Bola / Liga Italia
Senin, 29 Desember 2025 | 11:50 WIB
Rating Gila Bek Termahal Indonesia Sepanjang 2025: Bedah Rahasia Ketangguhan Jay Idzes [Instagram Sassuolo]
Baca 10 detik
  • Jay Idzes menyelesaikan naturalisasi pada 28 Desember 2023 sebagai penghormatan terhadap leluhurnya dari Semarang dan Jakarta.
  • Fondasi teknisnya dibentuk di akademi PSV Eindhoven (2009-2014), yang menekankan permainan pembangunan dari lini belakang.
  • Ia mencetak sejarah promosi Venezia ke Serie A 2024 dan pindah ke Sassuolo dengan rekor transfer Asia Tenggara pada Agustus 2025.

Suara.com - Jay Noah Idzes, atau yang kini akrab disapa Bang Jay oleh publik sepak bola tanah air, bukan sekadar nama baru dalam daftar susunan pemain Timnas Indonesia.

Ia menjadi simbol dari sebuah era baru, generasi Garuda Emas yang tidak hanya bermain dengan hati, tetapi juga dengan intelegensi kelas dunia.

Di balik ketenangannya memimpin lini belakang Sassuolo di Serie A, terdapat narasi panjang yang membentang dari pelabuhan Semarang hingga fasilitas elit De Herdgang di Eindhoven.

Akar yang Memanggil: Dari Semarang ke Jakarta

Kisah Jay Idzes dimulai jauh sebelum ia lahir di Mierlo, Belanda, pada 2 Juni 2000.

Jantung dari identitas Indonesianya berdenyut di Jawa Tengah dan Jakarta.

Kakek dari pihak ibunya lahir di Semarang pada 16 November 1939, sementara neneknya berasal dari Jakarta.

Keduanya sempat menghabiskan waktu sekitar 20 tahun hidup di Indonesia sebelum akhirnya beremigrasi ke Belanda.

Rating Gila Bek Termahal Indonesia Sepanjang 2025: Bedah Rahasia Ketangguhan Jay Idzes [Suara.com]

Bagi Jay Idzes, naturalisasi yang ia selesaikan pada 28 Desember 2023 bukan sekadar urusan paspor. Itu adalah janji emosional untuk menghormati mimpi kakek dan neneknya.

Baca Juga: PSSI Mode Hemat, Gaji John Herdman Jauh di Bawah Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert

"Menjadi sebuah kehormatan besar bagi saya mewakili negara asal kakek-nenek saya," ungkapnya dalam sebuah kesempatan.

Darah Semarang dan Jakarta itulah yang ia bawa setiap kali ia mencium lambang Garuda di dada, mengubah setiap pertandingan menjadi sebuah perjalanan pulang ke akar leluhurnya.

De Herdgang: Laboratorium Sang Ball-Playing Defender

Jika akar Indonesianya memberikan semangat juang, maka akademi PSV Eindhoven memberikan fondasi teknis yang nyaris sempurna.

Bergabung dengan PSV pada tahun 2009, Jay menghabiskan lima tahun formatif (2009–2014) di De Herdgang, salah satu kawah candradimuka terbaik di Eropa.

Di sana, Jay tidak hanya dilatih untuk membuang bola.

Load More