- Eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menghadapi dugaan kekerasan saat melatih klub Korea Selatan, Ulsan HD.
- Klub Ulsan HD dan sebagian besar pemain sepakat untuk tidak memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai tuduhan tersebut.
- Shin Tae-yong dipecat dua bulan setelah menjabat dan menolak keras tuduhan melakukan kekerasan fisik maupun verbal sebelumnya.
Suara.com - Eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong tengah mengalami situasi sulit seiringi dengan kasus dugaan kekerasan yang ia lakukan.
Kasus itu diduga terjadi saat ia melatih klub K League, Ulsan HD. Sayangnya, setelah berbulan-bulan penuh tudingan dan kontroversi, klub dan sebagian besar pemain memilih untuk bungkam.
Ulsan HD menyatakan bahwa tidak akan memberi pernyataan tambahan terkait tuduhan terhadap Shin Tae-yong, setidaknya untuk saat ini.
Langkah ini diambil atas kesepakatan para pemain senior bersama manajemen klub.
Kasus ini bermula beberapa waktu lalu ketika sejumlah pemain senior Ulsan menuding Shin Tae-yong melakukan kekerasan termasuk pemukulan terhadap pemain selama ia menjabat sebagai pelatih.
Tuduhan ini makin memanas setelah pemain veteran Lee Chung-yong melakukan selebrasi provokatif bergaya “ayunan golf” seusai mencetak gol, dianggap sebagai sindiran terhadap mantan pelatih.
Shin Tae-yong sendiri telah dipecat oleh klub hanya dua bulan setelah namanya diangkat.
Ketika memberikan klarifikasi publik, ia menolak keras tuduhan melakukan kekerasan fisik atau verbal.
“Kalau benar saya melakukan itu, saya tidak akan melatih lagi,” bebernya dilansir dari starnewskorea
Baca Juga: SEA Games 2025: Indonesia U-22 Disebut Lebih Berbahaya dari Thailand, Malaysia Dinilai Krisis
Keputusan pihak Ulsan HD dan pemain untuk bongkam memunculkan banyak spekulasi.
Padahal sebelumnya, sejumlah pemain senior sempat berjanji akan berbicara jujur setelah musim rampung. Namun selesai kompetisi, mereka memilih diam.
Bahkan ketika klub sudah lolos dari ancaman degradasi secara dramatis di akhir musim, tak ada satupun nama yang maju memberi klarifikasi.
Banyak pihak menduga bahwa ketakutan terhadap dampak buruk baik reputasi, hukuman, maupun karier membuat pemain dan klub menahan diri.
Dalam dunia sepak bola di Korea Selatan, tuduhan terhadap mantan pelatih bisa berujung panjang, tetapi memilih diam pun memunculkan reputasi negatif sebagai tak bertanggung jawab.
Kontributor: Adam Ali
Berita Terkait
-
SEA Games 2025: Indonesia U-22 Disebut Lebih Berbahaya dari Thailand, Malaysia Dinilai Krisis
-
Pelatih Vietnam Kesampingkan Malaysia, Sebut Timnas Indoensia U-22 Rival Kuat di SEA Games 2025
-
Sudah Berniat Belajar Bahasa Indonesia, Timur Kapadze Justru Batal Latih Skuad Garuda
-
PSSI Kerucutkan Kandidat Pelatih Timnas Indonesia Jadi Dua Nama
-
Erick Thohir Umumkan Pelatih Baru Timnas Indonesia, PSSI Sudah Rampungkan Wawancara 5 Juru Taktik
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Erick Thohir Umumkan 2 Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
-
Timnas Vietnam U-22 Dapat Perlakukan Istimewa di SEA Games 2025, Kok Bisa?
-
Kevin Diks Masuk Tim Terbaik Eropa, Sejajar dengan Mbappe dan Yamal
-
SEA Games 2025: Indonesia U-22 Disebut Lebih Berbahaya dari Thailand, Malaysia Dinilai Krisis
-
Pelatih Vietnam Kesampingkan Malaysia, Sebut Timnas Indoensia U-22 Rival Kuat di SEA Games 2025
-
Erling Haaland Catat Rekor Unik, Baru Offside Lagi setelah 2 Tahun
-
Catat 100 Gol Tercepat di Liga Inggris, Erling Haaland: Itu Pekerjaan Saya
-
Pelatih Persib Akui Mulai Ketar-ketir Melihat Persija
-
Awas Indonesia, Timnas Filipina U-22 Siap Kejutkan SEA Games 2025 di Thailand
-
Kacau, Indonesia dan Vietnam Jadi Korban Insiden Salah Bendera di SEA Games 2025