Suara.com - Indonesia pekan ini menggelar Pekan Film Indonesia di New York, Amerika Serikat, yang dikombinasikan dengan acara mencicipi kopi khas Indonesia.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh forum masyarakat film Indonesia (IFF) di New York dengan dukungan penuh dari Konsulat Jenderal RI-New York, kata ketua penyelenggara Lutfi Kurniawan melalui surat elektronik yang diterima Antara, Sabtu (8/10/2016)
Lima film feature dan empat film pendek diputar pada Sabtu dan Minggu waktu New York di teater Anthology Film Archives yang berkapasitas 187 orang.
Pada Sabtu diisi dengan pemutaran "Filosofi Kopi", "Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya" dan A Copy of My Mind.
Sedangkan pada Minggu para penonton dapat menikmati tayangan Someone's Wife in The Boat of Someone's Husband, "Maryam", The Fox Exploits the Tiger's Might, "Prenjak", "Belenggu" dan "Negeri di Bawah Kabut".
Dua di antara film pendek itu telah memenangkan penghargaan internasional.
"Maryam" (2014) karya Sidi Saleh dinobatkan sebagai film pendek terbaik di ajang Orrizonti 71 Mostra Internazionale d'Arte Cinematografica 2014 di Venesia, Italia.
Sedangkan Prenjak/In The Year of Monkey (2016) garapan Wregas Bhanuteja pemenang Leica Cine Discovery Prize-Best Short Film, 55th Semaine de La Critique pada Festival Film Cannes tahun ini.
Penonton Pekan Film Indonesia membayar 5 dolar AS (Rp64.650) untuk menyaksikan satu film dan 10 dolar (Rp129.300) untuk tiket sehari penuh.
"Itu sudah termasuk menyicipi kopi dan makanan ringan khas Indonesia, seperti klepon dan lain-lain," ujar Lutfi.
Kopi dan makanan ringan tersebut bisa dinikmati para penonton di sela-sela pemutaran film.
Lutfi mengungkapkan kesembilan film tersebut dipilih dari ribuan film yang dipertimbangkan. Pekan Film Indonesia itu merupakan yang pertama kalinya digelar di New York.
Film-film yang diputar menggambarkan Indonesia dari sisi berbeda, baik kondisi sosial, politik, budaya dan ekonomi yang membuat masyarakat New York dapat mengenal dan melihat warna-warni Indonesia sesungguhnya.
IFF berencana membuat pekan film Indonesia sebagai acara tahunan agar sinema Indonesia terus hidup tak hanya di Indonesia, tapi juga dikenal oleh masyarakat Amerika. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Cesen Ungkap Perubahan Besar Suaminya, Kiky Saputri Jambak Marshel Widianto
-
5 Koleksi Tas Chanel Shandy Aulia, Bikin Makin Kece saat Liburan ke Spanyol
-
Kenapa The Great Flood Disebut Mirip Film Sore: Istri dari Masa Depan?
-
Mau Poligami, Insanul Fahmi Ogah Ceraikan Inara Rusli dan Istri Sah: Laki-Laki Harus Tanggung Jawab
-
Sinopsis Film The SpongeBob Movie: Search for SquarePants, Siap Tayang di Bioskop 24 Desember 2025
-
Diserang Avatar, Sanggupkah Agak Laen: Menyala Pantiku! Capai 9 Juta Penonton?
-
Siapa Sosok Inisial R Diduga Kekasih Baru Aura Kasih?
-
Nekat atau Strategi? Film Timur Hadapi Gempuran Avatar: Fire and Ash di Bioskop Akhir Pekan Ini
-
Review The Great Flood: Film Bencana atau Sci-Fi? Cerita Ambisius yang Kehilangan Arah
-
Im Si Wan dan Seol In Ah Bakal Beradu Akting di My Guilty Person, Intip Sinopsisnya!