Bola / Bola Indonesia
Rabu, 29 Oktober 2025 | 10:57 WIB
PSSI memastikan Timnas Indonesia belum akan memiliki pelatih hingga awal 2026. Proses seleksi masih menunggu laporan resmi dari jajaran internal federasi. (pssi.org)
Baca 10 detik
  • PSSI belum menunjuk pelatih baru Timnas Indonesia hingga awal 2026.
  • FIFA Matchday November akan diisi Timnas U-22 asuhan Indra Sjafri.
  • PSSI fokus perbaiki citra sepak bola Indonesia usai teguran dari AFC.

Suara.com - PSSI memastikan belum akan menunjuk pelatih baru untuk Timnas Indonesia setidaknya hingga awal tahun depan alias 2026.

Kepastian ini disampaikan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga.

Dia yang menegaskan proses pencarian pelatih baru Timnas Indonesia pengganti Patrick Kluivert masih menunggu laporan resmi dari jajaran internal federasi.

Menurut Arya, hingga akhir Oktober 2025, belum ada pembaruan dari Sekjen PSSI Yunus Nusi, Direktur Teknik PSSI Alexander Zwiers, maupun Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji terkait calon pelatih baru tim Merah Putih.

“Sampai hari ini saya belum dapat kabar dari Sekjen PSSI mengenai hal itu. Jadi belum ada informasi siapa calon pelatih Timnas Indonesia,” kata Arya Sinulingga di Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Arya menyebut, pelatih anyar kemungkinan baru akan diumumkan menjelang FIFA Matchday Maret 2026.

Pada FIFA Matchday November 2025, Timnas Indonesia senior tidak akan tampil, dan slot pertandingan akan dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia U-22 asuhan Indra Sjafri sebagai bagian dari persiapan menuju SEA Games 2025.

“Kebutuhan kami baru pada Maret 2026 karena ada FIFA Matchday berikutnya. Untuk November, jatah itu dipakai timnas U-22 Indonesia,” jelas Arya.

Hingga kini, lawan uji coba untuk Timnas U-22 masih belum ditentukan.

Baca Juga: Tunjuk Timnas U-23 di Ajang FIFA Matchday, Langkah Bijak atau Blunder PSSI?

PSSI dikabarkan tengah menjajaki beberapa opsi dari negara-negara Asia Tenggara untuk dijadikan lawan tanding.

Di tengah kekosongan kursi pelatih, Arya menegaskan bahwa PSSI kini juga tengah fokus memperbaiki citra sepak bola Indonesia di mata internasional.

Hal ini menyusul teguran resmi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) setelah munculnya kasus bullying di media sosial yang melibatkan sebagian netizen Indonesia terhadap tim nasional Jepang dan Korea Selatan.

“Kami harus memperbaiki dulu citra PSSI di luar negeri. Jangan sampai hal-hal seperti ini merusak nama baik sepak bola Indonesia,” kata Arya.

Arya menegaskan bahwa keputusan untuk tidak terburu-buru mencari pelatih baru diambil agar prosesnya berjalan lebih objektif dan matang.

“Kalau mau memilih sesuatu, jangan pas lagi marah, senang, atau sedih. Pilihlah saat situasi tenang. Jadi kita punya waktu untuk berpikir jernih,” pungkasnya.

Load More