Bola / Bola Indonesia
Sabtu, 08 November 2025 | 19:40 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir akui kualitas dan kuantitas kompetisi usia dini harus dibenahi usai Timnas Indonesia U-17 dibantai Brasil 0-4. (pssi.org)
Baca 10 detik
  • Kekalahan 0-4 dari Brasil memaksa PSSI mengevaluasi kompetisi dan pembinaan pemain muda.
  • Erick Thohir menyoroti perbedaan jam terbang pemain Brasil yang mencapai 70 laga per tahun.
  • Laga terakhir kontra Honduras jadi penentu peluang Indonesia meraih poin pertama.

Ia tetap memberikan apresiasi kepada Nova Arianto dan seluruh tim, termasuk suporter Indonesia yang mendapat pujian dari warga Qatar.

"Saya barusan mendapat pujian dari teman-teman di Qatar. Fans Indonesia sangat tertib, sangat suportif. Inilah contoh-contoh yang kita lihat, kita dapat apresiasi," tuturnya.

Laga Kontra Honduras Jadi Momentum Awal Perubahan

Indonesia masih menyisakan satu laga fase grup, yakni melawan Honduras pada Senin (10/11).

Peluang tetap ada karena kedua tim dinilai memiliki kekuatan yang seimbang.

"Harapannya menang. Zambia tadi sama Honduras, saya nggak melihat, katanya 3-1 di halftime. Artinya kalau hasilnya 3-1 atau lebih, saya tidak tahu," ucap Erick.

Namun ia juga mencermati kondisi tim karena salah satu bek mengalami cedera.

"Artinya kita sama Honduras seimbang, jadi ada kesempatan. Tinggal semoga kita lihat cederanya. Tadi ada satu pemain back kita cedera, coba mudah-mudahan tidak begitu parah. Kita lihat saja," katanya.

Baca Juga: Sinyal Positif Mauro Zijlstra Siap Gabung Timnas Indonesia U-23 Hadapi Mali

Load More