Sindiran Menohok Najwa Shihab soal eks Napi Bisa Jadi Polisi, Suami Tata Janeeta Terseret

Suara.com - Najwa Shihab menyindir profesi polisi saat jadi bintang tamu di acara komedi Lapor Pak! yang dibintangi Andre Taulany, Andhika Pratama, Kiky Saputri hingga Wendy Cagur. Dalam ruang interogasi, Najwa berlakon sedang melakukan sidak pada Andre yang menjabat sebagai komandan polisi.

Di situ, Najwa mengkritik Andre yang disebut nihil prestasi. Ia kemudian menyindir keras soal kebanyakan polisi yang memang tak berprestasi.

"Saya punya banyak sekali bukti-bukti yang menunjukkan bahwa memang Anda ini nihil prestasi," ucap Najwa Shihab.

Nana kemudian menyinggung soal polemik mantan narapidana masih bisa jadi polisi.

"Tapi memang sebetulnya saya tidak terlalu terkejut ya, karena kan sudah biasa polisi tanpa prestasi, yang jadi napi korupsi aja bisa tetep jadi polisi kok," ujar Najwa Shihab.

Sindiran itu langsung disambut helaan napas panjang Kiky Saputri dan pemain Lapor Pak lainnya. Bahkan, Wendy cagur was was tak bisa pulang cepat setelah acara tersebut.

"Whatsapp pak Eko, bilang saya pulang telat," kata Wendy bicara ke orang diduga asistennya.

Sindiran Najwa Shihab ke polisi ini langsung viral di media sosial usai diunggah ulang akun Instagram @tante.rempong.official. Netizen pun menduga sindirannya itu ditujukan untuk suami Tata Janeeta, AKBP Raden Brotoseno.

"Yang berani ngomong cuma mbak Najwa Shihab, yang lain kicep," komentar @blueskyatthebeach.

"Nyindir siapa lagi sih?," tanya @nboeshaki.

"Broto**** suaminya ta** janee**," balas @denanuryasha.

"Om brotoseno, mantan mb angelina sondakh, bojone tata janeta, ups keceplosan," ujar @itsmenoviaa menimpali.

AKBP Raden Brotoseno belakangan memang lagi jadi sorotan.

Indonesia Corruption Watch (ICW) mengungkap Brotoseno masih bekerja sebagai anggota polisi aktif. Padahal dia sudah dinyatakan bersalah dalam kasus suap terkait penyidikan dugaan korupsi cetak sawah di Ketapang, Kalimantan Barat.

Atas desakan publik, dibentuk Komisi Kode Etik Polri Peninjauan Kembali (KKEP) oleh Polri.