Bola / Bola Dunia
Rabu, 24 September 2025 | 14:03 WIB
Asosiasi Pemain Belanda Soal Kasus Mees Hilgers: FC Twente Salahgunakan Kekuasaan. [Dok. Instagram Mees Hilgers]
Baca 10 detik
  • Mees Hilgers dibekukan dari skuad utama FC Twente karena menolak perpanjangan kontrak.
  • Asosiasi Pemain Belanda (VVCS) menilai tindakan klub tidak adil dan menyebutnya bentuk bullying.
  • Kasus Hilgers jadi sorotan besar di Eredivisie, mengingatkan pada perlakuan serupa di Ajax.

Suara.com - Kasus yang menimpa Mees Hilgers di FC Twente makin menyita perhatian. Bek Timnas Indonesia itu belum sekali pun diturunkan sejak Eredivisie musim ini bergulir, meski kompetisi sudah masuk pekan ketujuh.

Situasi pelik berawal dari kegagalan transfer Hilgers di awal musim.

Sejumlah klub peminat tidak mencapai kata sepakat dengan FC Twente, sehingga sang bek terpaksa bertahan.

Namun masalah bertambah karena Hilgers menolak memperpanjang kontraknya yang baru habis pada Juni 2026.

Manajemen FC Twente kemudian mengambil keputusan kontroversial: membekukan Hilgers dari tim utama dengan tujuan memberi tekanan agar ia bersedia meneken kontrak baru.

Langkah tersebut langsung menuai kritik dari Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Belanda (VVCS).

Direktur VVCS, Louis Everard, menilai Twente sudah melampaui batas.

“Terlihat bahwa klub menyalahgunakan posisinya yang dominan,” ujar Everard kepada Voetbal Primeur.

Ia menegaskan bahwa situasi yang dialami Hilgers sangat tidak adil.

Baca Juga: Media Belanda: Mees Hilgers dan FC Twente dalam Negosiasi yang Sangat Sulit

“Pada dasarnya, ini bullying,” tegasnya.

Everard bahkan menyebut tindakan itu jauh dari nilai profesionalisme.

“Hal ini tidak sejalan dengan profesionalisme yang baik dan saya mengecam bentuk seperti ini,” ucapnya lagi.

Sementara Hilgers tersisih, FC Twente kini mengandalkan Marvin Young, bek 19 tahun yang sudah dipercaya sebagai starter dalam enam pertandingan terakhir.

Everard lantas membandingkan kasus ini dengan situasi di Ajax musim lalu, ketika beberapa pemain yang menolak hengkang dipisahkan dari skuad utama.

“Kami khawatir hal seperti itu memuncak, dan di Ajax tentunya bukan begitu caranya memperlakukan pekerja,” kata Everard.

Load More