Bri / News
Selasa, 25 Maret 2025 | 16:00 WIB
Direktur Utama BRI, Sunarso. (Dok: BRI)

Suara.com - Sosok yang menjadi Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sejak tahun 2019 hingga 2025, Sunarso mengatakan, BRi masih memilki "pekerjaan rumah" yang cukup banyak. Hal ini ia sampaikan pasca diberhentikan secara hormat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari Senin kemarin.

Perombakan susunan komisaris dan direksi menjadi salah satu agenda sorotan. RUPST menyetujui untuk mengangkat Hery Gunardi sebagai direktur utama yang baru untuk menggantikan Sunarso.

Sunarso mengatakan, hasil RUPST hari ini sangat baik mengingat payout ratio dividen yang disetujui terbilang besar, yakni sekitar 85 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2024.

Total pembagian dividen yang disepakati yakni Rp51,73 triliun, meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp48,10 triliun.

Pada 15 Januari 2025, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp20,33 triliun atau Rp135 per lembar saham. Dengan demikian, sisa dividen yang akan dibayarkan sebesar-besarnya Rp31,40 triliun.

“Belum ada kayaknya perusahaan di Indonesia yang setor dividen Rp51 triliun. Jadi itu hasilnya bagus sekali,” kata Sunarso, dikutip dari Antara.

Secara rinci, dari total nilai dividen tunai tersebut, BRI menyetorkan dividen kepada negara Rp27,68 triliun (termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 15 Januari 2025 sebesar Rp10,88 triliun).

Sedangkan sisanya dibayarkan secara proporsional kepada setiap Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date).

BRI sendiri mencatat laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp60,15 triliun untuk tahun buku 2024.

Baca Juga: PSBS Biak Bertekad Jaga Tren Positif, Pelatih Guillermo Tebar Optimisme

Selain pembagian dividen, RUPST BRI 2025 juga menyetujui rencana BRI untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.

Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 bulan setelah tanggal RUPST.

Langkah buyback ini, menurut BRI, diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyepakati perubahan signifikan dalam susunan pengurus perusahaan. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru akan resmi menjalankan tugas setelah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memenuhi semua persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perubahan Komposisi Manajemen

Dalam rapat tersebut, tercatat:
- 19 pejabat tinggi termasuk mantan Direktur Utama Sunarso diberhentikan dengan hormat
- 16 nama baru disetujui untuk mengisi jajaran komisaris dan direksi, termasuk Hery Gunardi yang sebelumnya memimpin PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI)

Load More