-
PSSI resmi memberhentikan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas U-22 setelah SEA Games 2025.
-
Media Vietnam mengkritik kegagalan Indra Sjafri dalam membentuk karakter permainan solid bagi Garuda Muda.
-
PSSI sedang melakukan perombakan total strategi pembinaan guna mencari sosok pelatih kepala baru.
Sorotan tajam tertuju pada lemahnya identitas permainan yang ditunjukkan oleh para penggawa Timnas Indonesia U-22.
Kurangnya konsistensi di atas lapangan hijau menjadi alasan utama kegagalan skuad Garuda Muda melangkah jauh.
"Garuda Muda dinilai gagal menunjukkan karakter permainan yang solid, terutama dalam laga-laga krusial yang menentukan kelolosan ke fase gugur," ulas media Vietnam tersebut.
Kekalahan di momen-momen penting menjadi bukti nyata adanya masalah pada sisi mentalitas dan strategi bertanding.
PSSI kini memikul beban berat untuk segera menemukan solusi atas kekosongan kepemimpinan di kursi kepelatihan.
Situasi semakin rumit mengingat tim nasional senior juga masih belum memiliki nakhoda tetap pasca Patrick Kluivert hengkang.
Kondisi dualisme kekosongan pelatih ini memaksa PSSI untuk bekerja ekstra keras dalam waktu yang relatif singkat.
"Pasca kepergian Indra Sjafri, Timnas Indonesia U-22 dipastikan akan memasuki fase pembangunan ulang," tulis laporan tersebut lebih lanjut.
Publik kini menanti siapa sosok yang akan dipercaya untuk memegang tongkat estafet kepemimpinan di tim nasional.
Baca Juga: Banderol Harga Pasar Joey Pelupessy dan Maarten Paes, 2 Bintang Timnas Indonesia Diincar Persib
"PSSI kini mulai mencari pelatih kepala baru yang dinilai mampu membawa semangat segar, sekaligus membenahi sistem seleksi dan pembinaan pemain muda secara menyeluruh," tambah sumber berita tersebut.
Langkah berani ini diharapkan menjadi titik balik bagi kebangkitan prestasi sepak bola Indonesia di masa depan.
Reformasi di tubuh tim nasional usia dini dianggap sangat mendesak agar bakat-bakat muda tidak terbuang sia-sia.
PSSI berkomitmen untuk memperbaiki pola rekrutmen pemain agar lebih transparan dan berbasis data objektif.
Perjalanan baru tanpa Indra Sjafri ini dipandang sebagai momentum refleksi bagi seluruh pemangku kepentingan sepak bola.
Tujuannya sangat jelas yaitu meletakkan fondasi yang lebih kokoh demi meraih kejayaan jangka panjang di kancah global.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Dibungkam Tuan Rumah 0-2, Timnas Putri Indonesia Pulang Tanpa Medali dari SEA Games 2025
-
Kevin Diks Akui Ngobrol Soal Indonesia dengan Jenson Seelt, Dibujuk Gabung?
-
Tanpa Rodri dan Doku, Manchester City Pincang Hadapi Brentford di Perempat Final Piala Liga
-
Singgung Ivar Jenner hingga Dion Markx, Sumardji Merasa Ada yang Aneh
-
Demi Timnas Indonesia, John Herdman Abaikan Honduras?
-
Jadwal Timnas Futsal Putri Indonesia vs Vietnam di Final SEA Games 2025, Berburu Emas Perdana
-
Rumor Giovanni van Bronckhorst ke Timnas Indonesia Ditanggapi Sinis Publik Belanda
-
PSSI Kembali Gunakan 'Metode' Shin Tae-yong untuk Pelatih Baru Timnas Indonesia
-
Link Live Streaming Timnas Futsal Indonesia vs Vietnam di SEA Games 2025 Sore Ini!
-
Trauma Kluivert, PSSI Tak Mau Lagi Beli Kucing dalam Karung Tunjuk Pelatih Timnas Indonesia