Bola / Liga Inggris
Minggu, 21 September 2025 | 17:33 WIB
Media Inggris Ulas Pemain Keturunan Indonesia: Pilar Tak Tergantikan, Siapa Dia? [Dok Leeds United]
Baca 10 detik
  • Bek keturunan Indonesia ini telah menjelma sebagai sosok tak tergantikan di bawah asuhan Daniel Farke
  • Struijk awalnya datang ke Leeds lewat status trial sebagai gelandang, namun menemukan posisi terbaiknya sebagai bek tengah
  • Struijk menjadi salah satu pemain dengan gaji tertinggi di Leeds dan dianggap sebagai bek modern dengan kombinasi fisik, kecerdasan membaca permainan, serta kemampuan bola mati

Suara.com - Leeds United dikenal sebagai klub yang sering melahirkan talenta besar.

Salah satu yang kini bersinar terang adalah Pascal Struijk, bek keturunan Indonesia yang sudah tujuh tahun menjadi andalan di Elland Road.

Tanpa banyak sorotan, Struijk perlahan menjelma menjadi salah satu figur paling penting dalam skuad Daniel Farke.

Perfomance Struijk jadi sorotan salah satu media lokal di Leeds, Leedsunited.news.

Menurut media Inggris itu, Pascal Struijk jadi tembok pertahanan Leeds United musim ini yang tak tergantikan.

Struijk lahir di Deurne, Belgia, 11 Agustus 1999.

Tangan Terbuka Pemain Keturunan Indonesia Sambut Pemain Manchester City ke Leeds United [Instagram Pascal Struijk]

Karier mudanya ditempa di akademi ADO Den Haag dan kemudian Ajax, sebelum akhirnya pindah ke Leeds pada Januari 2018.

Saat itu ia masih berusia belasan tahun dan datang hanya lewat status trial.

Namun bakatnya segera terlihat, membuat Leeds tak ragu mengikatnya dengan kontrak permanen.

Baca Juga: Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton

Awalnya Struijk berposisi sebagai gelandang. Tapi perjalanan kariernya berubah saat ditempatkan sebagai bek tengah.

Di posisi ini, ia justru menemukan rumah sejatinya.

"Tinggi badan 190 cm (6’3”) membuatnya dominan di udara, sementara kemampuannya membaca permainan serta ketenangan dalam menguasai bola menjadikan dirinya tipe bek modern yang dicari banyak klub," ulas media Inggris itu.

Sejak Daniel Farke mengambil alih kursi pelatih, Struijk menjadi salah satu nama yang nyaris tak tergantikan.

Musim lalu, ia berperan vital dalam keberhasilan Leeds menjuarai Championship dan kembali ke Premier League.

Bahkan, kehadirannya membuat rekrutan anyar senilai £15 juta, Jaka Bijol, harus rela lebih sering duduk di bangku cadangan.

Mundur ke tahun 2020, Pascal Struijk pernah diwawancarai media Belanda, Sport Magazine. Dalam wawancara itu, ia bercerita banyak soal latar belakangnya. (IG Pascal Struijk)

Sejak debutnya, Struijk sudah mencatat 163 penampilan bersama Leeds dengan torehan 14 gol dan 1 assist.

Catatan itu cukup impresif bagi seorang bek tengah.

Selain tangguh dalam duel, ia juga punya kelebihan dalam bola mati, membuatnya jadi ancaman tambahan di kotak penalti lawan.

Kini di usia 26 tahun, Struijk sedang memasuki periode emas dalam kariernya.

Dengan kontrak senilai £50 ribu per pekan (sekitar Rp1 miliar), ia termasuk pemain dengan gaji tertinggi di Leeds.

Namun nilai sebenarnya dari Struijk tak hanya soal angka, melainkan kontribusi konsisten yang ia berikan di lapangan.

Pascal Struijk memiliki darah keturunan Indonesia dari pihak kakek dan neneknya yang lahir di Hindia Belanda. 

Ia sendiri lahir di Belgia, namun memiliki koneksi dengan Indonesia melalui keluarganya. Kakek dan neneknya meninggalkan Hindia Belanda dan pindah ke Belanda. 

Kontributor: M.Faqih

Load More