Suara.com - Claudia Emmanuela Santoso bikin nama Indonesia harum di mata dunia setelah gadis asal Cirebon itu berhasil menjuarai ajang pencarian bakat The Voice of Germany 2019.
Claudia yang sekarang berusia 19 tahun itu berhasil mengalahkan 4 finalis lainnya dengan perolehan suara 46,39 persen. Di bawah Claudia ada Erwin Kintop dengan 17,36 persen, Lucas Rieger dengan 14,33 persen, Fidi Steinback dengan 12,51 persen, dan di posisi terakhir ada Freschta Akbarz ada dengan perolehan suara 9,41 persen.
Di malam final pada Minggu (10/11/2019), Claudia Emmanuela Santoso membawakan tiga lagu, termasuk Goodbye yang dinyanyikan bersama coach-nya Alice Merton. Lagu itu ditulis Alice berdasarkan kisah hidup Claudia yang meninggalkan keluarga dan kampung halamannya untuk menuntut ilmu di Jerman.
Dari tiga lagu yang dibawakan, Claudia Emmanuela Santoso selalu mendapat sambutan positif dari penonton di studio. Bahkan, penonton bergemuruh saat lagu selesai dinyanyikan.
Sebelum final, DW Indonesia--jaringan SUARA.com--sempat mewawancarai Ibu dari Claudia, Christine Santoso. Sang bunda memang sudah mendampingi Claudia sejak putrinya itu masuk babak final.
Seperti apa wawancaranya? Simak berikut ini:
Bakat Claudia di dunia musik memang sudah terlihat sejak kecil?
Claudia senang menyanyi sejak lahir. Ia akan berhenti menangis bila dipasangkan musik dan diayun-ayun hingga tidur. Kira-kira saat umur dua tahun, dalam perjalanan mobil yang agak panjang seperti dari Cirebon ke Bandung, kita pasangkan musik anak di mobil. Claudia kecil pasti ikut menyanyi bahkan menghafal lagi lagu yang kami pasang. Zaman itu yang sedang hits adalah Trio Kwek-Kwek. Hingga sebelum tidur pun ia harus mendengarkan musik dari CD Trio Kwek-Kwek. Claudia sangat mengidolakan personal Trio Kwek Kwek, Leony. Saya bikinkan kliping foto-foto Leoni dari majalah atau tabloid. Kliping ini selalu dibolak-baliknya di kamar.
Dimana Claudia belajar menyanyi?
Baca Juga: Claudia Emmanuela Santoso Pernah Ikut Mama Mia dan Dikritik Saipul Jamil
Sekitar umur empat tahun, saya menyekolahkan Claudia di sebuah sekolah musik di Cirebon. Kami sempat ditolak karena Claudia dianggap terlalu kecil karena belum bisa membaca. Saya mendesak dan mengatakan saat itu Claudia sudah dapat membaca dan senang menyanyi. Saat masuk pertama kali, pelatihnya mengatakan suaranya tidak false. Sejak itu ia terus latihan. Selama sebelas tahun, dan bagian terakhir ia ikut resital, sebuah konser tunggal di Cimahi, Bandung. Saya mengursuskan Claudia menyanyi pada sekolah musik Purwacaraka. Dalam persiapan konser resitel sembilan lagu itu, kami bolak-balik Cirebon-Bandung pada akhir minggu dalam kurun waktu satu tahun.
Bagaimana peran sekolah dalam mengasah bakat Claudia dalam bernyanyi?
Claudia tergabung dalam paduan suara di sekolahnya. Sekolah punya andil cukup besar. Mereka banyak tampil dimana-mana dan ini membantu Claudia berlatih tampil di muka umum. Mereka juga pernah tampil di ajang lomba paduan suara tingkat nasional.
Apa cita cita Claudia dalam bermusik?
Ia ingin punya sekolah musik. Makanya dia harus bekerja keras, tidak boleh santai santai dan harus bertanggung jawab. Menghadapi lomba pun, ia harus banyak latihan.
Bagaimana rasanya saat Claudia harus berangkat pergi ke Jerman?
Awalnya berat. Karena Claudia harus mengurus apa apa sendiri. Termasuk membagi waktu untuk sekolah, masak, mencuci. Belum lagi menjalani berbagai tahapan untuk kuliah di Jerman. Ada kursus bahasa, ada studkol (Red: Studienkolleg). Tetapi saya perhatikan orang yang sekolah di Jerman adalah orang yang mau kerja keras. Dengan bersekolah di Jerman, Claudia menjadi lebih tangguh.
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Mikha Tambayong Tak Pernah Batasi Deva Mahenra Pilih Proyek Film
-
Video Lama Nino Fernandez Beli Nasi Lemak ke Malaysia, Kode Kehamilan Steffi Zamora?
-
Lepas Rindu Setelah 29 Tahun, Elvy Sukaesih Siap Goyang Bareng Band Jepang di Synchronize Fest 2025
-
Aura Kasih hingga Sinta Jojo bakal Manggung di Panggung 'Centil Era' Synchronize Festival
-
Bukan UU Anti-Flexing, Andovi da Lopez Sodorkan RUU Perampasan Aset untuk Sikat Pejabat Pamer Harta
-
Andovi da Lopez: Empati Pejabat Harusnya Tak Perlu 'Dipaksa' UU Anti Flexing
-
Adu Gengsi Pasangan Artis di ITA 2025: Raffi-Nagita Lawan Atta-Aurel Hingga Billar-Lesti
-
5 Fakta Menarik Tempest, Drakor Comeback Kang Dong Won Setelah 21 Tahun
-
Diduga Depresi, Rumah Britney Spears Berantakan hingga Dipenuhi Kotoran Anjing
-
Deva Mahenra Sering 'Selingkuh' di Film, Mikha Tambayong Takut Jadi Kenyataan?