-
PSSI Erick Thohir dikritik otoriter dan tidak transparan oleh PSTI.
-
PSTI desak PSSI buka seleksi pelatih dan roadmap sepak bola.
-
Federasi dituntut hentikan 'one man show' demi martabat Timnas.
Suara.com - Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) kembali melayangkan kritik tajam terhadap pengelolaan organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Ketua Umum PSTI, Ignatius Indro, menilai proses pemilihan nakhoda baru untuk Timnas Indonesia semakin tidak terarah di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSSI saat ini.
Indro menyoroti bahwa gaya kepemimpinan Erick Thohir di PSSI mengarah pada praktik one man show yang sentralistik.
Dia berpendapat bahwa pengambilan keputusan strategis saat ini didominasi oleh satu figur, jauh dari semangat kolektivitas.
Hal ini, menurutnya, berpotensi memicu keputusan-keputusan yang didorong oleh kepentingan visual semata, bukan karena didasari pembangunan sistem yang kokoh.
“PSSI di bawah Erick ini seperti dipegang satu tangan. Tidak ada diskusi, tidak ada transparansi, tidak ada roadmap. Yang ada hanya panggung pencitraan,” tegas Indro.
Indikasi nyata dari tata kelola yang tidak sehat ini terlihat dari seleksi lima kandidat pelatih Timnas yang diselenggarakan tanpa pengumuman terbuka.
Proses seleksi pelatih yang tertutup ini hanyalah satu bukti dari buruknya fondasi kerja PSSI, menurut pandangan sang Ketua PSTI.
“Publik tidak tahu siapa kandidat pelatih, apa kriterianya, dan bagaimana prosesnya," kata Indro dalam keterangannya.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-22 Target Cuma Perak, Takut Sama Ambisi Tuan Rumah Thailand?
"Ini bukan sekadar soal teknis—ini bukti bahwa roadmap sepakbola nasional tidak jelas dan tidak pernah dibuka ke publik,” jelasnya.
PSTI secara tegas mendesak PSSI untuk segera membuka keseluruhan proses seleksi pelatih kepala Timnas kepada publik.
Masyarakat berhak mengetahui secara rinci nama kandidat yang ada, kriteria evaluasi yang dipakai, dan dasar logis di balik penentuan keputusan akhir.
Indro menyatakan bahwa keterbukaan bukanlah sebuah opsi, melainkan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh federasi.
“Transparansi bukan pilihan—itu kewajiban. Suporter sudah terlalu lama dibutakan oleh proses yang gelap,” tegas Indro.
Sosok pelatih yang dibutuhkan Timnas haruslah figur yang memiliki pandangan jangka panjang yang jelas untuk membangun tim.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Cetak Gol ke Gawang Barcelona, Liam Delap Anggap Mimpi Jadi Nyata
-
Waketum PSSI Tak Sejalan dengan Erick Thohir Soal Target Perak Timnas Indonesia di SEA Games 2025
-
3 Pemain Timnas Indonesia Bakal 'Menggila' di Bawah Asuhan Van Bronckhorst, No.1 Sempat Terlupakan
-
Timnas Indonesia Mau Head to Head dengan Thailand di SEA Games 2025, Yakin Menang?
-
Suporter Geruduk Latihan Timnas Indonesia U-22: Abaikan Target Erick Thohir, Wajib Emas!
-
Link Live Streaming Lion City Sailors vs Persib Bandung 26 November 2025
-
Geger! Shin Tae-yong Siap Latih Timnas Malaysia
-
Thom Haye: Persib Bandung Akan Berat Lawan Lion City Sailors
-
Dijamin Tak Menyesal! Kelebihan Giovanni van Bronckhorst Jika Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Dijamu Olympiakos, Real Madrid Justru Ditinggal Thibaut Courtois