Anak alay juga harus siap mendapat komentar negatif dari masyarakat. Herdi contohnya. Hinaan bagi dia sudah seperti makanan sehari-hari. Tapi, Herdi tak pernah menggubrisnya.
"Sering banget dikata-katain. Katanya ngapain sih jadi alay," ujar Herdi.
Yang paling penting buat Herdi, duit yang didapat dari profesinya adalah uang halal. Dia justru bangga karena bisa hidup mandiri tanpa menggantungkan diri kepada keluarga.
"Daripada nadang (minta) sama orangtua. Makan, tidur, terus minta duit, nggak ada gunanya. Kita ini kerja sendiri. Berangkat dari rumah untuk cari duit. Jadi saya senyum aja kalau dikata-katain," kata Herdi.
Alay picu tawuran di Indosiar
Penghasilan korlap dan para alay ternyata cukup mengiurkan. Salah satunya perempuan bernama Nengsih. Mulanya, ibu beranak 5 tersebut hanya dimintai bantuan mengumpulkan penonton di sebuah program reliji.
"Awalnya dari Yoga. Anak saya yang bungsu kan suka ikut casting-casting iklan, sinetron. Pas ada program di RCTI yang dipandu sama Eko Patrio, dan Ulfa saya diminta tolong untuk bawa orang," kata Nengsih ditemui di program D'Terong Show di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis malam (25/2/2015).
Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai salon ini mendapat Rp3 juta per program. Uang itu lalu di bagikan kepada 'pengikut'nya.
"Jadi saya bawa 10 orang (alay) pake taksi. Nah, terus di bayar. Awalnya sih Jujur-an di sana dibayar Rp30 ribu, saya kasih Rp30 ribu ke mereka," lanjutnya.
Dari iseng-iseng, tergiur penghasilan Nengsih akhirnya menseriusi profesi sebagai korlap alay. "Buat apa cuman seneng-seneng doang," ucap Nengsih.
Pekerjaan Nengsih tak melulu mulus. Di tengah jalan, tak jarang dia harus berurusan dengan petugas kemanaan stasiun televisi gara-gara anak buahnya melakukan berbuat onar.
"Sulit banget. Anak-anak yang kita bawa kadang-kadang ada yang nakal. Namanya anak- anak sekarang, ada yang minum (mabuk) dulu sebelum masuk. Itu rese," jelasnya.
kalau sudah begini, Nengsih pun mengambil tindakan tegas. "Jadi kalau kita lihat anaknya sudah kelitahan lain, kita tegur dan namanya kita langsung coret," tegasnya.
"Kadang ada salah paham sedikit. Cuma gara- gara hal kecil berantem di dalam, nggak terima sampai keluar. Akhirnya warga dari pesing nyerang ke Indosiar. Sampai akhirnya
saya umpetin anak alay ini," lanjutnya.
Dari profesinya sebagai koordinator Alay, Nengsih membantu sangsuami menghidupi keluarga. Sayang, dia ogah menyebut penghasilan yang didapat dalam sebulan.
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gaya Nyentrik White Shoes & The Couples Company di Soundrenaline 2025
-
Cuma karena Masuk Masjid, Marsha Aruan Dicurigai Mualaf
-
Dibela Anak saat Dihujat Pacari Berondong, Olla Ramlan Terharu
-
5 Bukti Cocoklogi Aura Kasih dan Ridwan Kamil, Ada Lukisan hingga Buket Bunga
-
Ada yang Ajak Nikah, Aura Kasih Kasih Syarat Ogah Ketemu Tiap Hari
-
7 Serial TV Terbaik 2025 dengan Rating Tertinggi
-
Cesen Ungkap Perubahan Besar Suaminya, Kiky Saputri Jambak Marshel Widianto
-
5 Koleksi Tas Chanel Shandy Aulia, Bikin Makin Kece saat Liburan ke Spanyol
-
Kenapa The Great Flood Disebut Mirip Film Sore: Istri dari Masa Depan?
-
Mau Poligami, Insanul Fahmi Ogah Ceraikan Inara Rusli dan Istri Sah: Laki-Laki Harus Tanggung Jawab