- Jurnalis Belanda menilai Kluivert dan stafnya gagal total memajukan Timnas Indonesia.
- Driessen menyebut “enklave Belanda” di Jakarta tak layak dipertahankan.
- Kluivert mengaku kecewa tapi menegaskan proyek fondasi Timnas tetap berlanjut.
Suara.com - Kegagalan Timnas Indonesia menembus Piala Dunia 2026 ternyata tak hanya jadi sorotan publik Tanah Air. Dari Belanda, jurnalis senior Valentijn Driessen melontarkan kritik tajam kepada Patrick Kluivert dan stafnya, yang menurutnya gagal total membawa perubahan nyata untuk sepak bola Indonesia.
Dalam kolomnya di De Telegraaf, Driessen menulis bahwa proyek besar PSSI dengan banyak figur asal Belanda kini berakhir antiklimaks.
“Meski ada banyak personel Belanda di semua level staf dan skuad, mereka disingkirkan oleh Irak,” tulis Driessen, dikutip dari VoetbalPrimeur.
“Penampilan yang buruk melawan lawan yang jauh lebih lemah. Ini pasti akan berujung pada hari perhitungan, dan mayoritas enclave Belanda itu akan segera meninggalkan lapangan di Jakarta. Mereka akan dianggap tidak layak.”
Driessen menyoroti bagaimana Timnas Indonesia menggantungkan harapan besar pada deretan sosok Belanda di tim pelatih.
Selain Kluivert sebagai pelatih kepala, ada Alex Pastoor, Denny Landzaat, Jordy Cruijff, dan Regi Blinker yang turut terlibat.
Kehadiran mereka diharapkan mampu membawa pendekatan modern khas Eropa, sekaligus mempercepat transformasi skuad Garuda menuju level dunia.
Namun, dua kekalahan beruntun dari Arab Saudi dan Irak di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 membuat impian itu kandas.
Bagi Driessen, performa Indonesia di bawah arahan Kluivert justru memperlihatkan sebaliknya — minim progres, rapuh di pertahanan, dan gagal bersaing di level Asia.
Baca Juga: Turun Kelas ke Piala AFF, Timnas Indonesia Bisa Juara dengan Susunan Pemain Ini
Menanggapi kegagalan tersebut, Patrick Kluivert akhirnya buka suara lewat unggahan di media sosial.
Ia mengaku menanggung kekecewaan yang sama dengan para suporter Indonesia.
“Halo Indonesia,” tulis Kluivert membuka pesannya.
“Saya merasakan rasa sakit dan kekecewaan yang sama seperti kalian. Kekalahan dari Arab Saudi dan Irak menjadi pelajaran pahit, tapi juga pengingat betapa tinggi mimpi yang kita bagi bersama."
Ia menegaskan tanggung jawab penuh ada di tangannya.
“Sebagai pelatih kepala, saya bertanggung jawab penuh. Kami telah memberikan segalanya, dengan hati, disiplin, dan persatuan.”
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Kronologis Shin Tae-yong Dikabarkan Kembali Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Timnas Italia Andalkan 3-5-2 Lawan Israel Demi Tiket Playoff Piala Dunia 2026
-
Marc Marquez Bagikan Kabar Terkini usai Operasi Bahu Kanan
-
3 Negara Debutan yang Ukir Sejarah Lolos ke Piala Dunia 2026, Dua dari Benua Asia
-
BTN Minta PSSI Tak Lagi Lembek, Tegaskan Evaluasi Patrick Kluivert!
-
Waketum Akui PSSI Tak akan Pecat Patrick Kluivert Begitu Saja, Bocoran Sumardji Kuncinya
-
Selamat Datang Marselino Ferdinan Tiba di AS Trencin, Sinyal Comeback ke Timnas Indonesia
-
Sempat Ditolak Inter dan Napoli, Neymar Bakal Main di Serie A Januari 2026?
-
Kylian Mbappe Bandingkan Ancelotti dengan Xabi Alonso: Dua Pelatih Hebat, tapi...
-
Turun Kelas ke Piala AFF, Timnas Indonesia Bisa Juara dengan Susunan Pemain Ini