- Andriy Shevchenko lahir 29 September 1976 di Ukraina, lalu mencuat bersama Dynamo Kyiv.
- Bersama AC Milan, ia meraih puncak karier dengan Ballon d’Or 2004.
- Setelah sempat berkarier di Chelsea, Shevchenko menutup perjalanan sepak bolanya di Dynamo Kyiv pada 2012.
Suara.com - Tanggal 29 September 1976 menjadi momen penting dalam sejarah sepak bola. Di sebuah desa kecil bernama Dvirkivschyna, wilayah Kiev yang saat itu masih bagian dari Uni Soviet, lahirlah Andriy Shevchenko—sosok yang kelak menorehkan tinta emas di panggung Eropa.
Sejak muda, Shevchenko menekuni sepak bola lewat akademi Dynamo Kyiv.
Pada 1994 ia resmi menandatangani kontrak profesional, memulai langkah yang kemudian membuat namanya dikenal luas.
Selama membela Dynamo, Shevchenko mencatat 166 penampilan dengan torehan 94 gol.
Ia turut mengantarkan klubnya mendominasi Liga Utama Ukraina dengan lima gelar beruntun (1995–1999), tiga Piala Ukraina, dan tiga trofi CIS Cup.
Kualitasnya membuat AC Milan tertarik mendatangkannya pada 1999 dengan transfer 25 juta dolar AS.
Di musim perdananya, Shevchenko langsung meledak dengan 24 gol dari 32 laga Serie A, sekaligus menjadi top skor liga.
Kariernya bersama Rossoneri terus menanjak. Ia membantu Milan meraih Coppa Italia dan Liga Champions 2003, lalu Scudetto Serie A pada 2004.
Tahun itu pula ia mencapai puncak prestasi dengan meraih Ballon d’Or, penghargaan paling prestisius bagi pesepak bola dunia.
Baca Juga: Pertama dalam 100 Tahun, AC Milan Tanpa Pemain dengan Nomor 9
Dalam tujuh musim pertamanya di San Siro, Shevchenko mengoleksi 296 pertandingan dan 173 gol, mengukuhkannya sebagai salah satu striker tersubur dalam sejarah Milan.
Pada 2006, Shevchenko mencoba tantangan baru bersama Chelsea. Dengan biaya transfer £30,8 juta, ia sempat memecahkan rekor pembelian klub Inggris.
Namun, kariernya di London tidak berjalan mulus. Cedera serta hubungan yang tidak harmonis dengan Jose Mourinho membuat performanya meredup.
Setelah dua musim, ia kembali dipinjamkan ke Milan pada 2008–2009, sebelum akhirnya pulang ke Dynamo Kyiv.
Di klub masa kecilnya itu, Shevchenko menutup perjalanan karier hingga gantung sepatu pada 2012.
Selain kejayaan di level klub, Shevchenko juga menjadi simbol kebanggaan sepak bola Ukraina.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
3 Hal yang Bikin Timur Kapadze Layak Menukangi Timnas Indonesia
-
Plus-Minus Timur Kapadze Jika Resmi Tangani Timnas Indonesia
-
Sosok Heimir Hallgrimsson, Saingan Timur Kapadze di Bursa Pelatih Timnas Indonesia
-
3 Fakta Menarik Heimir Hallgrimson, Calon Kandidat Pelatih Baru Timnas Indonesia
-
FIFA Dituding Perlakukan Pemain seperti Budak, Gianni Infantino Cuma Fokus Cuan
-
Deretan Prestasi Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia, Heimir Hallgrimsson
-
Dijamin Tidak Menyesal Timnas Indonesia Pilih Timur Kapadze karena Ini
-
Jejak Sukses Timur Kapadze di Asia, Piala Dunia dan Olimpiade Jadi Modal Latih Timnas Indonesia
-
Dulu Ditunggu Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Maluku Ini Kini Kena 'Red Flag' Dikit-dikit Cedera
-
Pascal Struijk: Van Gaal Menelpon Saya Langsung