Suara.com - Film Beirut dirilis tahun 2018. Film ini bergenre spy action. Sutradara film ialah Brad Anderson dengan penulis skenario Tony Gilroy. Latar belakang film ini tahun 1982 dalam Perang Saudara Lebanon. Film dibintangi oleh Jon Hamm sebagai diplomat Amerika Serikat. Film diramaikan juga oleh bintang kenamaan seperti Dean, Norris, Rosamund Pike, Shea Whigham, Larry Pine, serta Mark Pellegrino. Untuk mengetahui sekilas tentang alur cerita film, berikut sinopsis Film Beirut.
Latar film dimulai dari tahun 1972. Memperlihatkan seorang diplomat AS, Mason Skiles yang tinggal di Beirut, Lebanon bersama istrinya Nadia, berdarah Lebanon. Mereka merawat seorang anak laki-laki berumur 13 tahun yang mengaku tidak memiliki keluarga. Munculah Cal Riley, petugas CIA dan juga rekan Skiles. Mereka sedang menginterogasi Karim, saudara dari Rafid Abu Rajal, orang yang berkaitan erat dengan pembantaian Munich 1972. Kisah berlanjut sampai ke kejadian baku tembak yang menewaskan Nadia.
Sepuluh tahun kemudian, Skiles menjadi pecandu alkohol berat serta bekerja sebagai seorang wiraswasta New England. Dia berurusan dengan pihak-pihak yang sangat keras kepala terhadap usaha-usaha kecil. Ketika Skiles berjuang mempertahankan usahanya, ia bertemu dengan Sully, klien lamanya.
Sully mendekatinya atas nama Pemerintah Amerika Serikat dan menyampaikan harapan agar Skiles kuliah akademi di Lebanon. Sully memberikan uang, tiket, dan paspor. Pada mulanya, Skiles menolaknya, akan tetapi ia pun memutuskan untuk pergi ke Beirut.
Di Beirut, Skiles bertemu dengan pejabat pemerintah, Donald Gaines agen CIA, duta besar Frank Whalen, Kolonel Gary Ruzak dari organisasi NSA, dan juga petugas CIA Sandy Crowder. Selanjutnya, Skiles mendapat informasi bahwa Cal Riley diculik di Lebanon dan meminta Skiles sebagai negosiatornya. Kemudian, mereka akhirnya bertemu dengan para penculik dan mendapati jika Karim adalah pemimpin penculikan tersebut. Penculikan itu ternyata dilakukan oleh Karim. Carl Riley digunakan sebagai sandera untuk membebaskan saudaranya, Rafid. Pemerintahan Amerika bersikeras tidak menahan Rafid. Skiles curiga Rafid justru ditahan pihak Israel.
Selanjutnya, kisah film berjalan ke waktu di mana Skiles dan Ruzak melakukan perjalanan untuk mengamankan tentang pembebasan Rafid. Pihak Israel mengatakan jika mereka tidak memiliki Rafid. Akhirnya Skiles kembali ke Beirut untuk menemui Alice, istri dari Riley. Menariknya, Alice jutru menganggap Skiles sebagai orang yang bertanggung jawab atas penculikan Riley.
Alice mengungkap jika Riley tetap di Lebanon karena rasa bersalahnya atas kematian Nadia. Jadi, apa yang sebenarnya terjadi? silahkan saksikan kisah selengkapnya di film Beirut.
Fakta Film Beirut
Film Beirut mendapatkan perhatian besar karena mengandung kritik politik atas hubungan tiga negara: Amerika Serikat, Lebanon, dan Israel. Intrik politik, strategi perang, dan diplomasi sangat kental dalam film ini. Drama politik karya Brad Anderson dan penulis naskah Tony Gilroy ini memiliki beberapa fakta unik. Berikut rangkuman fakta-fakta unik tersebut.
Baca Juga: Sinopsis Film Ghost in The Shell, Kehidupan Manusia dan Robot
- Film Beirut adalah film thriller politik berlatar tahun 1982 di tengah berkecamuknya perang sipil di Beirut, Lebanon.
- Film ini diberi judul High Wire Act sebelum akhirnya diganti menjadi Beirut.
- Film ini dibintangi oleh Jon Hamm dan Douglas Hodge, yang sebelumnya membintangi serial Black Mirror.
- Penulis naskah, Tony Gilroy, mengaku ide cerita film Beirut berawal dari percakapan politik dengan seorang produser di set film yang juga ia tulis, The Cutting Edge tahun 1992.
- Film Beirut menuai kontroversi di Lebanon, publik Lebanon menganggap penggambaran sejarah negara mereka salah
- Publik Lebanon menuding, Film Beirut merupakan alat penggiringan opini publik internasional Hollywood terhadap negara-negara Arab
Demikian sinopsis film Beirut dan sedikit apresiasi tentang fakta-fakta yang terjadi ketika film itu diproduksi. Selamat menyaksikan!
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
Rangga & Cinta Sukses di Busan, Kini Siap Tayang di Festival Film Hawaii
-
Ajak Rayakan Masa SMA di Bioskop, Film "Rangga & Cinta" Tayang Mulai 2 Oktober 2025
-
Heboh Aktris Buatan AI di Industri Film, Emily Blunt Beri Tanggapan Keras
-
Zombi hingga Pembajakan Pesawat, Ini 9 Film Netflix Terbaru Oktober 2025
-
Rogue: Saat Megan Fox dan Tim Terjebak Antara Pemberontak dan Singa Buas, Malam Ini di Trans TV
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Bak Bidadari, 5 Potret Selena Gomez di Hari Pernikahannya dengan Benny Blanco
-
Sudah Pasrah, Vadel Badjideh Sambut Vonis Hakim atas Kasusnya dengan Senyuman
-
Kesabaran Habis, Ruben Onsu Ungkap Wajah Ibu-Ibu yang Sebut Dirinya Rempong
-
Momen Makan Sehat Penuh Gizi di Tanah Papua Tuai Pujian, Sentil Polemik MBG
-
Andovi dan Kemal Palevi Kompak Keluhkan Aturan Larangan Makan dan Minum di Venue Pertunjukan
-
Tertipu Loker Fiktif di Jakarta, Pemuda Garut Terdampar Tengah Malam Tanpa Uang dan Dokumen
-
Arie Kriting Sebut Rizky Febian dan Mahalini Pasangan Sempurna: Gak Akan Ada Konflik Royalti
-
Sabrina Chairunnisa Ingin Jadi IRT, Syarat yang Diberikan Bikin Deddy Corbuzier Menolak
-
Dituding Sengaja Hilangkan Identitas, Lidya Pratiwi Beri Jawaban Menohok: Aku Tahu Diri
-
Raffi Ahmad Terharu, Presiden Prabowo Tanyakan Langsung Kondisi Mama Amy