-
Nicola puji mental Cremonese usai kalah 1-3 dari Roma.
-
Kualitas Roma jadi pembeda, Nicola soroti agresivitas tim.
-
Cremonese akan fokus hadapi Bologna di laga tandang selanjutnya.
Suara.com - Pelatih kepala Cremonese, Davide Nicola, menyuarakan apresiasi mendalamnya terhadap kinerja timnya meskipun harus menerima kekalahan 1-3 saat bertandang melawan AS Roma.
Dia menegaskan bahwa para pemainnya telah menunjukkan upaya maksimal dan kerja keras yang luar biasa sepanjang sembilan puluh menit penuh pertandingan.
Nicola mengakui bahwa hasil akhir tersebut mengindikasikan superioritas kekuatan dan kualitas skuat yang dimiliki oleh tim lawan, AS Roma, dalam laga tersebut.
Meskipun tertinggal dengan defisit skor yang cukup jauh, tim berjuluk Grigiorossi ini tidak pernah mengendurkan intensitas serangannya.
Keputusan tim untuk terus menekan dan menolak bermain bertahan secara pragmatis akhirnya membuahkan hasil dengan terciptanya satu gol hiburan di babak akhir pertandingan.
Apresiasi khusus diberikan kepada momen gol tersebut karena mencerminkan semangat juang tim yang tidak mudah menyerah.
"Saya senang dengan gol di menit-menit akhir. Sangat penting untuk terus menyerang bahkan ketika mental sedang terpuruk," kata Nicola..
Reaksi dan performa yang ditunjukkan oleh anak asuhnya membuktikan bahwa mereka mampu tampil dengan pendekatan dan sikap yang benar saat berhadapan dengan klub sekelas Roma.
Nicola merasa timnya seharusnya bisa mendapatkan keunggulan lebih awal, terutama pada fase-fase awal pertandingan, yang sayangnya terlewatkan.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Liga Italia 22-25 November 2025, Jay Idzes dan Emil Audero Main Kapan?
Perbedaan fundamental antara kedua tim, menurutnya, terletak pada kualitas individual pemain yang dimiliki oleh AS Roma.
Meskipun demikian, dia meyakini bahwa kapabilitas para pemain Cremonese tidak kalah jauh dari tim ibu kota tersebut.
Faktor yang paling kentara membedakan kedua tim dalam laga itu adalah aspek kepribadian atau mentalitas bertanding yang ditunjukkan oleh skuad Giallorossi.
"Roma menang dengan kualitas, tetapi Cremonese menunjukkan bahwa mereka bermain dengan kepribadian. Dalam beberapa situasi, kami kurang agresif," kata Nicola.
Nicola mengidentifikasi beberapa skenario penting di mana peningkatan dalam hal agresivitas diperlukan dari timnya.
Dia secara spesifik menyebut ada sekitar tiga hingga empat peluang signifikan yang seharusnya bisa dimanfaatkan lebih baik untuk dikonversi menjadi gol.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Ini Daftar 8 Negara yang Dipilih FIFA untuk FIFA Series 2026
-
Di Luar Prediksi! Asisten Pelatih Liverpool Mendadak Masuk Bursa Pelatih Timnas Indonesia
-
Bola Panas Pelatih Timnas Indonesia! Exco PSSI Wajib Dilibatkan Dalam Pemilihan
-
Selamat Tinggal! Elkan Baggott Terusir dari Ipswich Town Januari 2026
-
Bikin Bangga! Tim Geypens Sabet Penghargaan Luar Biasa di Eropa
-
Bantai Freiburg 6-2, Bek Bayern Munich Akui Tak Sabar Hadapi Arsenal
-
Bongkar Akar Keluarga Giovanni van Bronckhorst: Kakek Saya Prajurit KNIL
-
Usia 33 Tahun, Isco Resmi Perpanjang Kontrak di Real Betis hingga 2028
-
Menpora Cuma Targetkan Medali Perak SEA Games 2025, Striker Timnas U-22 Geleng-geleng
-
Jilat Ludah Sendiri! PSSI Kapok Rekrut Pelatih Modelan Patrick Kluivert