Suara.com - Kasus pemukulan Isa Zega alias mami Isa berbuntut panjang dan menyeret nama Nikita Mirzani. Dalam BAP kasus penganiayaan tersebut, saksi menyebut nama Nikita Mirzani sebagai dalangnya.
"Jadi bukti transfernya itu saya minta dari rekannya NM yang mengorder ini, inisialnya T, saya meminta dari T," ungkap Budianto, saksi yang sekaligus kerabat dari pelaku ditemui di Polsek Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (18/11/2020).
Dijelaskan, inisial T ini mengorder pemukulan yang dieksekusi oleh kerabat Budianto ini. T dimintai tolong Nikita Mirzani untuk mencarikan orang yang bisa melakukan pekerjaan tindak pemukulan.
"T ini yang diundang NM untuk satu kerjaan dan pekerjaannya ternyata ke arah pidana. Setelah ini terjadi kalau nggak ada bukti (mau bela) kan nggak bisa," bebernya.
"Saya mau membela adik-adik saya yang sekarang jadi tersangka di sini, gimana belanya sedangkan mereka disuruh. Dia (T) screenshot kirim ke saya (buktinya). Besoknya T ini tarik (transferan) yang penting bukti screenshot ada nama NM di situ dan ada nama si D di situ yang transfer," sambungnya.
Inisial D disebutkan sebagai asisten dari Nikita Mirzani yang melakukan transfer biaya pemukulan. Nantinya, D juga akan dipanggil sebagai saksi dalam kasus ini.
"Iya pasti (akan dipanggil)," ujarnya.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan target penganiayaan tak hanya Isa Zega. Melainkan, juga Medina Moesa istri dari Sajad Ukra yang merupakan mantan suami Nikita.
Harga yang ditawarkan untuk memukuli Medina Moesa juga lebih mahal. Namun, hal itu belum mencapai kesepakatan, hanya rencana.
Baca Juga: Kini Berseteru, Isa Zega Ungkap Masa Lalunya dengan Nikita Mirzani
"(Target), kalau Rp 25 juta mami Isa, kalau Rp 50 juta Medina. Tapi medina itu Oktober sempat disampaikan (belum eksekusi)," tutur Budi.
Diketahui, belum lama ini 2 orang dari 4 pelaku pemukulan Isa Zega muncul dan mengakui kesalahannya serta motif dan dalang di balik penganiayaan tersebut.
Pelaku berdarah Ambon itu berharap Medina Moesa tak menuntut mereka, namun dalangnya. Serta memberi keadilan pada dua orang rekannya yang kini mendekam di penjara.
Berita Terkait
-
Sebut Penjara Bawa Mukjizat, Vadel Badjideh Klaim Hatinya Berubah Jelang Vonis
-
Implan Nikita Mirzani Lepas di Tengah Sidang, Ternyata Ini Penyebab Utamanya
-
Implan Copot Bikin Sidang Ditunda, Nikita Mirzani: Saya Tidak Kuat Yang Mulia
-
Implan Nikita Mirzani Keluar dari Rahang, Kok Bisa?
-
Sidang Ditunda, Nikita Mirzani Minta Maaf ke Majelis Hakim: Saya Kurang Sehat, karena Sakit Gigi
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
Terkini
-
Bukan Tak Mau Bayar, Leony Vitria Kesal Hasil Bayar Pajak Cuma Dirasakan Pejabat
-
The Panturas Tuai Kritik: Tolak Pestapora karena Freeport, Tapi Manggung di Event Sponsor Sama
-
Ada Saja Tangan Usil Netizen, Sebut Penutupan Toko Kue Ashanty Cuma Gimik karena Kini Dibuka Lagi
-
Dian Sastro Hadiri TIFF 2025, Tampil Elegan dengan Pin Bajak Laut One Piece yang Curi Perhatian
-
Eza Gionino Ternyata Sempat Ucap Talak Satu Sebelum Digugat Cerai
-
Viral Nenek 71 Tahun Meninggal Seminggu Setelah Wisuda S3 di UIN Walisongo
-
Toko Kue Lumiere Buka Lagi, Ashanty Tak Jadi PHK Massal
-
Andovi da Lopez Bongkar Masalah Besar di Balik Demo Indonesia
-
Tangis Eza Gionino Pecah, Kangen Anak yang Dibawa Istri saat Tinggalkan Rumah
-
Beda Jauh dari Indonesia, Anggota DPR Jepang Bongkar Soal Tunjangan Hingga Etika Mundur dari Jabatan