-
Pemain keturunan sedih tapi bangga gagal Piala Dunia 2026.
-
Thom Haye dkk janji bangkit lebih kuat untuk Indonesia.
-
Garuda Emas siapkan diri hadapi Piala Asia 2027 dan 2030.
Suara.com - Kekalahan menyakitkan di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia telah memupus mimpi besar Timnas Indonesia untuk tampil di ajang sepak bola terakbar.
Lima Pemain Keturunan yang menjadi pilar utama di skuad Garuda Emas tak kuasa menahan kekecewaan mendalam atas kegagalan menuju Piala Dunia 2026 tersebut.
Meski demikian, di balik rasa sakit, muncul untaian kata-kata penuh makna dan janji kebangkitan yang dilontarkan para bintang ini, menyentuh hati para penggemar setia di seluruh Indonesia.
Kegagalan Timnas Indonesia dipastikan setelah menelan dua kekalahan beruntun di Jeddah, Arab Saudi, yakni takluk 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak di Stadion King Abdullah Sport City.
Hasil minor ini menempatkan skuad Garuda Emas di posisi juru kunci klasemen grup tanpa perolehan poin, sehingga menghentikan perjuangan panjang mereka di Kualifikasi Piala Dunia.
Kekecewaan dan Kebanggaan Thom Haye
Gelandang Thom Haye yang bermain sebagai starter pada laga kontra Irak mengungkapkan perasaannya yang tercampur antara sakit dan kebanggaan.
Thom Haye, yang memberikan dampak signifikan pada permainan Timnas Indonesia di laga kedua, mengakui betapa sulitnya menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan momen ini.
"Sangat sulit menemukan kata yang tepat untuk momen ini," ujar Thom yang kini berusia 30 tahun.
Baca Juga: Media Korea Soroti Nama STY yang Menggema di Stadion Usai Timnas Indonesia vs Irak
"Kami berjuang keras mengejar impian mencapai Piala Dunia 2026," tambahnya, menegaskan bahwa kali ini bukan waktu bagi Garuda Emas.
Thom melanjutkan, "Kali ini, bukan saatnya bagi kami dan rasanya menyakitkan."
Ia mengakui bahwa rasa sakit karena gagal di Kualifikasi Piala Dunia itu mungkin akan terasa lama, namun ada kebanggaan yang lebih besar.
"Namun di balik rasa sakit itu, ada kebanggaan," kata Thom, merujuk pada kebanggaan untuk bangsa yang berani bermimpi.
Thom menekankan bahwa Timnas Indonesia berjuang untuk mencapai hal-hal yang dulu dianggap mustahil, berkat dukungan para pendukung.
Ia kemudian menyampaikan pesan terima kasihnya, "Kepada semua orang yang percaya, yang mendukung, yang tak pernah berhenti bermimpi bersama kami, terima kasih."
Thom menegaskan bahwa perjalanan Timnas Indonesia adalah tentang menunjukkan kemampuan mereka kepada dunia dan generasi mendatang.
Ia menutup pesannya dengan optimisme, mengatakan ini bukanlah akhir, karena masih ada peluang ke Piala Dunia edisi 2030 dan Piala Asia 2027.
"Ini bukan akhir," tutupnya, "Ini bukti bahwa kita adalah bagian dari tim ini dan suatu hari nanti, impian kita akan menjadi kenyataan."
Kevin Diks dan Semangat Baru
Bek Kevin Diks, yang selalu menjadi starter dalam dua laga putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia, percaya kegagalan ini akan menjadi kekuatan baru.
Kevin, pemain Liga Jerman Borussia Moenchengladbach, merasa hampa saat ini, tetapi yakin rasa sakit akan bertransformasi.
"Saat ini rasanya hampa, tetapi saya tahu suatu hari nanti rasa sakit ini akan berubah menjadi kekuatan," ucap Kevin Diks.
Dalam kekalahan 2-3 dari Arab Saudi, Kevin Diks sempat mencetak dua gol penalti, menunjukkan kontribusi besarnya untuk Timnas Indonesia.
Pemain yang mengawali debutnya melawan Jepang itu mengungkapkan betapa perpisahan dengan mimpi ini terasa sangat menyakitkan.
"Sakit untuk menjelaskan betapa sakitnya ini," kata Kevin Diks, menggarisbawahi upaya maksimal Garuda Emas.
Ia memastikan bahwa setiap latihan dan pertandingan didedikasikan untuk negara dan orang-orang yang percaya pada Timnas Indonesia.
Di akhir pesannya, Diks menyampaikan rasa terima kasihnya, "Terima kasih Indonesia karena telah berdiri bersama kami melalui semua ini."
Pemain berusia 29 tahun itu berjanji bahwa mereka akan terus berjuang untuk mimpi besar ke Piala Dunia 2026 berikutnya.
"Kami akan terus berjuang untuk mimpi ini, selamanya," tutupnya, memberikan harapan bagi suporter setia Garuda Emas.
Janji Kebangkitan Calvin Verdonk dan Shayne Pattynama
Bek Calvin Verdonk senada dengan rekannya, meyakini Timnas Indonesia akan bangkit lebih kuat usai kegagalan ke Piala Dunia 2026.
Verdonk yang hanya tampil melawan Irak karena cedera saat melawan Arab Saudi, melihat kemunduran sebagai bahan bakar semangat.
"Setiap kemunduran menyulut api kita," kata Verdonk, berjanji untuk kembali lebih kuat bersama Timnas Indonesia.
Ia menambahkan, "Kami akan kembali, lebih kuat, bersama."
Verdonk menyatakan rasa syukurnya atas perjalanan ini, dan bangga telah mewakili Garuda Emas.
"Bangga mengenakan lambang ini dan mewakili Indonesia," ujar pemain Lille itu, berterima kasih kepada semua yang telah mendukung.
Sementara itu, bek kiri Shayne Pattynama mengatakan perjalanan Kualifikasi Piala Dunia ini mengajarkan lebih dari sekadar sepak bola.
Shayne berterima kasih kepada seluruh pendukung Timnas Indonesia yang mendampingi di suka dan duka.
Pemain Buriram United ini mengatakan, "Kalian semua telah mendampingi kami di setiap suka dan duka."
Ia menekankan bahwa perjalanan ini menunjukkan persatuan, kebanggaan, dan kekuatan luar biasa dari sebuah mimpi bersama Garuda Emas.
Shayne yang memiliki 12 penampilan untuk Timnas Indonesia, juga meyakini bahwa tim ini akan tumbuh lebih kuat.
"Kami akan kembali lebih kuat dengan keyakinan, semangat, dan harapan baru untuk Indonesia," tutup Shayne.
Kebanggaan Ole Romeny dan Mauro Zijlstra
Striker Ole Romeny mengaku bangga menjadi bagian dari perjalanan bersejarah Timnas Indonesia yang hampir mencapai Piala Dunia 2026.
Ole Romeny, pemain Oxford United, mengucapkan terima kasih atas dukungan saat mereka berjuang di Kualifikasi Piala Dunia ini.
"Terima kasih," kata Ole, menegaskan bahwa mereka melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mewakili Timnas Indonesia.
"Namun demikian, saya sangat bangga menjadi bagian dari tim dan keluarga ini," ujar Ole Romeny.
Ia berjanji bahwa Garuda Emas akan kembali, "Kami selalu menjunjung tinggi kepala dan kami pasti akan kembali, itu sudah pasti!"
Ole juga mengatakan sulit menggambarkan rasa sakit karena pupusnya harapan besar untuk meraih mimpi bersama para penggemar Timnas Indonesia.
Mauro Zijlstra, striker berusia 20 tahun yang dipromosikan ke tim senior, juga merasakan pengalaman berharga mewakili Timnas Indonesia di putaran keempat.
Zijlstra yang bermain 56 menit melawan Irak mengaku telah memberikan segalanya di lapangan.
"Saya memberikan segalanya di lapangan dan akan terus melakukannya setiap kali saya bermain untuk negara saya," ucap Zijlstra, menekankan kesulitan menerima kegagalan ini.
Ia menutup dengan semangat, "Sulit untuk menerima ini, tetapi kita harus terus maju."
Marc Klok dan Pandangan ke Masa Depan
Kapten Persib Bandung, Marc Klok, melihat kebanggaan di tengah kekecewaan akibat kegagalan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026.
Klok merasa bangga karena melihat Indonesia berani bermimpi lagi dalam perjalanan Kualifikasi Piala Dunia yang intens ini.
Ia mengatakan setiap pemain dan pelatih berjuang dengan segenap kekuatan yang dimiliki Garuda Emas.
"Sejak awal kampanye ini, setiap pemain dan pelatih berjuang dengan segenap kekuatan yang kami miliki," kata Klok.
Ia menjelaskan, para pemain menumpahkan darah, keringat, dan air mata demi mimpi besar ini.
Klok tampil penuh saat melawan Arab Saudi, mencatatkan tiga penampilannya di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, Klok tetap bangga menjadi bagian dari perjalanan luar biasa Timnas Indonesia.
"Sayangnya, apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan yang kita dapatkan," aku Klok, menunjukkan kedewasaan menerima hasil.
Ia menegaskan, "Meski begitu, aku tetap bangga dan tetap bersyukur bisa mewakili mimpi besar kita."
Rekan setimnya, Beckham Putra, juga menyampaikan pesan bahwa kegagalan ini bukan akhir bagi Garuda Emas.
Pemain muda itu melihat perjalanan Timnas Indonesia "hanya berganti arah" dan akan kembali lebih kuat.
Beckham berterima kasih kepada semua pendukung yang tak henti-hentinya memberikan semangat.
"Perjalanan belum selesai, hanya berganti arah," tutup Beckham, "Kami akan kembali lebih kuat untuk Indonesia."
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
Terkini
-
Menghitung Mundur Nasib Patrick Kluivert, Bertahan Atau Dipecat?
-
Dua Tahun Bersama Messi, Kylian Mbappe Mengaku Ini yang Mengubah Kariernya
-
Lini Tengah Amburadul, Manchester United Bidik Bintang Muda Bayern Munich
-
Memphis Depay Lewati Rekor Wesley Sneijder di Timnas Belanda
-
Como Tidak Khawatir Ditinggalkan Cesc Fabregas
-
Pundit Belanda Sebut Patrick Kluivert Layak Dipecat dari Timnas Indonsia
-
Resmi Berpisah dengan Ricardo Salampessy, Persipura Bakal Dilatih Rahmad Darmawan?
-
Jack Wilshere Selangkah Lagi Jadi Pelatih Baru Luton Town
-
Media Korea Soroti Nama STY yang Menggema di Stadion Usai Timnas Indonesia vs Irak
-
Sumardji Bela Justin Hubner, Ruang Ganti Timnas Indonesia Dalam Situasi Sulit