Suara.com - Kepergian penyair kondang Sapardi Djoko Damono meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan Tanah Air. Karya-karyanya telah menyihir pembaca dan kepopulerannya tak lekang zaman.
Dikenal sebagai sastrawan ulung, lelaki kelahiran Surakarta, 20 Maret 1940 ini rupanya hanya lelaki biasa jika di rumah. Sosok Sapardi Djoko Damono merupakan ayah biasa terlepas dari sederet kepopulerannya.
"(Sosoknya) ya ayah. Kalau orang lain mungkin nganggepnya banyak, buat saya dia ayah," kata putri bungsu Sapardi, Bawuk, saat ditemui di TPU Giritama, Tonjong, Kabupaten Bogor, Minggu (19/7/2020).
Sang ayah disebutnya sebagai sosok kebanyakan. Pesannya untuk anak selalu soal pembelajaran.
"Susah ya (menjelaskan pembelajaran yang diberi Sapardi) yang jelas pesan beliau satu. Sekolah," ujarnya. "Pokoknya sekolah, belajar," lanjutnya.
Kata Bawuk, Sapardi Djoko Damono bukan tipe ayah yang menuntut. Anak-anaknya pun tak diharuskan mengikuti jejaknya sebagai penyair.
"Haha, nggak (dituntut jadi sastrawan). Mungkin tepatnya saya yang menghindar," ujarnya.
Pemakaman Sapardi Djoko Damono hanya dihadiri segelintir keluarga dan kerabat dekat. Penyair yang dikenal lewat novel Hujan Bulan Juni itu mengembuskan napas terakhir Minggu (20/7/2020) pukul 09.17 WIB. Kepergiannya meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Serta karya-karya yang abadi, di antaranya Aku Ingin, Pada Suatu Hari Nanti, Yang Fana Adalah Waktu dan banyak lagi.
Baca Juga: Seminggu Sebelum Meninggal, Sapardi Djoko Damono Telah Persiapkan Makam
Berita Terkait
-
Buku Sepasang Sepatu: Sapardi Djoko Damono dan Pesan Cinta yang Sejati
-
Ulasan Novel Hujan Bulan Juni: Kisah Romantisme dalam Nuansa Sastra Jawa
-
Review Buku 'Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang', Puisi dari Penulis Lintas Generasi
-
Mengulik dan Memaknai Puisi 'Di Restoran' Karya Sapardi Djoko Damono
-
Ulasan Buku 'Sepasang Sepatu Tua': Misteri Dogot dan Pencarian Tuhan
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
7 Karakter Marvel Cinematic Universe Paling Aneh yang Pernah Ada, Nomor 4 Bikin Kaget!
-
Konser The Boyz Bikin Susah Move On, Para Member Lancar Ngomong Bahasa Indonesia: Sayang-sayangku!
-
Deretan Drama Korea Ji Chang Wook, Terbaru The Manipulated
-
Nama Indy Barends Trending di X Karena RM BTS, Begini Reaksi Manajer
-
Tayang di Apple TV+! Ini 3 Alasan Serial Pluribus Layak Ditonton
-
Festival Kebangsaan Gema Kampus Sukses Digelar, Hadirkan Slank Hingga Once Mekel
-
Cerita Kehidupan Amanda Manopo Sebagai Istri Kenny Austin: Bangun Pagi Langsung Masak
-
Kelewat Nonton di Bioskop? 11 Film Indonesia Kembali Tayang di Netflix November 2025
-
Joko Anwar Bongkar Rahasia di Balik Semua Filmnya, Bawa Satu Keresahan Khusus
-
Siapa Mas Gunawan? Kontennya Dikecam karena Pamer Kemesraan dengan Anak SMP