- Langkah PSSI mengirimkan tim pendahulu atau advance team ke Arab Saudi sebelum kedatangan Timnas Indonesia.
- Selain transportasi, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sejak awal menekankan pentingnya akomodasi yang terjamin.
- Penyediaan bus independen oleh PSSI adalah cerminan kekhawatiran yang didasari pengalaman pahit Timnas Indonesia di putaran sebelumnya.
Suara.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI menunjukkan keseriusan penuh dalam menghadapi rangkaian pertandingan penting Timnas Indonesia di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Keputusan strategis diambil untuk meminimalisir potensi gangguan yang dikategorikan sebagai Faktor Non-Teknis selama tim berada di Arab Saudi.
Langkah antisipatif PSSI ini mencakup penyediaan transportasi dan akomodasi mandiri untuk memastikan kenyamanan maksimal bagi skuad Timnas Indonesia.
Kebutuhan vital seperti bus telah dipersiapkan sendiri oleh PSSI demi kelancaran perjalanan Timnas Indonesia menuju laga tandang di Arab Saudi pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Penggunaan fasilitas panitia tuan rumah di Arab Saudi sengaja dihindari oleh PSSI agar persiapan Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 berjalan mulus tanpa adanya kendala Faktor Non-Teknis yang tak diinginkan.
Waspada Manuver Non-Teknis di Lapangan Lawan
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menjelaskan bahwa upaya ini merupakan bentuk perlindungan konkret terhadap Timnas Indonesia yang berlaga di Arab Saudi.
Antisipasi terhadap potensi Faktor Non-Teknis menjadi fokus utama PSSI mengingat pentingnya setiap poin dalam perjalanan menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Penyediaan bus independen oleh PSSI adalah cerminan kekhawatiran yang didasari pengalaman pahit Timnas Indonesia di putaran sebelumnya saat bertamu ke Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 terdahulu.
Baca Juga: Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Ole Romeny Masih Menghilang di Oxford United
Laporan internal PSSI menyebutkan bahwa insiden bus yang disengaja berputar-putar adalah manifestasi nyata dari Faktor Non-Teknis yang merugikan Timnas Indonesia di Arab Saudi.
Kejadian yang menimpa Timnas Indonesia tersebut mengakibatkan penundaan waktu perjalanan yang sangat signifikan menjelang pertandingan krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Arab Saudi menurut data PSSI.
Pengalaman Masa Lalu Menjadi Pelajaran Berharga
Klaim dari PSSI menegaskan bahwa rombongan skuad Timnas Indonesia diarahkan pada rute yang berbelit-belit saat berada di Arab Saudi dalam laga sebelumnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Penundaan perjalanan yang disebabkan oleh Faktor Non-Teknis ini dilaporkan memakan waktu hampir satu jam, yang tentu sangat mengganggu fokus Timnas Indonesia.
Arya Sinulingga membeberkan detail pengalaman buruk yang dialami Timnas Indonesia di Arab Saudi saat menjalani Kualifikasi Piala Dunia 2026 di depan publik dan PSSI mencatatnya.
"Kita pengalaman yang lalu, bus kita diputar-putar padahal bisa cepat. Diputar ke mana tiba-tiba ada polisi dibelokkan," kata Arya dilansir dari kanal YouTube miliknya.
PSSI memastikan insiden tersebut, di mana Faktor Non-Teknis bekerja maksimal, mengakibatkan kerugian waktu bagi Timnas Indonesia yang sedang berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Arab Saudi.
Jaminan Kenyamanan Untuk Skuad Garuda
"Tiba-tiba ada tempat yang tidak bisa lewat harus diputar dan itu terjadi hampir satu jam padahal seharusnya tidak selama itu,” jelasnya.
Oleh karena itu, PSSI secara tegas menyatakan tidak akan membiarkan peristiwa serupa terulang kembali yang dapat mengganggu konsentrasi Timnas Indonesia di Arab Saudi dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Federasi yang dipimpin PSSI lebih memilih mencari solusi transportasi independen di Arab Saudi demi menjaga kenyamanan skuad Timnas Indonesia yang tengah berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dari Faktor Non-Teknis.
Keputusan ini diambil PSSI sebagai langkah pragmatis untuk mengeliminasi potensi Faktor Non-Teknis yang mengancam persiapan Timnas Indonesia selama periode intensif Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Arab Saudi.
Arya Sinulingga menyimpulkan bahwa antisipasi terhadap Faktor Non-Teknis di Arab Saudi adalah keharusan, sehingga PSSI bertindak cepat demi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Maka tidak heran kami lebih cepat sampai ke sana untuk mencari bus sendiri. Memang mau tidak mau faktor non-teknisnya itu harus kami antisipasi,” tutup Arya.
Keputusan Mandiri PSSI Terkait Akomodasi
Selain transportasi, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sejak awal menekankan pentingnya akomodasi yang terjamin bagi Timnas Indonesia di Arab Saudi selama Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kebijakan PSSI untuk memilih hotel secara mandiri adalah bagian integral dari strategi besar meminimalkan Faktor Non-Teknis yang dapat mengganggu performa Timnas Indonesia.
Menurut PSSI, memastikan Timnas Indonesia berada dalam kondisi paling nyaman dan terhindar dari potensi gangguan adalah prasyarat mutlak sebelum menghadapi laga di Arab Saudi pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Memilih hotel di luar daftar rekomendasi panitia tuan rumah di Arab Saudi merupakan tindakan pencegahan PSSI agar tidak ada hal-hal yang berpotensi mengganggu konsentrasi Timnas Indonesia menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Keputusan Erick Thohir dan PSSI ini bertujuan melindungi skuad Timnas Indonesia secara menyeluruh dari potensi intervensi Faktor Non-Teknis saat menjalani laga penting di Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kenyamanan Pemain Menjadi Prioritas Utama PSSI
Langkah PSSI mengirimkan tim pendahulu atau advance team ke Arab Saudi sebelum kedatangan Timnas Indonesia menunjukkan betapa seriusnya mereka menyikapi Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini.
Tim advance ini bertugas memastikan seluruh persiapan, termasuk akomodasi mandiri Timnas Indonesia, berjalan sesuai rencana PSSI dan terhindar dari Faktor Non-Teknis di Arab Saudi.
Erick Thohir menggarisbawahi upaya PSSI dalam mengamankan Timnas Indonesia dari gangguan sekecil apa pun selama di Arab Saudi untuk fokus pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Kami sudah kirim tim advance untuk memastikan semua persiapan berjalan sesuai rencana. Bahkan soal hotel pun, kami memilih sendiri, bukan yang disediakan panitia. Semua ini semata demi kenyamanan pemain dan menjaga mereka tetap fokus," ujar Erick pada 16 September lalu.
PSSI meyakini bahwa upaya proaktif ini adalah kunci utama untuk melawan ancaman Faktor Non-Teknis yang mungkin terjadi di Arab Saudi dan memastikan kesiapan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kontrol Penuh Atas Persiapan Skuad
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, turut menekankan bahwa kondisi prima pemain harus dijamin 100 persen oleh PSSI selama di Arab Saudi dalam rangka Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ia memperingatkan bahwa Faktor Non-Teknis dapat menjadi sandungan besar jika tidak diantisipasi dengan baik oleh PSSI untuk Timnas Indonesia di Arab Saudi.
Oleh karena itu, PSSI mengambil kontrol penuh atas semua persiapan Timnas Indonesia, termasuk pilihan hotel dan transportasi, demi suksesnya Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tujuan utama PSSI adalah mengisolasi Timnas Indonesia dari segala potensi Faktor Non-Teknis yang mungkin dimanfaatkan tuan rumah Arab Saudi untuk mengganggu Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sumardji mempertegas bahwa gangguan, meskipun sangat kecil, tidak boleh terjadi pada Timnas Indonesia yang berjuang dalam laga-laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Arab Saudi karena Faktor Non-Teknis.
“Pemain harus dalam kondisi 100 persen. Tidak boleh ada gangguan, bahkan sekecil apa pun. Jadi semua persiapan, termasuk hotel, harus kami kontrol penuh,” tegas Sumardji.
PSSI menunjukkan komitmen serius untuk memenangkan setiap laga Timnas Indonesia melawan Arab Saudi dan Irak pada putaran Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Langkah tegas PSSI dalam mengendalikan Faktor Non-Teknis adalah sinyal penting bagi Timnas Indonesia bahwa mereka didukung penuh di Arab Saudi.
Keseluruhan upaya PSSI ini menegaskan bahwa mereka memprioritaskan fokus dan kenyamanan Timnas Indonesia dalam menghadapi laga tandang Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Arab Saudi.
PSSI menyadari betul bahwa pertarungan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Arab Saudi tidak hanya terjadi di lapangan, melainkan juga melawan Faktor Non-Teknis di luar lapangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Minus Ole Romeny dan Emil Audero, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Liga Europa: Pelatih AS Roma Waspadai Satu Pemain Lille, Calvin Verdonk?
-
Sumardji Buka Suara: Mengapa Ivar Jenner Jadi Andalan Kunci di SEA Games 2025?
-
Arab Saudi Tutup Rapat Latihan, Takut Diintip Timnas Indonesia dan Irak?
-
Thomas Muller Pecahkan Rekor, Jadi Pemain Jerman Tersukses dengan 35 Trofi
-
Ujian 'Plan B' Timnas Indonesia: Membongkar Prediksi Line-up Tanpa Emil Audero dan Ole Romeny
-
Skandal Naturalisasi Malaysia Memanas! FAM Ancam Seret FIFA ke CAS
-
Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Ole Romeny Masih Menghilang di Oxford United
-
Skandal Naturalisasi Memanas, Rodrigo Holgado Siap Lawan Sanksi FIFA
-
Timnas Indonesia Akhirnya Tidur di Hotel Budget Rp 2,4 Juta Per Malam, Tolak Rekomendasi Arab Saudi