Suara.com - Sederet pemain film dewasa dari rumah produksi film porno di Jakarta Selatan satu persatu akhirnya mendatangi Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan. Di antara nama-nama yang hadir terdapat sosok Anisya Tasya Amelia atau yang kerap dipanggil Melly 3GP.
Melly 3GP mengaku bila dirinya hanya dimanfaatkan oleh Irwansyah selaku sutradara dari rumah produksi tersebut. Dirinya juga membantah tudingan mengenai bayaran yang digadang-gadang mencapai belasan juta.
Tampil dengan topi, Melly 3GP melampirkan bukti transfer pembayaran dari Irwansyah. Beda jauh dari Siskaeee yang disebut kantongi Rp10-15 Juta, Melly 3GP justru hanya mendapat sepersepuluhnya saja.
"Cuma dimanfaatin sih sama si pelakunya gitu, kemarin kan ada yang bilang kalau misalnya bayarnya Rp10-15 Juta, aku cuma dibayar Rp1 Juta," tutur Melly 3GP seperti dikutip dari akun Instagram lambe__danu.
Melly juga menjelaskan bila dirinya dipaksa melakukan adegan yang diperintahkan oleh Irwansyah. Pun dalam film tersebut, ia juga menjelaskan bahwa tidak ada script.
"(Aku) dipaksa melakukan semua adegan yang dia suruh dan tidak ada script sama sekali," jelasnya.
Melly 3GP yang mengaku mengenal Irwansyah dari pesan Instagram itu menceritakan bila dirinya terpaksa melakoni tindakan tersebut lantaran takut.
"Posisi aku nggak punya teman di situ, jadi aku terpaksa karena aku nggak tahu mau nyelametin diri gimana," bebernya.
Lebih lanjut, Melly 3GP mengaku dirinya trauma sembari tertawa. Sontak saja unggahan ini pun mencuri perhatian publik dan menuai beragam komentar.
Baca Juga: Profil Iko Uwais, Perankan Villain Utama di Film The Expendables 4
"Kalo memang dipaksa atau merasa diancam kan bisa lapor polisi. Lah ini malah dilakuin, dibayar cuma Rp1 Juta pula. Terus diwawancara bisa-bisanya ketawa," tulis seorang warganet.
"Maaf aku tidak bisa percaya," komentar wargnet lain. "Untungnya gede banget dong PHnya," sahut warganet yang berbeda.
Berita Terkait
-
Biodata dan Agama Meli 3gp, Selebgram yang Mengaku Cuma Dibayar Sejuta Sekali Syuting Film Dewasa
-
Kembali Bikin Ulah, Siskaeee Copot Bra di Trotoar Jalan
-
Para Talent Film Dewasa Kelas Bintang Ngaku Jadi Korban, Polisi Tak Langsung Percaya, Tunggu Pemeriksaan Saksi Ahli
-
Profil Pak Haji: Pemilik Rumah Tempat Syuting 120 Film Bokep, Ditipu Irwansyah?
-
Para Pemain Film Bokep Lokal Jalani Tes Urine, Polisi: Ada Dugaan Pemakaian Narkoba
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
Terkini
-
4 HP Infinix Diskon Hampir Setengah Harga di Erafone, Jadi Mulai dari Rp 600 Ribuan Aja!
-
Klarifikasi Resbob Hina Orang Sunda: Saya Gak Percaya Ucapan Itu Keluar dari Mulut
-
Kaleidoskop 2025: Deretan Momen Pop Culture Terheboh Sepanjang 2025
-
Bluvocation Creative Festival 2025 Sukses Digelar, Hadirkan Film dan Animasi Karya Siswa di Bioskop
-
'Jangan Sampai Kayak Vino Agustian', Vino G. Bastian Ungkap Rahasia Tetap Membumi di Puncak Karier
-
Ada Tujuan Tersembunyi di Balik Penunjukan Dinar Candy Sebagai Ketua Pengajian Umi Pipik
-
Revalina S. Temat Rawat Mantan Suami Stroke dan Istri Mudanya Film Tuhan, Benarkah Kau Mendengarku?
-
Yuk Saksikan, Film Mertua Ngeri Kali Tayang Hari Ini di Seluruh Bioskop Indonesia
-
Resbob Kembali Bikin Gaduh, Sebut Viking dan Sunda dengan Kata Kasar
-
Bintangi Film Lupa Daratan, Vino G. Bastian Lupa Cara Berakting Akibat Sombong