Suara.com - Sekian lama menderita karena kanker yang menggerogoti tubuhnya, aktor kawakan Alex Komang, tutup usia pada hari Jumat (13/2/2015). Dunia hiburan Indonesia kembali berduka atas kepergian insan film multitalenta tersebut.
Ucapan belasungkawa membanjiri situs media sosial Twitter bagi lelaki kelahiran Jepara, Jawa Tengah, 17 September 1961 itu. Sejak Jumat hingga Sabtu (14/2/2015) dini hari, nama Alex Komang masih berada di deretan trending topic Twitter. Para Tweep - julukan pengguna Twitter - beramai-ramai menuangkan kesedihan mereka di lini masa.
Saifin Nuha, demikian nama asli aktor legendaris ini. Ketika baru lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 1980, tak pernah terpikir dalam kepalanya untuk menjadi seorang aktor. Kecintaannya pada dunia seni peran mulai tumbuh ketika merantau ke Jakarta dan mulai menekuni dunia teater.
Adalah Teguh Karya, sutradara legendaris Indonesia yang melihat bakat Alex ketika pemuda itu sedang "manggung" di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Kemudian, Teguh Karya menampung Alex di teater binaanya, Teater Populer.
Berkat tangan dingin seorang Teguh Karya, Alex menjelma menjadi salah satu sosok yang diperhitungkan di dunia teater dan perfilman Indonesia. Penampilan perdananya di film layar lebar Doea Tanda Mata (1985) dan Secangkir Kopi Pahit, juga dirilis di tahun yang sama, langsung jadi buah bibir. Film Doea Tanda Mata memenangkan Piala Citra di Festival Film Indonesia.
Sejak saat itu, aktor yang doyan memelihara rambut gondrong dan jenggot itu kerap mendapat peran di film-film layar lebar. Ia kembali memperoleh penghargaan Piala Citra untuk kategori Aktor Terbaik lewat perannya sebagai ayah seorang remaja pengidap kanker jaringan lunak di film besutan sutradara Harris Nizam, Surat Kecil Untuk Tuhan (2011). Di penghujung kariernya, Alex memerankan tokoh pedagang Arab dalam Gunung Emas Almayer, sebuah film produksi tahun 2014 yang mengambil latar belakang Indonesia di abad ke-19.
Alex juga terkenal aktif di Badan Perfilman Indonesia. Lelaki yang pernah menekuni profesi sebagai jurnalis itu terpilih menjadi Ketua Badan Perfilman Indonesia untuk periode 2014-2017.
Alex menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Dr. Karyadi, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (13/2/2015) pukul 20.00 WIB. Ia akan dibawa ke rumah keluarganya di Jepara dan dimakamkan di kotar tersebut pada Sabtu (14/2/2015). Selamat jalan Bung Alex!
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Sinopsis Troll 2, Bangkitnya Raksasa Ciptakan Petualangan Baru yang Lebih Menegangkan
-
Baper, Mikha Tambayong Ungkap Momen Paling Menguras Emosi di Film Horor Abadi Nan Jaya
-
Gandeng Penulis Physical: 100 Netflix, Ma Dong Seok Debut di Variety Show I AM BOXER
-
Alhamdulillah, Willie Salim Telah Mualaf
-
Sinopsis A House of Dynamite, Ketegangan 20 Menit Sebelum Dunia Hancur
-
Jadi Zombi di Film Abadi Nan Jaya, Fisik Dimas Anggara Terkuras Habis
-
Kata Jonathan Frizzy Usai Divonis 8 Bulan Penjara di Kasus Vape Mengandung Obat Keras
-
Sinopsis Film Murder Report, Momen Menegangkan Cho Yeo Jeong Saat Wawancara Pembunuh Berantai
-
Apa Kabar Keenan Pearce? Mantan Raisa yang Pernikahan Pertamanya Gagal
-
Proses Donny Damara Jadi Zombie di Film Abadi Nan Jaya: Kerja Pakai Darah, Keringat dan Air Mata