Bola / Bola Indonesia
Senin, 29 Desember 2025 | 17:42 WIB
Kedatangan Jordi Cruyff ke Ajax diperkirakan akan membawa dampak signifikan bagi arah kebijakan klub, khususnya dalam struktur organisasi dan pengembangan pemain muda. (pssi.org)
Baca 10 detik
  • Jordi Cruyff menjadi direktur teknik Ajax dengan fokus utama pengembangan pemain muda melalui integrasi akademi.
  • Kedatangan Jordi berpotensi memulangkan legenda Ajax seperti Simon Tahamata dari posisi kepelatihan Timnas Indonesia.
  • Jordi akan menerapkan sistem pengembangan berbasis data pendukung dan menolak pembelian mahal pemain muda Ajax.

Suara.com - Kedatangan Jordi Cruyff ke Ajax diperkirakan akan membawa dampak signifikan bagi arah kebijakan klub, khususnya dalam struktur organisasi dan pengembangan pemain muda.

Hal itu mungkin jadi sesuatu yang positif bagi Ajax tapi tidak untuk Timnas Indonesia. Disinyalir, Jordi juga bakal membawa pulang Simon Tahamata.

Dilansir dari Voetbalzone, Jordi berpotensi membuka kembali pintu bagi sejumlah mantan pemain Ajax yang sempat menjauh dari klub.

Menurut jurnalis De Telegraaf, Mike Verweij, Jordi akan membawa pulang sejumlah legenda Ajax Amsterdam.

"Di antaranya Wim Jonk, Dennis Bergkamp, Richard Witschge, Jan Wouters, Gerald Vanenburg, John van ’t Schip, dan Simon Tahamata," sebut media Belanda itu.

Seperti diketahui, Simon Tahamata menjabat sebagai Kepala Pemandu Bakat (Head of Scouting) Timnas Indonesia yang ditunjuk oleh PSSI pada Mei 2025.

Legenda Ajax itu bertugas mencari dan mengembangkan talenta pemain sepak bola nasional untuk memperkuat timnas, memanfaatkan pengalaman luasnya di sepak bola Belanda.

Sejauh ini pasca pemecatan Patrick Kluivert dan kolega sebagai pelatih Timnas Indonesia, Simon Tahamata, Jordi dan Alexander Zwiers masih bekerja untuk PSSI.

Bukan tidak mungkin jika Jordi menjadi dirtek Ajax, Simon Tahamata akan menyusul pulang ke Amsterdam.

Baca Juga: John Herdman Berpotensi Bawa 3 Asisten, Ini Prediksi Namanya

Jordi Cruyff, yang segera memulai perannya sebagai direktur teknik Ajax, memiliki visi utama bahwa akademi dan pemain muda merupakan fondasi masa depan klub.

Ia ingin membangun jalur pengembangan yang jelas dan terintegrasi, meniru model FC Barcelona yang menghubungkan tim U-19 (Juvenil A), tim cadangan (Barça B), hingga tim utama.

Menurut Verweij, melalui sistem tersebut Jordi Cruyff ingin memastikan talenta terbaik Ajax bisa naik level dengan cepat dan tepat menuju tim utama.

Model ini sebelumnya telah ia terapkan dengan sukses di Maccabi Tel Aviv, klub yang pernah menjadi tempat Peter Bosz bekerja dan meraih hasil positif.

Salah satu prinsip utama Jordi Cruyff adalah menolak transfer mahal untuk pemain muda.

Ajax di bawah arahannya tidak akan menghabiskan dana besar untuk pemain berusia 18 hingga 21 tahun dengan nilai transfer 15 hingga 20 juta euro.

Load More