Suara.com - Dokter Richard Lee dan istrinya, Reni Effendi berusaha melakukan segala cara untuk mengobati anak ketiganya yang didiagnosis autis. Salah satunya, dia akan mencoba terapi plasenta stem cell.
Dokter Richard Lee dan istrinya melakukan plasenta stem cell ini berdasarkan saran dan arahan dari dokter yang menganani anaknya di Singapura.
"Kita juga sempat bawa ke Singapura. Di sana kita disarankan untuk melakukan plasenta stemcell ya. Karena kita sendiri punya plasenta stem cell, jadi kita putuskan untuk kita kerjakan sendiri di klinik kita," ujar Richard Lee dalam Youtubenya, Kamis (27/7/2023).
Bukan tanpa alasan, Reni Effendi menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan dokter mengatakan terdapat peradangan dalam otak anaknya, yang mana hal ini umum dialami penderita autis.
Peradangan inilah yang menghambat perkembangan otak hingga kemampuan komunikasi anak-anak autis seperti anak bungsunya, Kenzo.
"Sebenarnya dia itu ada permasalahan di otaknya ya. Di otaknya itu ada inflamasi yang kebanyakan dialami anak autis ini. Jadi, selama inflamasi di otaknya tidak diperbaiki ya agak susah juga walaupun kita mau terapi sebanyak apapun kalau hardware tidak diperbaiki ya nggak bisa masuk," ujar Reni Effendi.
Menurutnya, peradangan otak anak autis ini bisa diredakan dengan cara mengonsumsi obat, diet dan opsi lainnya termasuk plasenta stem cell. Dia pun berusaha untuk melakukan segala cara demi anak bungsunya.
"Pokoknya apapun opsi yang ada, ya aku mau lakuin lah. Kayak terapi yang dari Amerika, terapi yang dari Indonesia, diet gluten dan diet kasein itu aku lakuin," katanya.
Bahkan, Richard Lee dan Reni Effendi juga tak sembarang dalam melakukan plasenta stemcell pada anaknya secara mandiri di kliniknya.
Baca Juga: 10 Potret Michelle Ashley, Putri Pinkan Mambo yang Mengaku Dilecehkan Mantan Ayah Sambungnya
Selain membaca banyak jurnal, mereka juga sudah melakukan setiap tahapan prosedur stemcell, seperti cek darah dan sebagainya pada anaknya.
Menurut mereka, plasenta stem cell ini cukup efektif bagi anak autis. Namun, pengobatan ini juga tergantung pada derajat autis seseorang.
"Tapi, bukan berarti kita melakukan sembarang stemcell. Apalagi itu anak sendiri kan. Aku sudah research dan baca-baca juga. Tapi menurut jurnal, stemcell itu cukup save dan efektif untuk yang autis gitu," kata Reni Effendi.
Berita Terkait
-
Aurel Hermansyah Sebut Atta Halilintar Bukan Seleranya: Dia Tuh Alay dan Berisik
-
Aurel Hermansyah Sentil soal Perselingkuhan, Netizen Resah: Nanti Raul Lemos Tersinggung
-
Aurel Hermansyah Bantah Dipaksa Atta Halilintar Tampil Berhijab Selepas Menikah
-
Dokter Richard Lee Buktikan Wasir Bisa Disebabkan oleh Seks Anal, Sindir Rizka Atok?
-
Atok Kirim Video Kegiatan Intim dengan Meylisa Zaara ke Teman Demi Buktikan Kejantanan
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Avatar: Fire and Ash Menggila di Bioskop Indonesia, The Conjuring Tinggal Tunggu Waktu Tergeser
-
Aura Kasih Ikut Terseret Isu Ridwan Kamil, Lisa Mariana Diduga Sindir Lewat Lagu
-
Perjalanan Tasya dan Valen ke Grand Final D'Academy 7, Adu Kualitas Tanpa Celah
-
Deretan Momen Ridwan Kamil Sebut Aura Kasih saat Berpantun, Tercatat Sejak 2021
-
Kaleidoskop 2025: 7 Artis Terseret Rumor Jadi Simpanan Pejabat
-
Kenang Barbie Shu, Jerry Yan Bawa Kalung Meteor Garden saat Konser Reuni F4
-
Siap Duet Bareng JKT48, Rhoma Irama Rela Ngulik Sebulan Demi Imbangi Gen Z
-
Promo Buy 1 Get 1 Tiket Nonton Janur Ireng Lewat TIX ID, Simak Ketentuannya
-
Bukan Zina, Insanul Fahmi Akhirnya Ngaku Sudah Nikahi Inara Rusli dan Jawab Isu Hamil Duluan
-
Jenis Kelamin Bayi yang Dikandung Alyssa Daguise: Tebakan Al Ghazali Salah