Bola / Liga Spanyol
Selasa, 30 Desember 2025 | 16:05 WIB
Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, menegaskan bahwa dirinya menikmati setiap momen dalam kariernya sebagai manajer Los Blancos, baik saat tim meraih kesuksesan maupun menghadapi tantangan. [Instagram]
Baca 10 detik
  • Legenda Madrid, Predrag Mijatovic, meminta publik tidak menuntut Xabi Alonso meniru gaya kepelatihan Carlo Ancelotti.
  • Alonso sempat tertekan karena hasil buruk, namun dukungan suporter menguat setelah serangkaian kemenangan penting di akhir tahun.
  • Mijatovic menekankan perlunya kesabaran bagi Alonso untuk membangun proyek kepelatihan berdasarkan filosofi khasnya sendiri.

Suara.com - Legenda Real Madrid, Predrag Mijatovic angkat suara terkait situasi Xabi Alonso yang sempat berada dalam tekanan besar di awal masa kepelatihannya bersama Los Blancos.

Mijatovic menegaskan bahwa publik dan manajemen klub tidak seharusnya menuntut Alonso menjadi “Carlo Ancelotti baru”.

Dalam wawancaranya di program El Larguero Cadena SER, Mijatovic meminta semua pihak bersabar dan memberi waktu kepada pelatih asal Basque tersebut untuk membangun proyeknya sendiri di Santiago Bernabéu.

Menurut Mijatovic, Xabi Alonso adalah pelatih dengan karakter dan pendekatan yang sangat berbeda dibanding Ancelotti. Perbedaan itu, kata dia, justru mencerminkan perkembangan sepak bola modern.

“Xabi adalah pelatih hebat dengan ide-ide yang sangat jelas. Dia berbeda dengan Ancelotti, dan itu wajar. Sepak bola terus berevolusi,” ujar Mijatovic.

Xabi Alonso sempat berada di ujung tanduk setelah serangkaian hasil yang tidak meyakinkan.

Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, tak bisa menyembunyikan kepuasannya setelah timnya menghajar Athletic Bilbao di San Mames, Kamis (4/12/2025) dinihari WIB. [Realmadrid.com]

Bahkan, kekalahan dari tim seperti Talavera CF atau Sevilla FC sempat disebut bisa mengakhiri kiprahnya di Real Madrid.

Namun, sejumlah kemenangan penting di akhir tahun membuat posisinya kembali aman, bahkan mendapat dukungan penuh dari suporter Bernabéu yang memberinya standing ovation dalam laga terakhir LaLiga.

Mijatovic menilai kesalahan terbesar yang sering dilakukan publik Madrid adalah membandingkan setiap figur baru dengan legenda masa lalu.

Baca Juga: Chelsea Manfaatkan Celah Kontrak, Rudiger Bisa Pulang ke Stamford Bridge Gratis

Ia mengingatkan bahwa Real Madrid pernah mengalami fase serupa ketika ditinggal Raúl González Blanco.

“Kita tidak bisa terus hidup dengan pertanyaan siapa pengganti Raúl, karena Raúl tidak akan pernah ada lagi. Tapi selalu akan ada pemain lain yang bisa mencetak banyak gol,” jelasnya.

Hal yang sama, menurut Mijatovic, kini terjadi pada posisi pelatih. Xabi Alonso tidak perlu menjadi tiruan Ancelotti, Kroos, atau Modric dalam versi kepelatihan.

Yang terpenting adalah memberikan ruang agar ia bisa bekerja sesuai dengan filosofi dan gayanya sendiri.

Mantan direktur olahraga Real Madrid itu juga menyoroti rekam jejak Alonso di Jerman, di mana ia sukses membangun tim juara Bundesliga tanpa sekalipun menelan kekalahan sepanjang musim.

“Dia mungkin belum punya pengalaman panjang, tapi ide-idenya sangat matang. Itu harus dipahami dan diberi waktu,” tegas Mijatovic.

Load More