-
PSSI wajibkan pelatih baru Timnas senior melakukan transfer ilmu kepada asisten pelatih lokal.
-
Kesuksesan Nova Arianto bersama STY menjadi tolok ukur utama bagi program regenerasi pelatih.
-
Minimal dua pelatih lokal akan dilibatkan dalam staf kepelatihan senior untuk meningkatkan kualitas.
Suara.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menetapkan standar tinggi dalam pencarian juru taktik baru.
Badan Tim Nasional menekankan bahwa kemampuan teknis saja tidak cukup bagi kandidat pelatih tim senior.
Salah satu syarat fundamental adalah kemauan untuk membimbing bakat-bakat kepelatihan domestik di dalam tim.
Visi ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem sepak bola nasional yang mandiri di masa mendatang.
Harapannya akan muncul figur-figur pelatih lokal berkualitas yang mampu bersaing di level internasional.
Model kerja sama yang sukses antara pelatih asing dan lokal telah dibuktikan oleh Nova Arianto.
Mantan bek tangguh tersebut telah mendampingi Shin Tae-yong (STY) selama kurun waktu lima tahun terakhir.
Selama masa magangnya, ia terlibat dalam 57 pertandingan krusial bersama skuad Merah Putih di lapangan.
Nova menjadi saksi sekaligus aktor di balik sejarah Indonesia menembus babak 16 besar Piala Asia.
Baca Juga: Halo Pak Erick Thohir, Timnas Indonesia Kenapa Sih?
Ia juga berkontribusi besar saat Timnas melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, secara tegas mengonfirmasi kebijakan strategis mengenai staf kepelatihan ini.
"Berkaitan dengan pelatih timnas senior, ini memang menjadi isu, tapi yakinlah bahwa kami di PSSI ingin betul-betul mendapatkan pelatih timnas senior yang sesuai kriteria yang kami butuhkan," kata Sumardji.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta pada Selasa kemarin.
Keterlibatan asisten lokal dianggap sebagai investasi jangka panjang bagi kualitas kepelatihan di tanah air.
PSSI tidak ingin momentum kebangkitan sepak bola Indonesia hanya bergantung pada tenaga asing semata.
Sumardji menjelaskan bahwa asisten lokal harus mendapatkan akses penuh terhadap metodologi kepelatihan pelatih utama.
"Hal terpenting yang perlu saya sampaikan, pelatih yang terpilih nanti hal utamanya harus mau menerima asisten-asisten dari lokal untuk bergabung secara bersama-sama. Contohnya sama, coach Nova, dari nol. Awalnya sama, kita minta STY ada pelatih lokal yang ikut di tim," tambah dia.
Integrasi ini memungkinkan pelatih Indonesia menyerap ilmu langsung dari praktisi sepak bola kelas dunia.
Tanpa adanya sistem pendampingan seperti ini, perkembangan kualitas pelatih dalam negeri akan terhambat.
Oleh karena itu, setiap pelatih baru harus setuju untuk melibatkan minimal dua asisten dari Indonesia.
Hasil dari sistem transfer ilmu tersebut kini mulai membuahkan hasil manis di berbagai level umur.
Nova Arianto berhasil mengantarkan Timnas U-17 lolos ke ajang bergengsi Piala Dunia U-17 2025.
Bahkan di turnamen tersebut, tim asuhannya mencatatkan sejarah dengan meraih kemenangan perdana bagi Indonesia.
Berkat tangan dinginnya, kini ia dipercaya untuk menakhodai Timnas U-20 menuju Piala Dunia 2027.
Sumardji memberikan apresiasi tinggi atas dedikasi dan konsistensi yang ditunjukkan oleh asisten STY tersebut.
Pihak otoritas sepak bola Indonesia sangat optimistis dengan kemajuan karier para pelatih lokal saat ini.
"Alhamdulillah ada hasilnya. Mudah-mudahan coach Nova juga ke depannya tidak turun performanya dalam melatih," kata Sumardji.
Target utama PSSI adalah memastikan keberlanjutan prestasi melalui tenaga ahli yang memahami karakteristik pemain Indonesia.
Ilmu dari pelatih dengan rekam jejak mentereng di level global harus dapat didistribusikan secara merata.
"Ini penting sekali, karena kalau tidak ada keterwakilan, transfer ilmu itu juga tidak jalan. Karena ini hal yang penting, perlu saya sampaikan bahwa supaya ada keterwakilan," jelas Sumardji.
Kehadiran sosok lokal di bangku cadangan tim senior berfungsi sebagai jembatan komunikasi dan budaya.
Dukungan penuh diberikan agar mereka mampu menyerap taktik, manajemen pemain, hingga analisis pertandingan modern.
"Paling tidak berharap minimal ada dua orang untuk bisa bersama-sama jadi satu dengan tim kepelatihan karena kita membutuhkan pelatih-pelatih yang bisa menimba ilmu sama-sama," kata Sumardji mengakhiri.
Langkah ini menjadi pondasi bagi Indonesia untuk memiliki pelatih berlisensi tinggi dengan pengalaman internasional.
Regenerasi pelatih yang terencana akan membuat sepak bola Indonesia semakin diperhitungkan di mata dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Timnas Indonesia Diuntungkan Usai FIFA Hukum Malaysia Kalah WO di 3 Pertandingan
-
Strategi Pelatih Timnas Putri Indonesia Rebut Perunggu Lawan Thailand di SEA Games 2025 Hari Ini
-
4 Kriteria Wajib Pelatih Baru Timnas Indonesia Dibongkar PSSI
-
Audio Kesaksian Laporta Terungkap: Barcelona Akui Bayar Negreira Rp143 M
-
Publik Vietnam Kasihan Timnas Indonesia U-22 di Masa 'Restart' Usai Indra Sjafri Out
-
Skandal Negreira Memanas, Florentino Perez Berbalik Arah dan Serang Barcelona
-
FIFA Resmi Hukum Timnas Malaysia Kalah WO di 3 Laga Akibat Skandal Naturalisasi
-
14 Tahun Berseteru, John Terry Tutup Pintu Damai dengan Rio Ferdinand
-
Jadwal Lengkap Piala Dunia 2026 Versi WIB Resmi Dirilis: Kick-off, Stadion, hingga Laga Final
-
Persib Bandung Didenda AFC Hampir Setengah Miliar Gara-gara Botol Air Kosong