-
Persija Jakarta kalah 0-1 dari Semen Padang akibat gol bunuh diri Jordi Amat.
-
Pertandingan diwarnai dua kartu merah yang diterima Figo Dennis dan Fabio Calonego.
-
Kemenangan gagal diraih meski tim ingin memberi hadiah ulang tahun untuk Jakmania.
Suara.com - Persija Jakarta terpaksa menelan pil pahit saat bertandang ke markas Semen Padang dalam lanjutan liga.
Pertarungan sengit yang berlangsung di Stadion H. Agus Salim pada Minggu malam berakhir dengan kekalahan tim tamu.
Satu gol tunggal yang tercipta dalam laga tersebut membuat Macan Kemayoran harus pulang dengan tangan hampa.
Kegagalan meraih poin ini menjadi catatan evaluasi serius bagi manajemen dan seluruh staf pelatih tim.
Kekalahan tipis dengan skor 0-1 ini terasa sangat menyakitkan mengingat ambisi besar tim untuk menang.
Perjuangan Persija Jakarta di lapangan hijau menghadapi kendala besar sejak babak pertama dimulai oleh wasit.
Pemain muda Figo Dennis terpaksa keluar lapangan lebih awal setelah mendapatkan hukuman kartu kuning kedua.
Kehilangan satu personel sejak menit ke-37 membuat ritme permainan Macan Kemayoran menjadi tidak stabil dan pincang.
Kondisi tim semakin terpuruk ketika Fabio Calonego juga menerima kartu merah langsung di masa injury time.
Baca Juga: Duel Panas Persib Bandung vs Persija Berpotensi Dipimpin Wasit Jepang
Kekurangan jumlah pemain secara signifikan membuat strategi menyerang yang direncanakan pelatih menjadi sangat sulit diterapkan.
Momen yang meruntuhkan mental bertanding tim kebanggaan ibu kota terjadi tepat pada menit ke-83 pertandingan.
Niat hati menghalau serangan lawan, Jordi Amat justru melakukan kesalahan fatal yang menyebabkan gol bunuh diri.
Bola yang masuk ke gawang sendiri tersebut menjadi satu-satunya gol yang memisahkan kedua tim papan atas.
Semen Padang berhasil memanfaatkan momentum ketidaksengajaan tersebut untuk mengamankan keunggulan hingga peluit panjang berbunyi nyaring.
Upaya bangkit sempat terlihat saat Macwell Souza berhasil menyarangkan bola ke gawang lawan di menit akhir.
Sayangnya kegembiraan sesaat skuad Persija langsung sirna setelah wasit Steven Yubel Poli mengambil keputusan tegas.
Gol yang dicetak oleh Macwell Souza dianulir sehingga skor tetap tidak berubah untuk keunggulan tuan rumah.
Kekecewaan mendalam nampak di wajah para pemain yang merasa perjuangan mereka tidak membuahkan hasil manis.
Kapten tim Rizky Ridho mengakui bahwa situasi di lapangan memang sangat berat bagi seluruh rekan setimnya.
Meskipun demikian seluruh pemain tetap berusaha keras menjalankan setiap instruksi yang diberikan oleh sang pelatih.
Rizky Ridho memberikan keterangan resmi mengenai dinamika yang terjadi di ruang ganti saat jeda laga.
“Banyak kemauan Coach belum bisa kami lakukan dengan baik. Kami pun terkena kartu merah. Di ruang ganti, Coach berbicara kepada kami agar melanjutkan dan berusaha lebih baik lagi di babak kedua,” kata Ridho beberapa waktu lalu.
Pernyataan tersebut menunjukkan adanya komunikasi intensif untuk memperbaiki performa tim yang sedang dalam tekanan hebat.
Semangat pantang menyerah tetap diusung oleh para penggawa Macan Kemayoran meskipun situasi fisik sangat terkuras.
Keteguhan hati untuk terus menyerang ditunjukkan meski jumlah pemain di lapangan tidak lagi lengkap seperti awal.
Upaya mengejar ketertinggalan terus dilakukan oleh para pemain dengan sisa tenaga yang masih ada di lapangan.
“Di babak kedua, kami berusaha menjalankan apa yang Coach minta. Meskipun bermain dengan 10 pemain, kami tetap berusaha menyerang dan mencetak gol,” jelasnya.
Kerja keras tersebut memang belum membuahkan hasil positif berupa poin untuk dibawa kembali menuju Jakarta.
Kekalahan ini terasa lebih emosional karena terjadi bertepatan dengan momen istimewa bagi pendukung setia mereka.
The Jakmania baru saja merayakan hari jadi yang ke-28 tepat di hari pertandingan krusial tersebut berlangsung.
Target utama tim sebenarnya adalah memberikan kado kemenangan yang indah bagi kelompok suporter terbesar di Indonesia.
“Tekad kami datang ke sini adalah untuk memenangkan pertandingan dan memberikan hadiah kemenangan bagi Jakmania yang sedang berulang tahun."
Kenyataan pahit di lapangan membuat keinginan mulia tersebut harus tertunda dan menjadi beban moral tersendiri.
Persija Jakarta kini harus segera melupakan kesedihan dan fokus menatap jadwal pertandingan yang akan datang.
“Namun, kami kebobolan satu gol dan akhirnya kalah. Ke depan, kami harus fokus untuk pertandingan selanjutnya,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
Terkini
-
Nasib Elkan Baggott Kembali Mengenaskan, Bakal Terbuang Lagi dari Ipswich Town
-
Lupakan Hasil Memalukan Kontra Semen Padang, Persija Fokus Incar 3 Poin di Laga Selanjutnya
-
Baru 17 Tahun, Lennart Karl Dinilai Layak Perkuat Jerman di Piala Dunia 2026
-
Pemain Keturunan Akui Timnas Indonesia Butuh Regenerasi
-
Jan Olde Riekerink Akhirnya Buka Suara: Siap Tampung Ivar Jenner atau Joey Pelupessy ke Dewa United?
-
Dipinggirkan Xabi Alonso, Endrick Resmi Hengkang ke Lyon dengan Status Pinjaman
-
Diincar AC Milan, Jay Idzes Bersaing dengan 3 Nama Termasuk Rekan Setimnya Sendiri
-
Berapa Lama John Herdman Bakal Jadi Pelatih Timnas Indonesia?
-
Bos Sassuolo Pasrah, Kasih Lampu Hijau Jay Idzes Gabung AC Milan
-
Bedah Statistik John Herdman vs Shin Tae-yong, Bisa Bawa Timnas Indonesia ke 50 Besar Ranking FIFA?