Bola / Bola Indonesia
Selasa, 25 November 2025 | 13:58 WIB
Timur Kapadze dikabarkan jadi salah satu calon pelatih Timnas Indonesia. [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menyatakan pelatih baru Timnas wajib memenuhi target detail tanpa mengeluh.
  • Dua turnamen besar yaitu Piala Asia 2027 dan FIFA ASEAN Cup 2026 menjadi tolok ukur utama kinerja pelatih.
  • Kegagalan mencapai target yang telah ditetapkan akan berimplikasi langsung terhadap kelanjutan kontrak kerja pelatih tersebut.

Suara.com - Siapa pun sosok yang kelak duduk di kursi pelatih kepala Timnas Indonesia, sudah seharusnya bersiap menghadapi tuntutan besar dari PSSI. Oleh sebab itu dia yang terpilih dilarang mengeluh.

Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali menegaskan bahwa juru taktik baru Garuda akan langsung menghadapkan pada sederet target yang wajib dipenuhi sejak hari pertama bekerja.

Saat ini, federasi belum merilis daftar resmi kandidat pelatih anyar Timnas Indonesia.

Namun, rumor yang berkembang di publik membicarakan yaitu Timur Kapadze, Bojan Hodak, hingga Jesus Casas.

Amali menuturkan bahwa siapapun yang terpilih harus mengerti bahwa pekerjaan ini akan penuh tekanan karena target sudah disusun secara detail sebelum kontrak ditandatangani.

“Tentu federasi harus ada target, ada target-target apa yang harus dicapai. Tidak bisa dilepas 'sudah silakan kamu berlatih tanpa ada target',” kata Amali, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV.

Ia juga menegaskan bahwa kegagalan memenuhi target otomatis akan berdampak pada masa depan pelatih tersebut.

“Nah, kalau target itu tidak tercapai maka tentu kontrak sudah bicara bahwa Anda tidak tampil. Jadi, dia supaya tidak kaget-kaget,” jelasnya.

Amali memaparkan agenda besar yang menanti Timnas Indonesia dalam waktu dekat. Dua turnamen prestisius akan menjadi tolok ukur kemampuan pelatih baru di FIFA ASEAN Cup 2026 dan Piala Asia 2027.

Baca Juga: Here We Go! Liverpool Restui Giovanni van Bronckhorst Latih Indonesia tapi Ada Syaratnya

"Dari awal kami sudah menargetkan misalnya Piala Asia harus di posisi berapa. Kemudian nanti ada FIFA ASEAN Cup yang baru mulai, apa posisi yang kami inginkan di situ," jelas Amali.

“Tentang taktik strategi saya kira masing-masing pelatih punya. Tinggal dia harus sesuai dengan karakteristik anak-anak yang ada di Timnas Indonesia sekarang,” tutup Zainudin Amali.

Pelatih Timnas Indonesia bukan hanya ditantang untuk membuat tim menang, tetapi juga harus mampu membangun identitas permainan yang solid sesuai ekspektasi publik baru dan standar federasi.

Dengan tekanan besar yang menanti, siapapun yang menerima jabatan ini harus benar-benar siap mental dan profesional.

Load More