Jelang Lawan Arab Saudi dan Irak, Sabar Yah Bang...
-
Alasan Andre Onana Ditendang Manchester United, Masuk Akal Sih
-
Perbandingan Nilai Miliano Jonathans vs Mauro Zijlstra Debut Timnas Indonesia, Layak Dipakai Lagi?
-
Pantas Dipecat? Evaluasi Gerald Vanenburg vs Shin Tae-yong dan Indra Sjafri Urus Timnas U-23
-
Kata-kata Nasihat Teman Shin Tae-yong untuk Gerald Vanenburg: Saya Yakin...
-
Peta Kekuatan Irak Berubah Jelang Lawan Timnas Indonesia, Apa Saja yang Lebih Baik?
-
Luis de la Fuente Semringah dengan Kemenangan Telak Spanyol atas Turki
-
Pemain Keturunan Rp86,91 Miliar Bikin Persaingan Bek Tengah Timnas Indonesia Semakin Ketat
-
Gareth Bale 'Comeback', Siap Kembali Merumput di Korea Selatan