-
Kluivert terancam dipecat karena kegagalan timnas.
-
Jesus Casas menjadi kandidat kuat pelatih baru.
-
PSSI harus segera memilih pengganti yang kompeten.
Suara.com - Masa depan Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, kini berada di ujung tanduk setelah kekalahan menyakitkan dari Arab Saudi.
Rentetan hasil negatif di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 membuat desakan kuat agar PSSI segera melakukan evaluasi total terhadap kepemimpinan Kluivert.
Jika benar-benar terjadi pergantian kepemimpinan, sejumlah arsitek lapangan hijau berkelas internasional telah muncul sebagai opsi potensial untuk memimpin skuad Garuda.
Nama-nama ini dianggap memiliki rekam jejak yang mumpuni untuk membawa perubahan signifikan di tubuh Timnas Indonesia.
PSSI perlu bergerak cepat dan cermat dalam memilih suksesor yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memahami tantangan di sepak bola Asia Tenggara.
Jesus Casas: Pengalaman Asia yang Menggoda PSSI
Salah satu nama yang paling mencuat dalam bursa calon Pelatih Timnas Indonesia adalah Jesus Casas, sosok asal Spanyol.
Casas baru saja berpisah dengan Timnas Irak pada Mei 2025, yang menjadikannya opsi segar di pasar pelatih.
Ia dikenal sebagai figur yang sangat disiplin dan mumpuni dalam meracik taktik, sebuah kualitas yang dibutuhkan oleh Timnas Indonesia.
Baca Juga: STY Menang Telak! Begini Capaian STY dan Kluivert dalam Perbandingan yang Setara
Fakta menariknya, Casas sudah tiga kali berjumpa dengan skuad Garuda antara tahun 2023 hingga 2024, sehingga dia tidak asing dengan kekuatan dan kelemahan tim.
"Pengalaman Casas di level Asia, terutama saat memimpin Irak di ajang sekelas Piala Asia, menjadikannya pilihan realistis bagi PSSI," ujar sumber internal yang enggan disebutkan namanya.
Dengan rekam jejaknya, Casas memiliki modal besar untuk segera beradaptasi dan membangun tim yang solid demi target di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Maka tak heran, nama Jesus Casas kini menjadi perbincangan utama yang layak diseriusi oleh PSSI untuk menggantikan Patrick Kluivert.
Potensi Lokal: Bernardo Tavares dan Jan Olde Riekerink
Calon pengganti Patrick Kluivert berikutnya adalah Bernardo Tavares, eks pelatih PSM Makassar yang sukses.
Tavares unggul dalam hal kemampuan mengoptimalkan potensi pemain muda Indonesia, sebuah aspek krusial untuk regenerasi tim nasional.
Dalam empat tahun masa baktinya di Juku Eja, Tavares terbukti mampu membentuk tim yang solid, disiplin, dan bermental juara.
Meskipun namanya tidak sepopuler Casas di Eropa, pendekatan kepelatihannya yang sederhana namun efektif sangat cocok untuk karakter skuad Timnas Indonesia.
Di sisi lain, ada Jan Olde Riekerink, pelatih Timnas Indonesia asal Belanda yang saat ini menangani Dewa United.
Pengalaman Riekerink di Eropa, termasuk saat membesut raksasa Turki Galatasaray, memberinya kredibilitas yang tinggi di mata PSSI.
Keuntungan besar Riekerink adalah dia sudah mengenal baik kultur sepak bola Indonesia serta beberapa pemain kunci seperti Ricky Kambuaya dan Egy Maulana Vikri.
Jika ingin mencari sosok yang sudah teruji di level liga domestik, nama Riekerink wajib dipertimbangkan serius oleh manajemen PSSI pasca kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Opsi Jangka Pendek dan Gaya Menyerang
Daftar kandidat Pelatih Timnas Indonesia juga mencakup Robert Rene Alberts, pelatih Belanda yang sudah sangat berpengalaman.
Alberts memiliki pemahaman mendalam tentang atmosfer sepak bola nasional berkat kesuksesan yang pernah ia raih bersama PSM dan Persib.
Mengingat kondisi mendesak yang dihadapi PSSI saat ini, Alberts bisa menjadi solusi jangka pendek yang paling realistis.
Pengalaman dan kedekatannya dengan kultur lokal diyakini dapat memuluskan transisi kepelatihan jika Patrick Kluivert benar-benar hengkang.
Terakhir, muncul nama Alexandre Gama, pelatih asal Brasil yang sepak terjangnya banyak dihabiskan di Asia Tenggara.
Gaya main menyerang yang diusung Gama diprediksi mampu menyuntikkan energi dan warna baru bagi strategi Timnas Indonesia.
Apabila PSSI ingin mencari pelatih yang berani mengambil risiko dan menjanjikan permainan atraktif, Gama adalah pilihan yang tidak boleh dilewatkan.
Keputusan krusial ini harus segera diambil oleh PSSI untuk membangkitkan kembali semangat Garuda di sisa Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan turnamen penting lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Jadwal Lengkap Pekan 9 BRI Super League 2025/2026: Ada Persebaya vs Persija
-
Borok-borok Patrick Kluivert akan Terbongkar Saat Rapat Exco PSSI
-
Endrick Bisa Angkat Koper dari Real Madrid, Juventus Siap Menampung
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs India U-23: Garuda Muda Incar Balas Dendam
-
Pelatih Denmark Sebut Manchester United Merugi Lepas Rasmus Hojlund
-
Pakar Hukum Olahraga Nilai Banding Malaysia ke FIFA Akan Sulit
-
Kondisi Pemain Timnas Indonesia Parah, Hancur Lebur Usai Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Manajer Timnas Indonesia Pastikan Perlakuan Evaluasi Patrick Kluivert Sama Seperti STY
-
Kata-kata Bintang Man City Usai Adiknya Gagal Tembus Piala Dunia 2026 Bareng Timnas Indonesia
-
DPR Sebut Bisa Dipertimbangkan STY Kembali Latih Timnas Indonesia