Belanda Segel Tiket Piala Dunia 2026, Striker Rp831 M Disebut Pemain Terbaik

Suara.com - Legenda timnas Belanda, Pierre van Hooijdonk, memberikan sanjungan besar kepada Cody Gakpo setelah penampilan gemilangnya dalam kemenangan 4-0 Belanda atas Lituania.

Kemenangan telak atas Lituania membuat tim Orange memastikan diri mengunci tiket ke Piala Dunia 2026.

Gakpo tampil luar biasa dengan mencetak satu gol dan satu assist, membuat lini pertahanan Lituania kewalahan sepanjang laga.

Gakpo tak hanya menjadi motor serangan dari sisi kiri, tetapi juga menjadi pemain paling berpengaruh di lapangan.

Performa impresifnya membuat Van Hooijdonk menilai bahwa winger Liverpool itu adalah pemain terbaik Belanda sepanjang rangkaian Kualifikasi Piala Dunia 2026.

“Saya rasa Gakpo adalah pemain terbaik dalam seluruh kualifikasi ini,” ujar Van Hooijdonk dalam analisisnya di NOS.

“Sejak sebelumnya pun dia sudah tampil luar biasa. Secara fisik dia sangat kuat, aksi individunya juga hebat.”

Gakpo tercatat mencetak gol melalui titik putih pada menit ke-56 dan memberikan assist akurat kepada Xavi Simons untuk gol ketiga Belanda. Penampilannya mendapat nilai 8,5 dari Voetbalzone.

Van Hooijdonk menilai Gakpo dan Donyell Malen sebagai duet paling berbahaya pada laga tersebut.

Baca Juga: Jurgen Klopp Comeback: Punya Pekerjaan Baru di Piala Dunia 2026

“Bersama Malen, mereka membuat bek lawan tersiksa. Mungkin sudah tujuh kali back mereka salah arah di babak kedua,” ucapnya.

Meski memuji Malen, Van Hooijdonk mengakui winger Borussia Dortmund itu masih belum se-konsisten Gakpo.

“Malen lebih fluktuatif. Kadang levelnya turun, seperti saat lawan Polandia. Tapi hari ini dia kembali menunjukkan kualitasnya.”

Saat Memphis Depay ditarik keluar oleh Ronald Koeman di babak kedua, Gakpo mengambil alih tanggung jawab bola-bola mati.

Hal itu membuat mantan pemain Belanda, Ibrahim Afellay juga memberikan pujian kepada striker Liverpool itu.

“Gakpo punya teknik tendangan yang luar biasa. Tidak heran kalau suatu hari nanti dia jadi pengambil bola mati utama,” kata Afellay.