Suara.com - Detri Warmanto termasuk salah satu artis pertama yang terpapar Covid-19 dan berhasil sembuh. Menjadi penyintas Covid-19, dia mengaku beban tekanannya cukup berat karena ditanyai banyak orang.
"Dari pengusaha, driver ojol sampai perawat, dokter, nanyanya sama saya gimana gejalanya, kondisinya gimana," kata Detri dalam Webinar bersama Suara.com, Selasa (6/10/2020).
"Jadi sampai semua nanya ke saya. Saya sama sekali nggak filter saya jawab semua," ujarnya lagi.
Detri mengaku beruntung karena merupakan kasus awal, ia bisa mendapat perhatian ekstra. Lelaki berusia 33 tahun ini pun prihatin karena Covid-19 kini makin bertambah parah kasusnya di Indonesia.
"Waktu itu saya alhamdulillah dapat fasilitas 1x12 jam ngobrol sama dokter-dokter di RSPAD, tempat saya dirawat. Jadi saya waktu itu benar-benar menginfokan ke semua," katanya.
Meski sembuh, Detri tetap waspada dari penularan Covid-19. Dia bahkan baru saja jalani tes swab karena pernah satu ruangan dengan orang yang terinfeksi Covid-19.
"Khawatir lah kita seruangan itu," ujarnya.
Beruntung, Detri mendapati bahwa hasilnya negatif. Namun, hal itu tak menurunkan kewaspadaannya untuk mematuhi protokol kesehatan karena ia tak ingin mengalami kembali pengalaman terinfeksi Covid-19.
"Hal-hal begitu tuh, makanya saya sampai sekarang masih khawatir. Karena kan harus sehigienis mungkin kemana pun, masker juga nggak pernah lagi tuh saya buka tutup, digantung dileher," katanya.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Detri Warmanto Sempat Yakin Tak Terinfeksi Lagi
Ketua perhimpunan dokter Paru Indonesia, Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K) membenarkan pernyataan Detri. Ia juga menjelaskan teori kebal virus corona bagi penyintas hanya berlaku tiga bulan sejak dinyatakan negatif.
"Pejabat pemerintah kita bilang nanti kebal kalau sudah kena, bahwa waktu itu kami aja sebagai dokter di awal-awal masih bingung karena belum ada datanya. Tapi sekarang kita sudah bisa buat statement dari berbagai jurnal dan ilmiah bahwa kalau seseorang sudah terkena covid bisa terbentuk antibodi. Tapi antibodi itu hanya bertahan 3 bulan paling lama," kata dokter Agus Dwi Susanto.
Selain itu, Agus melanjutkan, tak semua orang memiliki antibodi yang sama. Sebab itu, tak semua hukum kebal bagi penyintas covid berlaku dengan waktu yang sama.
"Kedua, tidak semua orang bisa terbentuk antibodi cukup. Artinya antibodinya belum tentu bisa cukup kuat mengatasi infeksi lagi," ujar dokter Agus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Anak Kini Cetak Prestasi Akademik, Dulu Limbad Disorot karena Konflik Istri Pertama dan Kedua
-
Deddy Corbuzier Ungkap Alasan Tak Buat Video Klarifikasi Perceraian, Sindir Pakar Ekspresi
-
Soroti Kasus Gus Elham, Richard Lee Minta Orangtua Waspadai Predator Berkedok Agama
-
Menurut Deolipa Yumara, Kasus Vadel Badjideh Termasuk Pembunuhan: Hukumannya Berat
-
Piyu Padi: Minta Izin Nyanyikan Lagu Ada di UU Hak Cipta Baru, Bukan Gimik
-
Curhat Judika di DPR Soal Kisruh Royalti: Harus Sama-Sama Diskusi, Bukan Debat
-
Sakit Tak Kunjung Sembuh, Fahmi Bo Akhirnya Temukan Sumber Masalah Kesehatannya
-
Fedi Nuril 'Serang' Pihak yang Anggap Soeharto Pahlawan, Warganet Ungkit Undang-Undang
-
Gus Elham Yahya Minta Maaf Usai Videonya Cium Anak Kecil Viral, Akui Khilaf
-
Once Mekel Soroti Sengketa Royalti Lagu, Hak Pencipta dan Publik Harus Seimbang